Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Bubur Diaduk Vs Tak Diaduk, Penelitian Ungkap Beda Kecerdasan Emosional Keduanya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/EVA HIDAYAH
Ilustrasi bubur ayam sederhana kuah kuning.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Cara santap bubur dengan diaduk maupun tidak diaduk kerap menimbulkan perdebatan.

Sebagian orang memilih bubur diaduk agar bumbu lebih merata. Kendati demikian, beberapa orang lebih menyukai bubur tidak diaduk karena lebih menggugah selera.

Belakangan, media sosial kembali diramaikan dengan perseteruan antara tim bubur diaduk dan tim bubur tidak diaduk.

Perseteruan tersebut muncul usai akun TikTok @banggaswan mengunggah video berisi jurnal terkait bubur diaduk dan bubur tidak diaduk.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihubungi pada Senin (19/9/2022), pengunggah telah mengkonfirmasi dan mengizinkan Kompas.com untuk mengutip.

Melalui akunnya, pengunggah membagikan temuan jurnal yang meneliti perbedaan kecerdasan emosional antara dua tipe cara mengonsumsi bubur tersebut.

"Aku Iseng Baca Jurnal tentang 'Bubur Diaduk dan Tak Diaduk'," terang pengunggah dalam videonya.

Penelitian tersebut, kata pengunggah, berjudul "Hubungan Tipe Makan Bubur (Diaduk dan Tidak Diaduk) Terhadap Tingkat Emosional Anggota OSIS SMAI ALAZHAR 8 Summarecon Bekasi".

Adapun, penelitian terbit dalam Indonesian Fun Science Journal pada 3 November 2021.

Baca juga: Video Viral Siswa Tutup Gerbang Sekolah, Guru Tak Bisa Masuk karena Terlambat, Ini Ceritanya

Menanggapi video pengunggah, warganet pun kembali menyerukan tipe makan bubur masing-masing.

"gak diaduk. jangankan bubur. nasi aja sama sayur juga ndak diaduk. sampai teman bilang, saya klo makan tu rapi," ujar salah satu warganet.

"Diaduk. kalo ga diaduk, merica ama micinnya suka ga nyampur," kata warganet lain.

"tim ga diaduk, bahkan gue makan mie ayam aja gue makan ayamnya dulu karna kalo diaduk warnanya jadi jelek," tulis warganet lain.

"kalo makan bubur diaduk gaenak diliat, jadi suka yang ga diaduk dan bisa nikmatin tiap toppingnya," ucap warganet.

Baca juga: Viral, Video Ribuan Ikan Kecil Naik ke Permukaan Air Laut, Apa Penyebabnya?

Kecerdasan emosional

Sebelum membahas hasil penelitian hubungan cara makan bubur dengan kecerdasan emosional, ketahui terlebih dahulu apa itu kecerdasan emosional.

Luh Suryatni dalam Kecerdasan Emosional dan Perilaku Manusia (2020) menuliskan, pada dasarnya manusia dibentuk oleh tiga unsur pembentukan perilaku, yakni IQ, EQ, dan SQ.

Intelligence quotient atau IQ adalah kecerdasan manusia yang bisa diukur melalui ilmu pengetahuan, dengan menggunakan psikotes.

EQ atau emotional quotient adalah kecerdasan manusia dari segi emosional yang dapat menentukan seimbang atau tidaknya emosi manusia.

Sementara SQ atau spiritual quotient merupakan kecerdasan manusia dari segi spiritual, melalui ketenangan batin yang dapat memberikan spirit dalam menjalankan dinamika kehidupan.

Dilansir dari Kompas.com, kecerdasan emosional atau emotional intelligence (EI) atau EQ adalah kemampuan untuk merasakan, mengekspresikan, memahami, dan mengelola emosi.

Istilah kecerdasan emosional muncul pertama kali pada 1985 oleh Wayne Payne, dalam sebuah disertasi doktoral.

Sejak itu, konsep kecerdasan emosional menarik perhatian komunitas sains dan khalayak umum karena penerapannya mudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

Pada 1990-an, istilah emotional intelligence kian populer dengan terbitnya buka bertajuk Emotional Intelligence karya Daniel Goleman.

Buku tersebut menjabarkan lima komponen kunci kecerdasan emosional, yakni kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan kemampuan bersosialiasi.

Lantas, tingkat kecerdasan emosional mana yang lebih tinggi? Tim bubur diaduk atau tim bubur tidak diaduk?

Baca juga: Viral, Video Ruangan Polisi Disebut Siap Melawan Bjorka, Ini Faktanya

Bubur diaduk vs tidak diaduk

Penelitian pada 2021 silam ini berangkat dari cara masyarakat Indonesia memakan bubur ayam yang terbagi menjadi dua kubu, yaitu bubur diaduk dan tidak diaduk.

Para peneliti melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui hubungan cara mengonsumsi bubur ayam dengan tingkat emosional seseorang.

Disebutkan, penelitian merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang berlangsung selama Januari sampai Februari 2021 di SMA Islam Al Azhar 8 Kota Bekasi.

Mereka menyasar 60 pengurus OSIS dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode survei dan kuesioner.

Hasilnya, siswa dengan tipe makan bubur diaduk memiliki rata-rata kecerdasan tingkat emosional sebesar 40,8 persen.

Sementara itu, siswa yang tidak mengaduk bubur ayamnya memperoleh rata-rata kecerdasan tingkat emosional sebesar 42,5 persen.

Dengan demikian, tim bubur tidak diaduk cenderung memiliki persentase kecerdasan emosional lebih tinggi dibandingkan dengan tim bubur diaduk.

Namun perlu diingat, penelitian unik tersebut merupakan penelitian dasar yang perlu diteliti lebih lanjut untuk membuktikan keakuratannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi