Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Peringatkan Waspada, Ini Gejala Penyakit Legionellosis

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Kateryna Kon
Ilustrasi pneumonia menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita di Indonesia. Kematian balita akibat pneumonia di Indonesia peringkat ke-7 di dunia.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap penyakit Legionellosis di Indonesia.

Kewaspadaan mencuat akibat adanya kasus Pneumonia yang belum diketahui penyebabnya di Argentina.

Meski begitu, penyakit ini belum ditemukan kasusnya di Indonesia.

Per 3 September 2022, total ada 11 kasus pneumonia berat dengan 4 kematian komorbid di Argentina.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa saja gejalanya?

Baca juga: Kemenkes Peringatkan Kewaspadaan terhadap Penyakit Legionellosis di Indonesia, Penyakit Apakah Itu?

Baca juga: Gejala HIV dari Waktu ke Waktu, Ini Tahapannya

Gejala Legionellosis

Dilansir laman WHO, Legionellosis adalah penyakit seperti pneumonia yang tingkat keparahannya bervariasi dari penyakit demam ringan hingga bentuk pneumonia yang serius dan terkadang fatal.

Kasus awalnya dilaporkan sebagai pneumonia dengan penyebab yang tidak diketahui. Bakteri Legionella diidentifikasi sebagai organisme penyebab pada 3 September.

Adapun gejala yang muncul dari para pasien, antara lain:

  1. Demam
  2. Mialgia
  3. Nyeri perut
  4. Dispnea.

Legionellosis adalah istilah umum yang menggambarkan bentuk infeksi pneumonik dan non-pneumonik dengan spesies bakteri Legionella.

Penyakit legiuner, bentuk pneumonia, memiliki masa inkubasi 2 sampai 10 hari (tapi sampai 16 hari telah dicatat dalam beberapa wabah).

Penyakit ini bisa menyebabkan wabah yang signifikan bagi kesehatan masyarakat, tetapi hal tersebut jarang terjadi.

Awalnya, gejalanya adalah demam, batuk ringan, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, malaise dan lesu. Beberapa pasien juga mengalami nyeri otot, diare dan kebingungan.

Baca juga: Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ini Gejala Lengkap Bronkitis

Baca juga: 5 Gejala Anda Mungkin Mengidap Kanker yang Mematikan, Apa Saja?

Tingkat keparahan dan kematian

Tingkat keparahan penyakit Legionnaire berkisar dari batuk ringan hingga pneumonia yang cepat fatal. Apabila penyakit ini tidak diobati biasanya memburuk selama minggu pertama.

Kematian akibat penyakit ini tergantung pada tingkat keparahan penyakit, penggunaan pengobatan antibiotik, tempat tertular, dan apakah pasien memiliki penyakit bawaan (seperti imunosupresi).

Tingkat kematian penyakit ini dapat mencapai 40-80 persen pada pasien imunosupresi yang tidak diobati dan dapat berkurang menjadi 5-30 persen melalui manajemen kasus yang tepat, tergantung pada tingkat keparahan tanda dan gejala klinis.

Secara keseluruhan, angka kematian biasanya antara 5-10 persen.

Bentuk paling umum dari penularan Legionellosis adalah menghirup aerosol yang terkontaminasi dari sumber air yang terkontaminasi.

Adapun sumber yang dikaitkan dengan transmisi Legionella adalah pendingin AC atau kondensor evaporatif yang terkait dengan AC. Selain itu sistem air panas, air dingin, pelembab udara, dan spa pusaran air.

Sampai saat ini, tidak ada penularan langsung dari manusia ke manusia yang dilaporkan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi