Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FDA Peringatkan Risiko Kanker akibat Implan Payudara

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstockphotos
Ilustrasi
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memperingatkan mengenai adanya risiko karsinoma sel skuamosa pada mereka yang menggunakan implan payudara.

Dikutip dari NBCNews, karsinoma sel skuamosa merupakan merupakan sejenis kanker kulit yang terbentuk di jaringan parut di sekitar lokasi implan payudara.

Hal tersebut didasarkan pada adanya laporan sejumlah kasus terkait implan payudara yang diterima FDA.

Selain karsinoma sel skuamosa, implan payudara juga dikaitkan dengan adanya limfoma atau kanker darah yang muncul dalam sistem limfatik.

Pada 1 September 2022, FDA menerima 10 laporan mengenai karsinoma sel skuamosa dan 12 laporan mengenai berbagai limfoma terkait implan payudara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 Baca juga: Gejala Awal Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini

Gejala yang harus diwaspadai

Dikutip dari CNN, FDA menyebut meskipun kejadian karsinoma sel skuamosa dan berbagai jenis limfoma terkait implan payudara mungkin jarang terjadi, tetapi orang-orang harus memperhatikan risiko tersebut.

Terutama bagi mereka yang akan maupun yang sudah melakukan implan.

FDA mengatakan, orang yang sudah melakukan implan harus mengetahui gejala apa saja yang harus mereka waspadai terkait adanya risiko kanker pada implan payudara.

Menurut FDA, ada sejumlah gejala yang harus diwaspadai, yakni:

FDA menyebut pihaknya akan terus memantau perkembangan dari sumber-sumber yang melaporkan adanya kasus kanker karsinoma sel skuamosa ini dan akan melakukan evaluasi.

Meski demikian, tingkat kejadian dan faktor risiko dari kanker tersebut tetap belum bisa dipastikan.

Baca juga: Ciri-ciri Payudara Sehat dan Makanan Pemicu Kanker Payudara yang Harus Dihindari

Kaitan dengan penyakit sistemik

Implan payudara dan kaitannya dengan berbagai penyakit sistemik, seperti autoimun yang telah lama dilaporkan sejak 1960-an.

Adapun pada 2011 FDA pertama kalinya mengidentifikasi kemungkinan hubungan antara implan payudara dengan perkembangan kanker langka yang disebut limfoma sel besar anaplastik.

Sementara pada 2019, perusahaan farmasi Allergen diminta menarik produk implan payudara bertekstur Biosel di seluruh dunia karena dikaitkan dengan kanker langka.

Tahun lalu, FDA juga memberikan aturan baru pada pelabelan yakni adanya kotak peringatan untuk memberitahu orang-orang bahwa implan payudara bukan alat medis yang akan bertahan seumur hidup.

Baca juga: Gejala dan Cara Cek Tumor Payudara, Penyakit yang Diidap Marshanda

FDA juga meminta seluruh pelayanan kesehatan untuk menjelaskan apa risiko implan payudara kepada mereka yang berencana melakukan implan.

FDA dalam sebuah keterangan menyebutkan, meskipun kebanyakan tak memiliki masalah komplikasi serius, namun 20 persen wanita yang melakukan implan mengalami komplikasi dan harus melepas implannya setelah 8 sampai 10 tahun.

Semakin tua, implan semakin memberikan banyak risiko kesehatan yang memerlukan operasi tambahan.

“Implan payudara tidak dimaksudkan sebagai alat seumur hidup. Implan memiliki masa pakai dan itu berkisar 7 hingga 10 tahun,” ujar Ahli Bedah Plastik Dr. Tommaso Addona.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi