Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Pertamina dan BPH Migas soal Mobil Mewah BMW Z4 yang Diduga Isi Pertalite di SPBU

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/@fakta.indo
Tangkapan layar video viral yang memperlihatkan mobil mewah diduga diisi Pertalite
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menanggapi video viral yang menampilkan sebuah mobil mewah, BMW Z4 biru, yang diduga warganet mengisi BBM subsidi Pertalite di sebuah SPBU.

Irto menyarankan, agar para pengendara menggunakan BBM sesuai spesifikasi kendaraan masing-masing.

"Sebaiknya gunakan BBM sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan masing-masing kendaraan," ujar Irto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/9/2022).

Hal senada juga disampaikan oleh Saleh Abdurrahman, anggota komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BPH Migas Kementerian ESDM).

Saleh mengimbau, agar mobil mewah mengonsumsi BBM nonsubsidi dan bukan BBM subsidi seperti Pertalite.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain akan lebih irit, menurut dia, produsen mobil mewah juga telah menganjurkan pemakaian BBM yang lebih berkualitas.

"Selain lebih irit, lebih bersih juga, dan tentunya dari produsennya meminta memakai BBM yang lebih berkualitas atau RON 92 ke atas," ungkap Saleh, dihubungi secara terpisah, Minggu (25/9/2022).

Saleh melanjutkan, kuota Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite sangat terbatas. Untuk itu, konsumsi Pertalite haruslah tepat sasaran.

"Sebagaimana yang sering kita sampaikan bahwa kuota JBKP Pertalite itu terbatas, sehingga konsumen harus tepat sasaran atau konsumen yang butuh Pertalite karena daya belinya yang terbatas," ujar dia.

Baca juga: Video Viral, Mobil Mewah Diduga Isi Pertalite, Ini Tanggapan Pertamina dan Pemerintah

Pembatasan pembelian Pertalite

Adapun pembatasan pembelian Pertalite berdasarkan kriteria kendaraan, menurut Saleh, hingga saat ini masih belum diatur.

"Belum ada, tetapi ya kita imbau kalau mobil mahal gitu mbok ya pakai yang nonsubsidi ya," tuturnya.

Kriteria kendaraan tersebut rencananya akan tertuang dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com (16/9/2022), Irto mengatakan bahwa saat ini Pertamina baru melakukan uji coba pembatasan pembelian Pertalite untuk kendaraan roda empat sebanyak 120 liter per hari.

Sementara untuk pembatasan pembelian BBM subsidi lain yakni Solar, diatur dalam Surat Keputusan Kepala BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020 berikut:

Baca juga: Pertamina Uji Coba Pembatasan Beli Pertalite untuk Mobil 120 Liter Per Hari

Beragam respons warganet

Sebuah unggahan video yang menampilkan sebuah mobil mewah berwarna biru diduga tengah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram ini pada Jumat (23/9/2022).

Pengunggah menerangkan, mobil mewah seharga Rp 1,4 miliar tersebut tengah mengisi Pertalite yang merupakan BBM subsidi.

"Viral mobil mewah seharga Rp 1,4 miliar ngisi BBM subsidi Pertalite," tulis pengunggah.

Video yang telah ditonton lebih dari 36.900 kali ini memperlihatkan mobil BMW Z4 biru berhenti di depan dispenser bertuliskan Pertalite.

Sontak, unggahan Instagram ini menuai banyak reaksi dari warganet. Pasalnya, Pertalite dengan nilai oktan 90 ini merupakan salah satu BBM subsidi.

"Gaya elit ekonomi sulit," tulis salah satu warganet.

"Mobil elit dompet sempit," komentar warganet.

Meski demikian, ada pula beberapa warganet yang menduga bahwa pengendara mobil mewah tersebut hanya mengisi Pertalite karena BBM jenis lainnya tengah kosong.

"Pertamaxnya kosong kali, sementara bensin tiris.. isi pertalite dikit buat nyari pom berikutnya," komentar salah satu warganet.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi