Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hasnaeni Moein Dijuluki Wanita Emas? Ini Asal-usulnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Mischa Hasnaeni Moein berpose usai mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa (12/4/2016).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Wanita emas ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi anak perusahaan PT Waskita Karya, PT Waskita Beton Precast (WBP).

Wanita bernama lengkap Mischa Hasnaeni Moein ini resmi menjadi tersangka pada Kamis (22/9/2022) atas dugaan penyimpangan dan penyelewengan dana pada 2016-2020.

Namun demikian, saat Kejaksaan Agung (Kejagung) menggiring menuju mobil untuk dibawa ke Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Hasnaeni berteriak histeris.

Baca juga: Profil Hasnaeni “Wanita Emas”, Tersangka Kasus Korupsi Waskita Beton Precast

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, mengapa Hasnaeni mendapat julukan Wanita Emas?

Asal mula julukan Wanita Emas

Julukan Wanita Emas kerap melekat dalam diri Hasnaeni Moein.

Ia mulai menggunakan panggilan Wanita Emas saat mencoba maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangerang Selatan pada 2010.

Diberitakan Kompas.com (6/3/2016), saat itu Hasnaeni berniat maju sebagai calon Wali Kota Tangerang Selatan dengan menggandeng Saeful Jamil.

Sayangnya, niat tersebut batal karena di pertengahan jalan, bakal calon wakilnya mengundurkan diri.

Emas sendiri merupakan kepanjangan dari Era Masyarakat Emas. Menurut dia, Emas adalah simbol dari kesejahteraan.

Baca juga: Siapa Paman Sam yang Menjadi Julukan Negara Amerika Serikat?

Melalui nama Wanita Emas, Hasnaeni berharap bisa menjadi wanita yang membawa kesejahteraan untuk masyarakat luas.

"Emas itu sebenarnya adalah kepanjangan dari Era Masyarakat Sejahtara," tutur Hasnaeni dalam diskusi di Tebet, Minggu (6/2/2016).

Meski gagal mencalonkan sebagai wali kota, ia tetap menggunakan julukan Wanita Emas saat mempromosikan diri dalam kegiatan politik lain.

Misalnya, saat menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017. Ia konsisten menggunakan nama Wanita Emas dengan slogan "Menuju Jakarta Emas".

"Di DKI ini, saya membawa slogan Menuju Jakarta Emas. Tetap masih ada emasnya," kata dia, pada 2016 silam.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 7 September 1813, Asal Usul Julukan Paman Sam untuk Amerika Serikat

Karier politik

Kendati tetap bertahan dengan slogan yang sama, keinginan mantan kader Partai Demokrat ini untuk menjadi pemimpin daerah harus pupus pada Pilkada 2017.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (23/9/2022), harapan Wanita Emas sirna setelah Partai Demokrat mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Sylvia Murni dalam Pilkada DKI 2017.

Namun tak putus asa, Hasnaeni kembali maju sebagai calon legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta pada 2019.

Alih-alih melalui Demokrat, dia mengaku berniat mencalonkan diri lewat Partai PDI Perjuangan. Sayangnya, rencana pencalonan kembali tidak tidak terdengar.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Dewan Kolonel dan Dewan Kopral

Jejak bisnis

Selain menapakkan kaki di dunia politik, Wanita Emas juga dikenal dengan aktivitas bisnisnya.

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (24/9/2022), anak politikus PDIP Max Moein itu merupakan pemilik perusahaan PT Misi Mulia Metrical (MMM).

PT Misi Mulia Metrikal adalah bagian dari konsorsium perusahaan yang memenangi tender Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Demak.

Selain PT Misi Mulia Metrical milik Wanita Emas, dalam konsorsium itu terdapat pula dua BUMN karya, yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Baca juga: 5 Fakta ASN Tendang Motor Seorang Wanita di Sinjai, Korban Seorang Pelajar dan ASN Jadi Tersangka

Penunjukan konsorsium BUJT Tol Semarang-Demak tersebut tercantum dalam Surat Nomor PB.02.01-Mn/1347 tanggal 17 Juli 2019 perihal Penetapan Pemenang pada Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Demak yang Terintegrasi dengan Pembangunan Tanggul Laut Kota Semarang.

Masa konsesi Jalan Tol Semarang-Demak yang Terintegrasi dengan Pembangunan Tanggul Laut Kota Semarang adalah selama 35 tahun, sejak surat perintah mulai kerja pertama diterbitkan oleh BPJT.

Pembangunan jalan tol dengan nilai investasi sekitar Rp 15,3 triliun ini ditargetkan akan berlangsung selama 2 tahun, dengan kebutuhan lahan mencapai 1.887.000 meter persegi.

Baca juga: Kontroversi Hasnaeni Wanita Emas, Tersangka Korupsi yang Histeris Saat Dibawa ke Rutan

(Sumber: Kompas.com/Alinda Hardiantoro | Editor: Rendika Ferri Kurniawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi