Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pertalite Disebut Kian Boros sejak Harga Naik, Ini Kata Pertamina

Baca di App
Lihat Foto
Pertamina
Ilustrasi pembelian Pertalite di SPBU
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Belakangan, media sosial ramai dengan keluhan pengguna bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite.

Mereka mengeluhkan Pertalite yang semakin boros usai kenaikan harga pada 3 September 2022 lalu.

Seperti keluhan di media sosial Twitter oleh akun ini pada Senin (19/9/2022), yang menyertakan gambar berisi informasi Pertalite semakin boros.

"boros banget ga sii. ngisi 15k biasanya awet, sekarang boros banget dan cuma dikit," tulis pengunggah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanggapi, warganet lain menyampaikan bahwa boros menurut pengunggah lantaran mengisi BBM dengan nominal rupiah sama, padahal harga Pertalite naik.

"Tapi kan tapi kan tapi kan... 10k dapet 1 liter dibandingin 10k dapet 1,25 liter tentu beda," ujar warganet ini.

Kendati demikian, ada pula warganet yang merasakan Pertalite memang semakin boros dibanding sebelum harga naik menjadi Rp 10.000 per liter dari Rp 7.650 per liter.

Pasalnya, volume Pertalite tertentu biasanya cukup untuk beberapa hari penggunaan. Namun kini, dengan volume yang sama, jumlah hari penggunaan kian menipis.

"Iyes boros! Biasa full berkurang satu strip tuh dalam 2 minggu pas dipake kemana2, ini cuma bolak balik nganterin sekolah adek aja udh 2 strip dalam seminggu edan," tulis warganet lain.

"Lahhh baru diomongin tadi sama Ayah, dia yang biasanya 1 lt buat 3 hari sekarang cuma 2 hari. Sebelum naik biasanya seminggu habis 50k, sekarang nyampe 100k," kata warganet lainnya.

Lantas, bagaimana tanggapan Pertamina terkait Pertalite yang disebut semakin boros sejak kenaikan harga?

Baca juga: Penjelasan KAI soal Video Viral Penumpang Jatuh Saat Paksa Masuk Kereta yang Sudah Jalan

Penjelasan Pertamina

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting angkat suara terkait kabar BBM jenis Pertalite semakin boros usai mengalami kenaikan harga.

Ia menegaskan, BBM RON 90 atau Pertalite tidak mengalami perubahan spesifikasi.

"Produk BBM Pertamina jenis Pertalite (RON 90) tidak mengalami perubahan spesifikasi," ujar dia, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Menurut dia, standar dan mutu Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sudah sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas).

Aturan tersebut yakni Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

Irto menerangkan, salah satu batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan kamar adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP).

RVP dari Pertalite, baik saat ini maupun sebelum ada kenaikan harga, masih dalam batasan yang diizinkan.

"Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," kata dia.

Adapun penguapan, lanjut Irto, dapat berubah lebih cepat jika temperatur penyimpanan meningkat.

Secara spesifikasi, batasan maksimum penguapan atau yang biasa dikenal dengan istilah destilasi dari Pertalite adalah sebesar 10 persen dibatasi maksimal 74 derajat Celsius.

"Secara umum produk Pertalite ada di suhu 50 derajat Celcius," ungkap Irto.

"Artinya, pada saat tempertur 50 derajat Celsius, Pertalite sudah bisa menguap hingga 10 persen. Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi tingkat penguapannya," jelas dia.

Baca juga: Video Viral, Oknum Polisi Pukuli Perempuan Paruh Baya di Pinrang, Begini Kasusnya

Pertamina jamin kualitas produk

Lebih lanjut Irto menyampaikan, Pertamina melalui lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop berkomitmen untuk menyalurkan produk BBM berkualitas sesuai spesifikasi.

Melalui kontrol kualitas, kata dia, produk yang tidak sesuai spesifikasi tidak akan disalurkan ke lembaga penyalur.

Ia pun mengimbau agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi, baik SPBU maupun Pertashop.

"Agar produk BBM yang didapatkan terjamin kualitas dan keamanannya," ucap Irto mengimbuhkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi