Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia dan BBM di Inggris Turun, Bagaimana di Indonesia? Ini Kata Pertamina

Baca di App
Lihat Foto
Dok. KOMPAS.com
Seorang petugas SPBU di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, mencopot papan harga bensin Pertamax 92 seiring dengan kenaikan harga BBM, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah dan Banggar DPR menyepakati anggaran subsidi energi 2023 sebesar Rp 211,9 triliun.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia turun sekitar 5 persen pada Jumat (23/9/2022).

Anjloknya harga minyak ke level terendah dalam 8 bulan terakhir ini karena dolar AS mencapai level terkuatnya selama lebih dari dua dekade.

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun sebesar 4,3 dolar AS atau sekitar 4,8 persen sehingga harganya menjadi 86,15 dolar AS per barel.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 4,75 dolar AS atau 5,7 persen menjadi 78,74 dolar AS per barel.

Itu adalah penurunan minggu keempat berturut-turut untuk kedua minyak tersebut. Selain itu, harga bensin dan solar di AS juga mengalami penurunan lebih dari 5 persen.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, Harga Minyak Mentah Dunia Turun Sekitar 1 Persen

Harga BBM di Inggris turun

Penurunan harga BBM terjadi di Inggris sejak Senin (19/9/2022), dan disebutkan menjadi yang terendah sejak 16 Mei 2022. 

Dikutip dari walesonline.co.uk, satu liter bensin saat ini rata-rata seharga 1,66 pound atau Rp 27.300 sedangkan solar 1,81 pound atau sekitar Rp 29.700. 

Harga tersebut turun jauh dari harga tertinggi pada 4 Juli 2022 yang saat itu harga bensin 1,92 pound atau Rp 31.300 dan harga solar 1,99 pound atau sekitar Rp 33.000 per liternya. 

 

Terkait penurunan harga minyak dunia, apakah harga BBM Pertamina akan mengalami pernurunan? 

Penjelasan Pertamina

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyebutkan kewenangan menaikkan atau menurunkan harga BBM bersubsidi Pertamina berada pada pemerintah selaku regulator.

Namun untuk harga BBM non subsidi, Irto mengatakan terbuka kemungkinan harganya bisa mengalami penurunan.

“Kalau yang subsidi kewenangan menentukan harga di regulator ya. Sementara untuk BBM non subsidi kemungkinan tentu ada,” ujar Irto dihubungi Kompas.com, Minggu (25/9/2022).

Ia mencontohkan, hal itu terjadi pada saat harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex pada awal September lalu mengalami penurunan. 

Sebagai jenis bahan bakar umum (JBU) atau BBM Non Subsidi, pengaturan harga diatur dalam Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU).

Sesuai peraturan tersebut maka Pertamina akan mengevaluasi harga jual BBM non subsidi setiap bulannya.

“Pertamina selaku badan usaha juga akan mengevaluasi harga jual BBM non subsidinya setiap bulan,” ujar dia.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Turun, Mungkinkah Harga BBM Ikut Turun?

 

Harga minyak dunia kembali turun

Sebelumnya harga minyak dunia juga tercatat telah mengalami penurunan. Penurunan terjadi pada Selasa (13/9/2022).

Dikutip dari Kompas.com 14 September 2022, saat itu harga minyak berjangka Brent mengalami penurunan 0,8 persen menjadi 93,17 dollar AS per barrel. Sementara itu, WTI turun 0,5 persen menjadi 87,3 dollar AS per barrel.

Meski demikian, sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, harga BBM Pertamax bisa kembali turun jika harga minyak mentah dunia merosot ke angka 75 dollar AS per barel.

Menurut dia, harga Pertamax berdasarkan mekanisme harga minyak mentah dunia. Sehingga, jika terjadi penurunan harga minyak dunia, akan diikuti pula dengan penurunan harga jual BBM jenis ini di masyarakat.

“Pertalite, Solar, dan Pertamax masih dalam subsidi. Jika minyak mentah dunia yang saat ini sebesar 95 dollar AS per barrel turun menjadi 75 dollar AS per barrel maka akan diikuti dengan harga jual Pertamax kepada masyarakat,” kata dia, dikutip dari Kompas.com (8/9/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi