KOMPAS.com - Imunisasi PCV (pneumokokus konyugasi) kini menjadi salah satu dari 14 jenis imunisasi yang wajib diberikan untuk anak-anak Indonesia.
Namun, ternyata masih banyak yang belum memahami tentang apa imunisasi PCV ini.
Begitu juga dengan dosis, penyuntikan, hingga lokasi imunisasi PCV.
Berikut hal-hal yang perlu diketahui dari imunisasi PCV:
Baca juga: Macam Imunisasi Anak, Manfaat, dan Waktu Pemberiannya
Target imunisasi PCV
Hal tersebut guna melindungi mereka dari penyakit berbahaya termasuk pneumonia atau radang paru.
Baca juga: Jadwal Imunisasi Dasar Anak yang Wajib Diketahui Orangtua
Dosis dan penyuntikan imunisasi PCV
Pemberian imunisasi PCV diberikan sebanyak 3 kali. Pertama-tama yaitu saat bayi berusia 2 bulan, lalu 3 bulan, dan terakhir 12 bulan.
Akan tetapi tidak semua bayi bisa mendapatkan imunisasi PCV ini. Hanya yang lahir mulai dari 13 Juni 2022 atau lebih muda.
Baca juga: Apa itu Imunisasi PCV, Manfaat, Dosis, Pemberian Usia Berapa?
Imunisasi PCV gratis
Imunisasi PCV sama seperti imunisasi wajib lainnya, yakni diberikan secara gratis.
“Vaksinasi ini diberikan secara gratis. Kami harapkan orang tua bisa segera membawa anaknya ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan imunisasi PCV sejak dini,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu.
Lokasi imunisasi
Imunisasi PCV tidak hanya dilakukan di rumah sakit. Berikut ini tempat-tempat yang bisa memberikan imunisasi PCV:
- Posyandu
- Puskesmas
- Rumah sakit
- Klinik
- Praktik mandiri dokter/bidan
- Fasilitas kesehatan lainnya.
Baca juga: Setelah Imunisasi, Apakah Anak Bisa Langsung Vaksinasi Covid-19?
Fakta menarik lainnya
Sebelum menjadi imunisasi rutin, imunisasi PCV di Indonesia sudah ada sejak 2017, dilakukan di beberapa Kabupaten di Lombok Barat dan Lombok Timur.
Lalu pada 2021, pemberian imunisasi PCV diperluas dibeberapa provinsi diantaranya NTB, Bangka Belitung dan beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Pemberian imunisasi PCV di beberapa daerah tersebut terbukti aman dan efektif menurunkan kasus baru pneumonia, namun demikian cakupannya masih sangat rendah.
Untuk itu diperlukan upaya lebih massif lagi dengan mendorong penggunaan imunisasi PCV secara nasional serta menjalin kolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait.
Dilansir dari laman Kemenkes, 12 September 2022, penyakit ini dapat diobati jika terdiagnosa sedini mungkin serta dapat dicegah dengan imunisasi.
Ini terbukti di negara-negara di mana imunisasi Pneumokokus Konyugasi atau PCV merupakan bagian dari program imunisasi rutin.
Untuk itu, WHO merekomendasikan agar PCV masuk dalam program imunisasi rutin bagi anak di seluruh dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.