KOMPAS.com - Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), langsung merespons tuduhan warganet yang menyebut dirinya baru menjalani dua kali vaksin alias belum booster.
Jawaban Luhut ini buntut dari keramaian warganet di media sosial yang menyebutnya baru menerima dua kali vaksin.
Ketika dikonfirmasi, Luhut mengatakan bahwa dirinya telah menerima vaksin lengkap. Tidak hanya tiga, namun empat kali dosis vaksin.
"Saya sudah 4 kali vaksin," ujarnya singkat kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (12/9/2022) pagi.
Namun dalam kesempatan tersebut, Luhut enggan menanggapi kebocoran datanya yang keluar ke publik.
Luhut tidak membalas pertanyaan Kompas.com perihal bocornya data pribadi miliknya yang disebarkan oleh Bjorka, termasuk data riwayat vaksin.
Baca juga: Ramai Disebut Baru 2 Kali Vaksin gara-gara Bjorka, Luhut: Saya Sudah 4 Kali Vaksin
Dibocorkan oleh Bjorka
Keramaian di warganet tersebut bermula di hari Minggu (11/9/2022) kemarin.
Salah satu warganet yang mengungkapkan hal tersebut adalah akun Twitter ini, Minggu (11/9/2022).
Dituliskan oleh akun tersebut bahwa informasi soal Luhut baru menerima dua kali vaksin berasal dari data yang dibocorkan hacker @bjorkanism.
Namun, data yang semula diunggah di akun Bjorka itu kini tidak bisa diakses lantaran akun tersebut sudah terkena suspend.
"Dari data yang di sebar ke publik oleh Bjorka, ternyata Luhut baru 2 kali di vaksin..." demikian keterangan yang dituliskan pengunggah.
Unggahan tersebut mendapatkan respons beragam dari warganet. Hingga Selasa (13/9/2022) pagi, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 100 kali dan disukai lebih dari 380 kali pengguna Twitter.
Baca juga: Mengapa Aksi Pencurian Data “Bjorka” Justru Mendapat Dukungan?
Selain akun tersebut, akun Twitter ini juga mengunggah hal yang sama. Di mana Luhut disebutkan baru menerima dua kali vaksin.
"Ternyata @luhut_binsar baru 2x vaksin ygy, padahal dia yg getol suruh orang boster, gak malu tuh ? #bjorka #lbp #indonesia," tulisnya.
Hacker Bjorka memang membuat sensasi dalam beberapa waktu terakhir. Hampir setiap hari media sosial Twitter diramaikan dengan berbagai aksi dugaan peretasan yang dilakukan olehnya.
Tak tanggung-tanggung, Bjorka bahkan mengeklaim telah mencuri miliaran data penting milik pemerintah dan perusahaan.
Baca juga: Bjorka Klaim Ungkap Pembunuh Munir, Begini Kronologi dan Investigasi Kasusnya hingga Kini
Klaim data yang paling menggemparkan adalah surat milik Presiden Joko Widodo dan dokumen milik Badan Intelijen Negara (BIN).
Selain itu, Bjorka juga mengeklaim telah mendapatkan miliaran data registrasi nomor seluler, lengkap dengan nomor Kartu Keluarga (KK) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Meski keramaian terus ada, namun pihak yang menjadi sasaran peretasan kompak menampik hal tersebut.
Berbagai kementerian memastikan bahwa data yang disimpan dalam sistemnya dalam kondisi aman dan baik-baik saja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.