Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Overthinking? Berikut Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Amnaj Khetsamtip
Ilustrasi overthinking dan berpikir keras dapat menyebabkan lelah.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Overthinking merupakan suatu kondisi di mana orang terlalu banyak berpikir.

Ketika seseorang mengalami overthinking justru akan menghambat penyelesaian masalah dan bukan untuk mencari solusi jalan keluar.

Sering kali kita tidak menyadari sedang mengalami overthinking.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa itu overthinking supaya memiliki kesadaran terhadap diri kita sendiri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa Itu Anxiety? Berikut Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya


Apa itu overthinking?

Psikolog Wirdatul Anisa mengatakan, overthinking adalah menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal dengan cara yang merugikan.

Pada kuliah online CPMH Universitas Gadjah Mada (UGM) ia menjelaskan, overthinking dapat berupa ruminasi dan khawatir.

Ruminasi adalah kecenderungan untuk terus memikirkan hal yang telah berlalu.

Merasa hari ini akan lebih baik jika kemarin melakukan suatu hal juga merupakan salah satu bentuk masa lalu.

Sedangkan khawatir adalah kecenderungan memikirkan prediksi yang negatif.

"Memang bukan hal yang mudah untuk mengubah kebiasaan overthinking," imbuh psikolog dan peneliti Central Public Mental Health UGM Nurul Kusuma Hidayati, dikutip dari laman ugm.ac.id.

Baca juga: Apa Itu Toxic? Berikut Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Menghilangkan

Cara mengubah kebiasaan overthinking

Untuk mengubah kebiasaan overthinking perlu kemauan dan tekad yang kuat.

Namun, untuk mengurangi kebiasaan overthinking bisa dimulai dari menyadari apa yang sedang dipikirkan kemudian bisa mengarahkan pikiran ke arah yang lebih rasional.

"Kekhawatiran dimulai dari respons kita terhadap suatu hal yang berlebih," imbuh Nurul.

Selain itu, khawatir dan ruminasi jika terus berlanjut dapat berubah menjadi catastrophizing, yaitu salah satu bentuk distorsi kognitif.

Ketika seseorang mengalami catastrophizing, ia akan melebih-lebihkan dan memiliki pikiran yang tidak rasional serta merasa tidak mendapatkan jalan keluar.

Baca juga: Apa Itu Introvert? Berikut Ciri-ciri dan Penyebabnya

Tanda-tanda mengalami overthinking

Dilansir dari Forbes, berikut 10 tanda bahwa Anda mengalami overthinking:

  1. Tidak bisa berhenti khawatir
  2. Sering khawatir terhadap hal-hal yang tidak dapat dikendalikan.
  3. Selalu mengingat kesalahan yang sudah lewat.
  4. Sering mengingat kembali momen memalukan berulang kali.
  5. Terlalu banyak berandai-andai pada kejadian tidak pernah terjadi.
  6. Mengalami kesulitan tidur.
  7. Tidak mampu berhenti memikirkan perkataan orang lain.
  8. Menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan makna tersembunyi di balik perkataan orang atau peristiwa yang terjadi.
  9. Tidak menyukai orang lain yang mengatakan sesuatu atau bertindak dengan cara yang tidak biasa.
  10. Menghabiskan waktu memikirkan masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan.

Baca juga: Usai Quiet Quitting Kini Muncul Istilah Quiet Firing, Apa Itu?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Benarkah Klaim Populasi Manusia Mencapai 8 Miliar pada Juni 2022

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi