KOMPAS.com - Studi yang dilakukan peneliti dari Barcelona Institute for Global Health menemukan bahwa waktu makan dapat memengaruhi faktor risiko penyakit kanker.
Dalam penelitian itu, seseorang yang tidur dua jam atau lebih setelah makan malam mengalami penurunan risiko kanker payudara dan prostat hingga 20 persen.
Namun, pada seseorang yang makan lewat dari pukul 21.00 kemudian tidur sebelum 2 jam setelah makan, justru berpotensi meningkatkan risiko kanker hingga 25 persen.
"Studi kami menyimpulkan bahwa rutinitas pola makan berkaitan dengan risiko kanker yang lebih rendah," terang Penulis utama studi, Dokter Manolis Kogevinas dalam Express.co.
"Namun, temuan ini menekankan pentingnya mengevaluasi waktu dalam studi tentang diet dan kanker," tambah dia.
Penelitian ini dikaitkan dengan dampak buruk kebiasaan makan malam yang terlalu larut. Pasalnya, makan malam setelah pukul 21.00 akan mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda.
Dikutip dari Sleep Foundation, ritme sirkadian adalah siklus 24 jam yang merupakan bagian dari jam internal tubuh. Siklus ini menjalankan fungsi dan proses penting, salah satunya siklus tidur-bangun.
Baca juga: FDA Peringatkan Risiko Kanker akibat Implan Payudara
Pemicu risiko kanker
Tak hanya kebaisaan makan larut makan, terdapat beberapa faktor yang memicu munculnya risiko kanker, di antaranya:
1. Terganggunya ritme sirkadianOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga pernah menyebutkan bahwa ritme sirkadian yang tergganggu merupakan salah satu faktor pemicu kanker.
2. Kerja shift malamSelain itu, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) juga mengatakan bahwa sistem kerja shift pada malam kemungkinan besar memicu risiko kanker.
Sebab, aktivitas tersebut bersifat karsinogenik bagi tubuh.
3. MerokokPenelitian menyebutkan, kebiasaan merokok bisa meningkatkan risiko munculnya kanker dalam tubuh.
Cancer Research UK menjelaskan bahwa bahan kimia berbahaya di dalam asap rokok dapat memengaruhi seluruh tubuh, bukan hanya paru-paru saja.
4. Menjaga berat badanStudi menunjukkan bahwa berat badan yang sehat dapat mengurangi risiko kanker.
Berbeda dengan obesitas yang justru dapat meningkatkan risiko munculnya beragam penyakit, termasuk kanker.
Baca juga: Gejala Awal Kanker Payudara dan Langkah Deteksi Dini
Cara mencegah kanker berdasarkan usia
Dikutip dari CDC, ilmuwan telah mengelompokkan pencegahan kanker berdasarkan usia. Pengelompokan ini bertujuan untuk mencegah kemunculan kanker sedini mungkin.
Berikut cara mencegah kanker berdasarkan usia:
1. Usia di bawah 7 tahun- Memberikan nutrisi asam folat yang cukup selama kehamilan
- Memberi anak ASI yang cukup
- Mengajak anak melakukan aktivitas fisik yang cukup selama masa kanak-kanak
- Hindari penggunaan alkohol dan tembakau selama kehamilan
- Jauhkan anak dari perokok pasif
- Jauhkan anak dari paparan polusi udara lalu lintas, bahan kimia karsinogenik
- Batasi jumlah radiasi yang digunakan selama tes medis tertentu, seperti pemindaian CT (computed tomography)
- Mempelajari riwayat keluarga Anda yang terpapar dietilstilbestrol (DES).
- Vaksin human papillomavirus (HPV)
- Konsumsi makanan yang kaya buah-buahan dan sayuran
- Tetap beraktivitas fisik yang cukup
- Tidak merokok dan minum alkohol
- Hindari paparan bahan kimia tertentu
- Konsumsi buah-buahan dan sayuran
- Tetap beraktivitas fisik secara teratur
- Menjaga berat badan yang sehat
- Gunakan sunscreen saat berada di luar ruangan
- Menyusui
- Tidak merokok dan hindari asap rokok
- Usahakan tetap beraktivitas yang cukup
- Menjaga berat badan yang sehat
- Tidur yang cukup
- Segera atasi penyakit kronis seperti diabetes.
- Lakukan pengujian untuk infeksi virus hepatitis C (HCV).
- Berhenti merokok
- Skrining untuk dan mengelola obesitas
- Skrining untuk jenis kanker tertentu
- Hindari paparan sinar UV yang berlebihan
- Batasi penggunaan alkohol.