Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azyumardi Azra Meninggal karena Acute Inferior Myocardial Infarction, Apa Gejalanya?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Presiden The Asian Muslim Action Network (AMAN Indonesia) Azyumardi Azra seusai rapat koordinasi di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia, sejak Jumat (16/9/2022).

Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Hermono mengatakan, Azra tutup usia pada Minggu (18/9/2022) pukul 12.30 waktu setempat karena serangan jantung.

Hal tersebut tertulis dalam surat kematian yang dikeluarkan pihak rumah sakit.

"Jadi tertulis dalam surat tersebut penyebabnya acute inferior myocardial infarction," ujar Hermono, seperti diberitakan Antara (18/9/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myocardial infarction atau serangan jantung adalah kondisi darurat medis saat otot jantung mulai mati karena tidak mendapatkan aliran darah yang cukup.

Dikutip dari Cleveland Clinic, kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyumbatan di arteri yang memasok darah ke organ jantung.

Jika aliran darah tidak segera kembali normal, serangan jantung dapat menyebabkan kerusakan jantung permanen bahkan kematian.

Pasalnya, menganggu fungsi jantung untuk memompa darah, sehingga darah tidak akan mengalir ke organ penting maupun seluruh tubuh.

Lantas, seperti apa gejala serangan jantung?

Baca juga: Apa Itu Anemia? Berikut Gejala hingga Penyebabnya

Gejala serangan jantung

Serangan jantung memiliki sejumlah gejala umum serta gejala tertentu sesuai jenis kelamin.

Berikut gejala umum yang sering menyerang penderita serangan jantung:

1. Nyeri dada

Nyeri dada atau angina dapat terasa ringan maupun berat. Nyeri bermula dari dada, dan menyebar ke area lain seperti lengan kiri, bahu, rahang, punggung, atau ke bawah menuju pinggang.

2. Sesak napas

Orang yang mengalami serangan jantung umumnya merasakan sesak napas atau kesulitan bernapas.

3. Mual atau ketidaknyamanan di perut

Gejala serangan jantung ini sering kali disalahartikan sebagai gangguan pencernaan. Padahal, masih bagian dari serangan jantung.

4. Gejala lain

Dilansir dari Mayo Clinic, serangan jantung juga dapat ditandai dengan adanya perasaan cemas, keringat dingin, pusing secara tiba-tiba, dan kelelahan.

Sementara itu, penelitian medis menunjukkan bahwa wanita kemungkinan memiliki gejala berbeda dari gejala umum di atas.

Gejala serangan jantung pada wanita cenderung meliputi:

  • Sesak napas, kelelahan, dan insomnia yang dimulai sebelum serangan jantung
  • Nyeri di punggung, bahu, leher, lengan atau perut
  • Mual dan muntah.

Beberapa gejala jantung menyerang secara mendadak.

Namun, banyak pula yang memiliki tanda dan gejala berjam-jam, berhari-hari, atau berminggu-minggu sebelum terjadi serangan jantung.

Nyeri atau tekanan pada dada yang terus terjadi dan tidak hilang dengan beristirahat menjadi tanda peringatan dini serangan jantung.

Pasalnya, angina atau nyeri tersebut terjadi akibat penurunan sementara aliran darah ke jantung.

Baca juga: Kemenkes Peringatkan Waspada, Ini Gejala Penyakit Legionellosis

Penyebab serangan jantung

Sebagian besar serangan jantung terjadi karena penyumbatan di pembuluh darah yang memasok darah ke jantung atau arteri.

Penyumbatan tersebut biasanya terjadi karena ada plak, zat lengket yang menumpuk di bagian dalam arteri atau disebut aterosklerosis.

Kendati demikian, serangan jantung bisa juga terjadi tanpa penyumbatan, meski hanya terjadi pada sekitar 5 persen kasus.

Serangan jantung tersebut antara lain disebabkan:

1. Kejang arteri

Pembuluh darah memiliki lapisan otot yang memungkinkan menjadi lebih lebar atau lebih sempit sesuai kebutuhan.

Otot-otot tersebut terkadang dapat berkedut atau kejang, sehingga memotong aliran darah ke otot jantung.

2. Kondisi medis yang langka

Misalnya, penyakit apapun yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

3. Trauma

Termasuk robekan atau pecahnya arteri koroner atau pembuluh darah yang memasok darah dan oksigen ke otot jantung.

4. Obstruksi atau sumbatan dari bagian tubuh lain

Sumbatan dari bagian tubuh lain, seperti bekuan darah atau gelembung udara yang terperangkap di arteri koroner.

5. Ketidakseimbangan elektrolit

Memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit mineral penting seperti kalium dalam darah, dapat menyebabkan serangan jantung.

6. Gangguan makan

Seiring waktu, gangguan makan dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan akhirnya mengakibatkan serangan jantung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi