Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Pertimbangkan Impor Minyak Rusia, Ini Untung Ruginya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi harga minyak mentah dunia.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Indonesia kini mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah dari Rusia, karena harganya yang lebih murah.

"Semua opsi selalu kami pantau. Kalau ada negara dan mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja," kata Presiden Joko Widodo kepada Financial Times, Senin (12/9/2022).

"Ada kewajiban bagi pemerintah untuk mencari berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhan energi rakyatnya," tambah dia.

Harga minyak Rusia yang lebih murah ini karena adanya diskon besar-besaran dari Negera Beruang Merah tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cek, Ini Syarat untuk Mendapatkan BLT BBM dan BSU yang Sudah Disalurkan

Lantas, apa yang akan terjadi apabila Indonesia benar-benar impor minyak dari Rusia?

Untung rugi impor minyak dari Rusia

Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, harga murah yang ditawarkan Rusia bukan berarti mereduksi kualitas minyaknya.

Bahkan, Bhima menyebut Rusia dalam beberapa tahun terakhir terus meningkatkan kualitas crude oil atau minyak mentahnya.

"Dengan harga diskon, tapi kualitas cukup baik tidak memungkiri negara seperti India pun mulai bergantung pada minyak Rusia selama berlangsungnya perang di Ukraina," kata Bhima kepada Kompas.com, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Naiknya Harga Minyak Dunia dan Ancaman Melambungnya Harga Tiket Pesawat...


Akan tetapi, Indonesia juga harus menyadari risiko embargo dari negara Barat apabila membeli minyak Rusia.

Dengan pembelian itu, Indonesia akan dianggap mendukung invasi Ukraina.

"Keuntungan minyak yang dibeli akan digunakan Rusia untuk melanjutkan operasi militer," jelas dia.

Jika Indonesia terkena embargo imbas impor minyak Rusia, hal itu dikhawatirkan akan mengganggu kerjasama perdagangan dan investasi.

Bahkan, hal tersebut bisa berujung pada terputusnya Indonesia dari sistem pembayaran internasional.

Baca juga: Konflik Iran-AS Kian Panas, Harga Minyak Dunia Tembus 70 Dollar AS Per Barel

Membeli minyak dari negara tangan kedua

Untuk menghindari risiko itu, Bhima menyarankan agar Indonesia membeli minyak dari negara tangan kedua, meski terdapat selisih harga.

"Misalnya beli minyak Rusia via China, sehingga risiko politiknya jauh lebih rendah. Kalau tidak, sebaiknya mencari sumber minyak lainnya," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga menyebutkan bahwa Rusia menawarkan minyaknya dengan diskon 30 persen dari tarif internasional.

Karenanya, Indonesia dinilai berpotensi mengekor negara-negara Asia lainnya termasuk China dan India yang lebih dulu membeli minyak mentah Rusia.

Hal ini berbeda dengan keputusan negara Barat, yang menghindari hubungan baik secara bilateral dengan Moskwa, setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Baca juga: Menyoal Pencabutan Subsidi Minyak Goreng Curah...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cek Fakta: Benarkah Minyak Bumi adalah Sumber Daya Alam Paling Awet?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi