Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gejala Anda Mungkin Mengidap Kanker yang Mematikan, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/create jobs 51
Ilustrasi kanker paru. Kematian karena kanker paru di Indonesia meningkat.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Kanker bisa menjadi penyakit yang mematikan.

Dilansir Kompas.com, 24 Maret 2022, di seluruh dunia terdapat tiga kanker yang paling banyak membunuh orang di tahun 2020, yaitu kanker paru-paru (1,80 juta kematian), kanker kolorektal (935.000 kematian), dan kanker hati (830.000 kematian).

Kanker dapat dikenali dari gejala-gejalanya. Akan tetapi terkadang gejalanya sederhana sehingga seseorang mungkin tidak sadar telah terserang kanker.

Berikut ini 5 gejala yang mengindikasikan Anda terkena kanker mematikan, dilansir Eat This Not That (11/9/2022):

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

MD Board bersertifikat dalam pengobatan internal dan obesitas, Dr. Natasha Fuksina, menjelaskan mengapa penurunan berat badan tanpa sebab berkorelasi dengan kanker.

"Ketika kanker menyebar dan metastasis tumbuh, sel kanker membutuhkan lebih banyak energi untuk metabolismenya daripada sel normal, oleh karena itu, seseorang membakar lebih banyak kalori dan kehilangan berat badan," kata Fuksina.

Selain itu, kata dia, beban sel kanker dapat menyebabkan mual dan penurunan nafsu makan yang menyebabkan asupan makanan kurang dan memperburuk penurunan berat badan.

Penurunan berat badan dapat dilihat pada sebagian besar kanker, seperti kanker pankreas, usus besar, paru-paru, ovarium, terutama pada stadium lanjut seperti tumor.

Baca juga: Gejala Awal Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini

2. Depresi

Menurut Fuksina, depresi dapat menyertai diagnosis kanker apa pun. Ketakutan untuk bertahan hidup, efek samping kemoterapi, penyesuaian aktivitas sehari-hari semuanya berperan dalam perkembangan depresi baik seseorang yang baru didiagnosis atau sedang dirawat karena kanker.

Kanker dengan prognosis yang lebih buruk, seperti kanker pankreas atau ovarium, menyebabkan lebih banyak gejala depresi.

"Kanker yang mudah diobati dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang baik, terutama ketika didiagnosis lebih awal, seperti kanker payudara, endometrium dan prostat, menyebabkan lebih sedikit depresi," ungkap Fuksina.

Baca juga: Apakah Depresi Bisa Menyebabkan Seseorang Meninggal Dunia?


3. Pendarahan vagina

Fuksina menjelaskan pada wanita muda yang sehat, perdarahan menstruasi bulanan adalah kejadian fisiologis yang normal, namun dalam keadaan tertentu perdarahan vagina dapat menjadi perhatian.

“Misalnya pada menopause, setelah menstruasi berhenti, pendarahan vagina bisa menjadi tanda kanker rahim. Ketika sel-sel abnormal tumbuh di lapisan rahim (endometrium), mereka dapat menyebabkan pendarahan vagina yang tidak normal," ujar Fuksina.

Sebelum menopause, jika pendarahan vagina terjadi di antara periode atau perubahan aliran, hal itu juga bisa menandakan pertumbuhan sel kanker.

Dia menyarankan bagi wanita yang mengalami gejala tersebut hendaknya segera ke dokter untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan pap smear.

Baca juga: Apa Itu Kanker Serviks?

 

4. Ada darah dalam tinja

Fuksina menyatakan seharusnya di dalam tinja tidak ada darah. Jika ada darah, bisa jadi itu tanda kanker usus besar atau rektum.

Kebanyakan usus besar kanker muncul dari polip di dinding usus yang dapat mengalami transformasi kanker dan menyebabkan pendarahan.

Jumlah darah bervariasi, dari yang tidak terlihat dengan mata telanjang (mikroskopis), sejumlah kecil darah, hingga darah dalam jumlah besar.

"Ketika seseorang melihat darah di kotorannya, mereka harus menemui dokter untuk kolonoskopi untuk mengecek kanker usus besar. Semakin dini terdeteksi, semakin baik hasilnya," kata Fuksina.

Baca juga: Jangan Terlalu Lama Duduk di Dalam Toilet, Ini Bahayanya

5. Batuk

Batuk bisa disebabkan oleh banyak kondisi dan penyakit. Akan tetapi juga bisa menjadi tanda kanker paru-paru.

"Batuk yang persisten lebih dari empat minggu, terutama pada perokok dan bila disertai dengan demam, malaise, dan penurunan berat badan, merupakan gejala kanker paru-paru, hal ini harus dicurigai," tutur Fuksina.

Dia menjelaskan, kanker paru-paru yang tumbuh bisa menghancurkan jaringan paru-paru normal, hal inilah yang menyebabkan batuk dan bahkan kesulitan bernapas.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi