Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Mulai Gerilya untuk Puan Maharani, Apakah Ganjar Legowo?

Baca di App
Lihat Foto
(POOL/DOK. PDI-P)
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (kedua kanan), Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga kader PDI-P Puan Maharani (kiri) dan Panitia Pengarah Rakernas PDI-P Prananda Prabowo, bersama para kader PDIP lainnya mengacungkan simbol metal dengan ketiga jarinya seusai pembukaan Rakernas III PDI-P di Sanur, Bali, Jumat (23/2/2018). Dalam rakernas tersebut telah diputuskan untuk mencalonkan kembali Joko Widodo sebagai calon presiden 2019-2024.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Indikasi pencalonan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin menguat.

Hal itu setelah Fraksi PDI-P membentuk Dewan Kolonel yang dimaksudkan secara khusus untuk mendongkrak citra Puan Maharani.

Anggota Fraksi PDI-P Johan Budi mengakui, Dewan Kolonel yang dibentuk sekitar 2-3 bulan ini merupakan dukungan terhadap Puan untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024.

Baca juga: Mengenal Dewan Kolonel, Tim Loyalis Puan untuk Capres PDI-P 2024

Elektabilitas Ganjar lebih tinggi

Di pihak lain, posisi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas tinggi, disebut terancam maju di Pilpres 2024.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar juga beberapa kali tak diundang acara PDI-P di Jawa Tengah yang dihadiri oleh puan.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan Konsultasi Publik Algoritma Aditya Perdana melihat, PDI-P saat ini sedang mempersiapkan diri terkait Pilpres 2024.

Dalam berbagai kesempatan, ia menyebut Ganjar selalu menegaskan bahwa dirinya merupakan kader PDI-P dan tunduk pada partai.

"Terakhir di Sekolah Partai, Ganjar selalu menyebut saya adalah kader PDI-P. Ini adalah bukti kuat bahwa Ganjar itu akan patuh dan tunduk perintah ketum," kata Aditya kepada Kompas.com, Rabu (21/9/2022).

Dari pernyataan itu, Aditya menilai Ganjar akan legowo apabila nantinya PDI-P mencalonkan Puan dalam Pilpres 2024.

Peluang Ganjar masih terbuka

Akan tetapi, ia menyebut semua kemungkinan itu masih sangat mungkin untuk berubah dan peluang kedua tokoh tersebut masih terbuka.

Ia menjelaskan, jika PDI-P mengikuti pola pencalonan seperti Pemilu 2014, maka Ganjar kemungkinan akan dicalonkan partai berlambang banteng tersebut.

Alasannya Ganjar saat ini memiliki elektabilitas yang tinggi dan mengungguli Puan Maharani.

"Waktu itu kan Pak Jokowi populer, elektabilitas bagus, atau kemudian mungkin pertimbangan survei dilakukan tapi bukan utama. Arahnya kalau seperti itu bisa kita baca ke Puan," jelas dia.

Baca juga: Dongkrak Puan untuk Capres 2024, Ini Tugas dan Anggota Dewan Kolonel

 

Pembentukan Dewan Kolonel

Ia menuturkan, pembentukan Dewan Kolonel oleh sejumlah anggota Fraksi PDI-P juga menunjukkan bahwa mereka sadar akan keunggulan elektabilitas Ganjar.

"Ini yang terjadi dan diakui, bahwa ada yang namanya Ganjar yang memiliki elektabilitas dan ada namanya Puan yang masih berusaha," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Johan Budi menyebut Dewan Kolonel saat ini telah beranggotakan 12 orang.

Ketua Fraksi PDI-P Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi PDI-P Bambang Wuryanto dipercaya sebagai "Jenderal" Dewan Kolonel.

Ia menuturkan, seluruh anggota Dewan Kolonel ini telah dilaporkan dan disetujui oleh Puan.

Budi pun membocorkan beberapa nama lain yang sudah menjadi anggota Dewan Kolonel.

"Trimedya, Pak Hendrawan, Masinton, pokoknya ada enam. Mbak Agustin. Jadi, awal itu cuma enam orang. Termasuk saya, kan saya yang ngusulin," jelas dia.

Kendati pemebentukan Dewan Kolonel ini memang untuk mempersiapkan Puan, Budi menegasan pihaknya tetap menunggu keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pencapresan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi