Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Merpati Pecah Ban Belakang di Bandara Ngurah Rai

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA
Awak pesawat Merpati Nusantara
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Hari ini 37 tahun yang lalu tepatnya 22 September 1985 Pesawat Merpati Nusantara F-27 Pulau Madura penerbangan Bandung-Surabaya-Denpasar mengalami kecelakaan.

Diberitakan Harian Kompas, 23 September 1985, pesawat Merpati mengalami pecah ban roda belakang di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pada pukul 12.30 waktu setempat.

Keempat ban roda belakang pesawat bernomor penerbangan MZ 340 itu meledak ketika menyentuh landasan pacu bagian timur bandar udara.

Pesawat itu masih menggelinding sekitar 100 meter lagi sebelum berhasil dihentikan oleh kapten pilot Rony K.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca di Ngurah Rai pada waktu peristiwa terjadi, cukup cerah. Tidak ada korban di antara 26 penumpang dan lima awak pesawat tersebut.

Namun kecelakan ini mengakibatkan terjadinya penundaan sejumlah penerbangan yang hendak berangkat dan yang akan tiba di Bandara Ngurah Rai.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Kursi Pelontar Pesawat Tempur?

Sampai pukul 16.45 ketika pesawat Merpati itu akhirnya dapat disingkirkan dari jalur landas pacu, sebanyak 6 penerbangan tertunda keberangkatannya dari Denpasar dan 5 pesawat yang hendak mendarat terpaksa dialihkan ke Surabaya.

Keenam penerbangan yang tertunda keberangkatannya adalah GA 663 jurusan Jakarta-Singapura, GA 605 jurusan Surabaya dan Semarang, GA 635 jurusan Yogyakarta, GA 871 jurusan Jakarta, Qantas jurusan Perth (Australia) dan Merpati jurusan Malang-Jakarta.

Termasuk mengalami penundaan keberangkatannya adalah rombongan Menaker kala itu, Sudomo.

Sedang pesawat-pesawat yang tertunda kedatangannya adalah pesawat GA 611 dari Kupang, GA 871 dari Sidney-Melbourne, GA 613 dari Dili dan Kupang, GA 632 dari Yogyakarta dan Merpati dari Mataram.

Para teknisi Garuda, Qantas dan JAL ikut membantu teknisi Merpati menyingkirkan pesawat dari landas pacu.

Namun kesulitan dialami dalam usaha mngganti ban luar yang pecah, karena menurut Manajer Distrik Merpati di Ngurah Rai, Martopo, sulit memasukkan alat dongkrak di antara keempat ban yang pecah.

Baca juga: 4 Fakta Seputar Jatuhnya Pesawat Latih TNI AL di Selat Madura

Merpati Airlines saat ini sudah tidak beroperasi. Dilansir Kompas.com, 7 Juni 2022, PT. Merpati Nusantara Airlines (Persero) atau Merpati Airlines telah resmi dinyatakan pailit.

Merpati Airlines, merupakan cikal bakal penerbangan perintis nasional.

Merpati Airlines didirikan pada September 1962 oleh sejumlah perwira senior yang tergabung dalam PN MNA.

Merpati Nusantara Airlines selanjutnya menjadi anak perusahaan Garuda Airways pada 26 Oktober 1978.

Sehingga kemudian terjadi pengalihan kekuasaan modal negara dari MNA kepada Garuda.

Namun seiring berjalannya waktu, Merpati Nusantara Airlines pada akhirnya terus mengalami kerugian dan membutuhkan subsidi pemerintah.

Meskipun MNA mendapat penambahan pesawat yang berasal dari penyertaan modal pemerintah, akan tetapi dalam operasinya perolehan muatan MNA terus mengalami penurunan sejak 1972.

Hingga akhirnya Merpati Nusantara Airlines resmi berhenti beroperasi pada 1 Februari 2014 karena masalah keuangan dan utang.

MNA tercatat memiliki utang hingga Rp 10,95 triliun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi