Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Gula Tak Ada AKG? Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum
Tangkapan layar bagian Informasi Nilai Gizi yang tidak mencantumkan persenan AKG pada gula.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Topik seputar gula tengah banyak dibahas di media sosial, setelah muncul keluhan dari pelanggan terkait rasa kemanisan pada salah satu merek minuman kekinian.

Seperti diketahui, tidak semua produk menampilkan kadar gula pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Nutrition Facts.

Sedangkan untuk lemak total, protein, sodium, dan lainnya terpampang persentase nilai AKG-nya.

Lalu, mengapa gula tidak ada AKG-nya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 15 Makanan dan Minuman yang Tinggi Gula, Apa Saja?

Penjelasan dokter

Dokter sekaligus ahli nutrisi, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum., mengatakan bahwa memang ada label komposisi suatu pangan kemasan yang tidak ada patokan AKG pada kolom gula.

Menurut dia, hal itu dikarenakan gula adalah produk pabrik yang tidak dibutuhkan manusia.

"Karena gula adalah produk pabrik yang tidak dibutuhkan manusia," ujar Tan, saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/9/2022).

"Manusia butuh karbohidrat yang oleh tubuh dipecah dan diurai otomatis menjadi gula darah," lanjut dia.

Ia menambahkan, gula yang dimaksud tidak selalu berbentuk gula pasir, melainkan kandungan gula yang juga ada pada kecap, puding, makanan kemasan, dan makanan bergula lainnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan batas konsumsi gula per orang per hari sebesar 50 gram atau sekitar 4 sendok makan.

Angka ini dinilai masih jauh lebih toleran dibanding batas konsumsi gula yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO merekomendasikan anak-anak dan orang dewasa untuk membatasi konsumsi gula mereka, setidaknya pada batas 25 gram atau sekitar 6 sendok makan per hari.

Gula tersembunyi

Selain itu, pada sejumlah produk makanan pun tidak jarang kita melihat adanya kandungan gula tersembunyi.

Tan menjelaskan, ada beberapa contoh adanya gula tersembunyi dalam suatu produk, yakni:

  1. Diberi nama lain (biasanya berakhiran dengan-ol, seperti manitol, sorbitol, xylitol, dan lainnya).
  2. Diimbuhi madu (madu juga merupakan gula fruktosa), gula aren, gula merah, dan sebagainya.
  3. Istilah "sirup jagung"/high fructose corn syrup yang sebenarnya adalah produk olahan pabrik.

Baca juga: Ramai soal Minuman Manis, Berapa Batas Konsumsi Gula Harian bagi Anak-anak dan Dewasa?

15 tanda kecanduan gula

Saking banyaknya produk makanan maupun minuman di sekitar kita yang mengandung gula tambahan, Tan juga menyampaikan, ada beberapa tanda seseorang sudah kecanduan gula, yakni:

  1. Sanggup makan hingga kenyang, seperti makan makanan manis, bertepung, dan mengandung lemak.
  2. Terasa lapar, padahal belum lama sudah makan porsi lengkap
  3. Sanggup makan yang manis-manis sekalipun tidak begitu lapar
  4. Berpaling menuju makanan manis ketika sedih atau jengkel
  5. Saat segala sesuatunya tidak baik, rasanya butuh lebih banyak gula untuk merasa lebih baik
  6. Rencana ingin makan sepotong kecil, tahu-tahu bisa menghabiskan porsi lebih besar
  7. Sulit membatasi makanan bertepung, manis atau mengandung lemak
  8. Susah berhenti begitu mulai makan makanan bertepung, cemilan, dan yang manis
  9. Kebiasaan makan memberi dampak pada kehidupan sosial, kerja, dan kemampuan fisik
  10. Rasanya tidak mungkin berpegang teguuh pada resolusi pola makan sehat
  11. Rasanya ingin mengunyah sesuatu yang manis setelah makan siang/malam
  12. Diam-diam makan permen atau cokelat tanpa sepengetahuan orang lain
  13. Jika mengiris sepotong kecil kue, ada dorongan untuk tambah
  14. Kepala berat dan mengantuk setelah makan besar (atau makan di sore hari)
  15. Merasa malu bahkan tertekan karena kebiasaan pola makan sendiri 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi