Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meredakan Demam, Sebaiknya Kompres Hangat atau Dingin?

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/BEARFOTOS
Ilustrasi. Saat demam, kompres hangat atau kompres dingin?
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Tubuh akan merasa tidak nyaman saat terserang demam. Pasalnya, terjadi peningkatan suhu di atas normal.

Cara meredakan demam paling umum adalah dengan mengompresnya.

Umumnya, orang akan menggunakan cara dengan mengompres memakai air hangat untuk menurunkan demam.

Namun, bagaimana dengan kompres air dingin? Apakah cara tersebut bisa dipakai untuk meredakan demam?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut penjelasan dokter:

Baca juga: 3 Cara Kompres untuk Meredakan Mata Merah

Penjelasan dokter

Spesialis penyakit dalam dari Junior Doctors Network (JDN), dr. Andi Khomeini Takdir menjelaskan, kompres yang digunakan untuk menurunkan demam adalah kompres air hangat.

"Untuk demam, kompres air hangat," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/9/2022).

Hal tersebut, menurut dia, karena efek vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah.

Saat kompres menggunakan air hangat, pembuluh darah akan menjadi lebih lebar dan panas dalam tubuh lebih cepat keluar.

"Pembuluh darah kecil jadi agak lebih lebar. Sehingga panas tubuh lebih bisa keluar," tutur Andi.

Untuk air yang digunakan tak perlu terlalu panas, cukup air dengan suhu berkisar antara 38 derajat sampai 40 derajat celsius.

Baca juga: Cara Menurunkan Demam Tinggi secara Cepat Berdasarkan Usia

Bagaimana dengan kompres dingin?

Kendati demikian, Andi menambahkan, kompres air dingin saat demam pun sebenarnya tidak menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan.

Hanya saja, kompres air dingin membuat demam lebih lama turun dibanding kompres menggunakan air hangat.

"Cara manapun boleh. Asal target tercapai yakni demam turun, pasien nyaman," paparnya.

Namun, perlu diingat bahwa demam harus dibedakan dengan heat stroke atau kondisi kegawatdaruratan.

Pasalnya, saat seseorang mengalami heat stroke, justru harus dikompres dengan air dingin.

"Untuk heat stroke, kompres air dingin," ujar Andi.

Ia menjelaskan, heat stroke dan demam dapat dibedakan dari besaran suhu badannya. Suhu badan saat demam biasa umumnya berkisar 37,5-39 derajat celsius.

Sementara heat stroke, suhu badan di atas 39-40 derajat celsius dengan disertai gejala-gejala gangguan neurologis.

Andi mengimbuhkan, demam membutuhkan penanganan lebih lanjut apabila tidak turun meski sudah dikompres dan ada gejala dari penyakit tertentu.

"Kalau enggak turun dan ada gejala-gejala lain yang mengarah ke penyakit tertentu, ke dokter/klinik/puskesmas/rumah sakit," tutur dia.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Demam bagi Orang Dewasa Tanpa Konsumsi Obat

Gejala demam

Dikutip dari Kompas.com (15/9/2021), demam memiliki peran penting dalam membantu tubuh melawan infeksi. Umumnya, demam dapat hilang dalam beberapa hari.

Selain suhu tubuh meningkat, ada gejala lain yang mungkin timbul saat seseorang terkena demam:

  • Menggigil dan merasa kedinginan
  • Nafsu makan berkurang
  • Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi
  • Kepekaan terhadap rasa sakit meningkat
  • Lemas dan merasa mengantuk
  • Sulit berkonsentrasi.

Sedangkan pada bayi yang mengalami demam, umumnya memiliki gejala sebagai berikut:

  • Pipi merah merona
  • Berkeringat atau lembap.

Jika demam tinggi, bayi juga mungkin akan terlihat rewel, kebingungan, linglung, bahkan kejang.

Baca juga: 6 Cara Alami Meredakan Demam Ketika Obat Tak Tersedia di Dalam Rumah

Penyebab demam

Peningkatan suhu tubuh di atas normal terjadi karena beberapa sebab, antara lain:

  • Virus seperti pilek atau infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
  • Bakteri seperti tonsilitis, pneumonia, atau infeksi saluran kemih
  • Beberapa penyakit kronis seperti rheumatoid arthritis (radang sendi) dan kolitis ulseratif (radang usus besar) yang dapat menyebabkan demam berlangsung selama lebih dari dua minggu
  • Beberapa penyakit tropis seperti malaria yang dapat menyebabkan serangan demam berulang atau demam tifoid
  • Heat stroke yang termasuk demam tanpa keringat sebagai salah satu gejalanya
  • Obat-obatan, beberapa orang rentan terhadap efek samping dari obat-obatan tertentu
  • Tumor ganas.

Seperti yang disampaikan Andi, demam umumnya akan turun dengan sendirinya.

Namun, saat demam tak kunjung turun, segera bawa ke layanan kesehatan untuk mendapat penanganan medis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi