Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Hasnaeni "Wanita Emas", Tersangka Korupsi yang Histeris Saat Dibawa ke Rutan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Rahel Narda
Saat Hasnaeni Moein (HS) yang dikenal sebagai wanita emas jadi tersangka kasus dugaan korupsi penyimpangan dan penyelewengan dana di PT Waskita Karya (Persero) Tbk histeris masuk ke mobil tahanan di Lobi Gedung Bundar Kejagung, Jakarta, Kamis (22/9/2022).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Mischa Hasnaeni Moein atau lebih dikenal sebagai Wanita Emas, ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Penetapannya berkaitan dengan kasus dugaan korupsi penyimpangan dan penyelewengan dana salah satu anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero).

Sebelum penetapan sebagai tersangka, Hasnaeni Moein sempat membuat kegaduhan saat keluar dari Gedung Bundar Kejagung.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, (22/9/2022), tampak Hasnaeni yang mengenakan rompi tahanan merah muda khas Kejagung, keluar gedung dengan didorong kursi roda oleh petugas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan infus di tangannya, Hasnaeni hendak dibawa ke Rumah Tahanan (Rutan) Salemba untuk ditahan.

Namun, saat petugas menggiring menuju mobil tahanan, dia meronta dan beberapa kali berteriak sakit.

Kendati demikian, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejagung Kuntadi menjelaskan, Wanita Emas dalam kondisi sehat menurut dokter dari pihaknya.

Sebelumnya, Hasnaeni sempat meminta dirawat di salah satu rumah sakit swasta lantaran mengaku sakit.

"Kita juga membawa dokter, kesimpulannya yang bersangkutan dalam keadaan sehat dan bisa dihadirkan di Kejaksaan," kata Kuntadi di Gedung Kejagung, Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Adapun sebelum kasus dugaan korupsi ini, Wanita Emas beberapa kali menuai kontroversi. Berikut rangkuman kontroversi Hasnaeni Moein:

Baca juga: Profil Hasnaeni “Wanita Emas”, Tersangka Kasus Korupsi Waskita Beton Precast

1. Awal mula nama Wanita Emas

Nama Mischa Hasnaeni Moein terdengar pada 2016, menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ia merupakan mantan kader Partai Demokrat yang bertekad maju sebagai calon gubernur.

Julukan Wanita Emas dtaang dari jargon yang kerap dibawa Hasnaeni, yaitu "era masyarakat sejahtera".

Menurut dia, emas merupakan simbol kesejahteraan. Dengan menyandang nama panggilan Wanita Emas, dia berharap bisa menjadi wanita yang membawa kesejahteraan untuk masyarakat luas.

Baca juga: Sosok Hasnaeni Wanita Emas, Sempat Ramaikan Pilkada DKI, Kini Jadi Tersangka Korupsi

2. Dilaporkan atas dugaan penipuan

Pada 26 November 2014, penguasa Abu Arief Hasibuan melaporkan Wanita Emas atas dugaan tindak pidana penipuan dalam tender proyek pembangunan jalan di Jayapura, Papua.

Namun, laporan baru dilanjutkan pada 2016 karena pihak kepolisian masih membutuhkan alat bukti yang cukup.

Saat itu, Hasnaeni merupakan bakal calon gubernur DKI Jakarta. Ia melalui kuasa hukumnya, Budi Setiawan, menyangkal tuduhan tersebut.

"Sebagai terlapor yang diduga melakukan pelanggaran Pasal 378. Tidak seperti yang dituduhkan kok," kata Budi, diberitakan Kompas.com (15/4/2016).

Menurut dia, Hasnaeni sudah mengganti dana yang diminta Abu Arief Hasibuan sebesar Rp 900 juta.

Atas tuduhan yang ia terima, Hasnaeni pun mengaku terganggu.

"Ya pokoknya psikisnya terganggulah ya, keluarga saya, anak-anak saya," ujar Hasnaeni.

Baca juga: Momen Hasnaeni Wanita Emas Histeris dan Meronta saat Masuk Mobil Tahanan Kejagung

3. Reklame disegel karena tak bayar pajak

Sebelum mencalonkan diri menjadi calon gubernur DKI Jakarta, Wanita Emas kerap memasang reklame.

Salah satu reklamenya, di Jalan Warung Jati Barat, Buncit, Jakarta Selatan, diberi segel merah karena belum membayar pajak.

Dikutip dari Kompas.com (6/5/2016), segel tersebut bertuliskan, "Reklame ini belum membayar pajak."

Kepala Suku Dinas Pelayanan Pajak Jakarta Selatan Johari membenarkan, pihaknya menyegel terhadap reklame tersebut.

"Kemudian kami kirim surat pemberitahuan ke alamat Bu Hasnaeni. Tapi setelah satu minggu belum direspons, kami pasangi segel," kata Johari, Jumat (6/5/2016).

Terpisah, Hasnaeni mengaku menyewa reklame dari billboard dan sudah membayar semua biaya.

"Saya belum tahu karena reklame itu saya sewa dari billboard, dari orang, tapi kita sudah sudah bayar semua," ujar dia.

Baca juga: Hasnaeni Wanita Emas Jadi Tersangka Kasus Korupsi Waskita Beton Precast

4. Bagi-bagi uang

Masih dalam rangka niat untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Hasnaeni Si Wanita Emas menyambangi warga untuk membagikan sejumlah uang.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, (24/1/2016), Hasnaeni mengunjungi warga yang tinggal di kolong Tol Penjaringan, Jakarta Utara, bersama rombongan dengan segepok uang dan sembako.

Ia membagikan uang selembar Rp 5.000 kepada anak-anak yang berbaris rapi. Tak hanya itu, para ibu juga turut berebut bungkusan mi instan, susu cair, dan makanan ringan.

Menanggapi bagi-bagi uang oleh Wanita Emas, Gubernur DKI saat itu, Ahok pun menilai warganya untung.

"Kalau calonnya bagi-bagi uang, yang untung kan warga Jakarta," ujar Ahok di Rumah Griya Gus Dur, Jalan Taman Amir Hamzah, Minggu (24/1/2016).

Baca juga: Hasnaeni Wanita Emas Mengaku Jadi Korban Mafia Tanah: Berawal Gadai Sertifikat Rumah untuk Pinjam Uang Rp 22 Miliar

5. Kegiatan bagi masker dibubarkan

Pada 2021 lalu, kegiatan sosial Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) saat memberikan bantuan ke nelayan di Dermaga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dibubarkan paksa.

Diberitakan Kompas.com, (10/8/2021), petugas mengaku membubarkan kegiatan lantaran berkerumun dan tidak berizin.

"PPNP dari pihak TPI juga, HNSI juga, berkerumun tidak boleh, ini harus ada izin dulu di sekuriti," ujar petugas keamanan, Nanang.

Di sisi lain, Hasnaeni menyampaikan bahwa dirinya bersama Partai Emas berkunjung untuk memberikan masker dan bantuan kepada warga terdampak Covid-19.

"Itikad baik saya cuma memberikan masker, memberikan bantuan kepada terdampak Covid, eh datang sekuriti marah-marah," tutur Wanita Emas.

"Ya sudahlah oke, tapi mungkin tadi orang saya juga udah izin, tapi mungkin ada miskomunikasi, keributan kecil. Saya minta maaflah atas ketidaknyamanan ini kepada masyarakat," lanjut dia.

(Sumber: Kompas.com/Fitria Chusna Farisa, Jessi Carina, Robertus Belarminus, Nibras Nada Nailufar | Editor: David Oliver Purba, Fidel Ali, Egidius Patnistik, Icha Rastika)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi