Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Ratu Elizabeth II, Ini 3 Faktor Penentu Umur Panjang

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/JANE BARLOW via ABC INDONESIA
Ratu Elizabeth II meninggal di usia 96 tahun.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Ratu Elizabeth II meninggal pada usia 96 tahun. Dia memerintah Inggris dalam waktu yang sangat lama.

Salah satu yang menarik darinya adalah umur panjangnya. Menurut Washington Post, setidaknya sembilan dari 10 manusia yang hidup hari ini, lahir setelah Elizabeth II menjadi Ratu.

Apa yang menentukan seseorang bisa hidup sampai usia 100 tahun sementara yang lain meninggal di usia 60-an?

Dilansir Very Well Health, 9 September 2022, sulit untuk menentukan dengan tepat apa yang sebenarnya berkontribusi pada umur panjang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena manusia bisa berumur panjang atau pendek, tergantung pada banyak hal.

Baca juga: Sejarah Westminster Abbey, Tempat Pemakaman Kenegaraan Ratu Elizabeth II

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet, olahraga, dan tidak merokok serta tidak minum minuman keras bisa membantu manusia hidup lebih lama.

Namun ada penelitian yang mengatakan bahwa hal-hal tersebut tidak sepenting yang dikira.

Di lain sisi, penelitian 10 tahun terakhir menunjukkan 3 faktor ini justru yang dikatakan dapat memengaruhi umur seseorang:

1. Genetika

Panjang umur atau tidaknya seseorang menurut sebuah penelitian bergantung pada gen yang dimilikinya.

Sebuah studi pada 2021 di Italia dan Swiss menunjukkan bahwa orang yang hidup di atas 105 tahun lebih efisien dalam memperbaiki DNA.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa 105+/110+ dicirikan oleh latar belakang genetik khusus yang terkait dengan mekanisme perbaikan DNA yang efisien," tulis studi itu.

Secara khusus, para centenarian (orang yang hidup lebih dari 100 tahun) ini lebih cenderung memiliki variasi gen yang disebut COA1 dan STK17A. Gen STK17A dapat membunuh sel-sel rusak dalam jaringan.

Baca juga: 4 Hal soal Meninggalnya Ratu Elizabeth II

2. Hubungan

Peneliti Harvard meneliti sekelompok orang selama hampir 80 tahun.

Mereka percaya bahwa mereka telah mengidentifikasi sesuatu yang memengaruhi umur panjang, yakni hubungan dekat.

Bahkan, direktur studi Robert Waldigner, MD, mengatakan bahwa kepuasan dalam hubungan di usia paruh baya adalah hal yang bisa memprediksi bagaimana masa tua seseorang.

Hal itu merupakan prediktor yang lebih baik daripada kolesterol.

Dukungan sosial yang kuat juga melindungi seseorang dari kemerosotan mental seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Resep Umur Panjang Cegah Hipertensi dan Penyakit Jantung dengan Teh

3. Keamanan finansial

Meskipun penelitian tentang hubungan tingkat pendapatan dan umur panjang masih sedikit, namun sebuah studi tahun 2021 dari Northwestern University adalah yang pertama menganalisis data orang-orang bersaudara dan pendapatan mereka.

Penelitian tersebut menunjukkan bagaimana kekayaan dapat memengaruhi umur, bahkan ketika sebagian besar faktor biologis lainnya sama.

Analisis terhadap 5.414 peserta menunjukkan orang dengan kekayaan bersih yang lebih tinggi pada usia paruh baya memiliki risiko kematian yang jauh lebih rendah selama 24 tahun ke depan daripada saudara mereka yang berpenghasilan lebih rendah.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi