Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara yang Tak Dihuni Ular, Mana Saja?

Baca di App
Lihat Foto
kuritafsheen77/ Freepik
Ilustrasi ular
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Menurut data penelitian, ada sekitar 3000 spesies ular yang tersebar di seluruh dunia.

Dilansir dari National Geographic, dari ribuan spesies ular yang ada di permukaan Bumi ini, dan 600 di antaranya adalah ular berbisa.

Dan sekitar 200 spesies atau tujuh persen dari keseluruhan spesies ular memiliki bisa atau racun yang sangat mematikan hingga mampu membunuh manusia.

Ular ada di mana-mana, dari dataran tinggi, daerah pesisir, hingga di dalam air atau daerah perairan.

Namun di beberapa kawasan Bumi, ternyata tak dihuni ular seekor pun. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana saja kawasan Bumi yang tak dihuni ular ini? 

Baca juga: Jangan Dibunuh, Ini 7 Cara Mengusir Ular dari Rumah


Kawasan Bumi yang tak dihuni ular

Masih dari sumber yang sama, kawasan Bumi yang tak dihuni ular adalah Islandia, Irlandia, Greenland, Hawaii, Vatikan dan Selandia Baru.

Ular sendiri diketahui sudah hidup selama ribuan tahun. Lewat kemampuan bertahan hidup dan migrasi manusia, ular menyelinap kemana saja mereka mau, kecuali ke beberapa sudut Bumi tertentu ini.

Dilansir dari Popsci, Irlandia adalah salah satu negara yang diketahui tak memiliki ular. Hal ini lantaran Irlandia memiliki ekosistem yang dingin, yang tak sesuai dengan kebutuhan hidup ular.

Alasan yang sama juga terjadi di wilayah Antartika. Karena memiliki suhu dingin, kawasan tersebut juga tak dihuni ular seekor pun.

Ada banyak sekali alasan mengapa ular tak mau menetap dan berkembang biak di beberapa sudut Bumi tersebut.

Baca juga: 10 Cara Mengusir Ular dan Laba-laba yang Masuk ke Rumah

Alasan ular tak menetap di kawasan tertentu

Yang pertama, adalah karena alasan cuaca dan suhu udara. Ular sendiri adalah hewan berdarah dingin yang membutuhkan ekosistem dengan suhu hangat agar mereka bisa menstabilkan suhu tubuhnya.

Ketika harus tinggal di Antartika, ular tak bisa mempertahankan suhu tubuhnya dengan stabil sehingga tak bisa bertahan hidup.

Dilansir dari sumber yang sama, Pop Science, tak banyak hewan yang bisa bertahan hidup di ekosistem bersuhu minus derajat celcius seperti di dekat kutub, termasuk ular.

Itulah sebabnya, tak ada habitat ular ditemukan di wilayah-wilayah dingin yang berdekatan dengan kutub seperti di Arktika.

Sedangkan wilayah terpencil seperti Hawaii tak dihuni ular karena wilayah tersebut adalah pulau yang terisolasi secara geografis, terletak sangat jauh dari pulau-pulau lainnya.

Pulau yang terisolasi, cenderung memiliki ekosistem binatang yang terbatas.

Namun tak begitu yang terjadi dengan pulau terpencil seperti Kepulauan Karibia, Polinesia dan Madagaskar.

Wilayah-wilayah ini meski terpisah secara geografis dengan pulau lainnya, tapi dulunya adalah satu wilayah pulau besar yang akhirnya terpisah karena bencana, atau yang jarak antar pulaunya cukup dekat sehingga memungkinkan kawanan ular menyeberang melalui jalan air.

Selandia Baru, Greenland dan Cape Verde termasuk wilayah bebas ular karena memiliki wilayah geografis yang sangat jauh dari pulau-pulau besar lainnya. Sehingga tak ada kawanan ular yang bisa menyeberangi air dan mencapai wilayah negara-negara tersebut, kecuali dibawa oleh manusia dengan sengaja.

Baca juga: Salah Kaprah Tabur Garam untuk Usir Ular, Ini Penjelasannya

Sampai kapan wilayah tersebut bebas ular?

Khusus untuk pulau yang terisolasi ini, tak selamanya di sana akan bebas ular. Karena bisa saja ular terbawa atau dibawa dengan sengaja oleh migrasi manusia.

Perpindahan satwa bisa terbantu oleh banyak hal, seperti misalnya perpindahan penduduk atau jalur perdagangan.

Seperti misalnya di Guam, salah satu wilayah kekuasaan Amerika di Pasifik. Di mana di sana awalnya tak memiliki habitat ular sama sekali, hingga pecahnya Perang Dunia II.

Selama perang, kapal kargo yang merapat di sana secara tak sengaja membawa serta spesies ular pohon coklat.

Akibat dari migrasi ini, kini spesies ular ini menjadi spesies invasif di kawasan Guam.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi