KOMPAS.com - Desas-desus adanya kudeta Presiden China Xi Jinping belakangan ramai diperbincangkan.
Dari isu yang berembus, disebutkan bahwa Xi Jinping berada di bawah tahanan rumah. Sementara Jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) LI Qiaoming disebut telah menggantikannya.
Menurut outlet berita Nikkei Asia, Li telah dianggap sebagai pesaing sebagai anggota Komisi Militer Pusat China, sebuah panel dengan otoritas atas keputusan militer.
Rumor tersebut juga menyatakan bahwa tidak ada penerbangan di atas Daerah Otonomi Tibet pada Sabtu (24/9/2022).
Desas-desus ini juga dihembuskan secara masif oleh akun-akun Twitter India, termasuk seorang politisi bernama Subramanian Swamy.
Dengan dinamika politik saat ini, mungkinkah kudeta Xi Jinping terjadi?
Baca juga: Soal Rumor Liar Kudeta Militer terhadap Xi Jinping, Ini Tanggapan Pakar China
Isu kudeta dan Kongres Partai Komunis China (PKC)
Dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Nur Rachmat Yuliantoro mengatakan, isu kudeta ini mungkin berkaitan dengan Kongres Nasional Partai Komunis China (PKC).
Menurutnya, kudeta di negara otoriter seperti China terbuka luas. Akan tetapi, kondisi berbeda mungkin bisa terjadi pada pemerintahan Xi Jinping.
"Sepanjang lebih dari 40 tahun terakhir, Xi Jinping telah menjadi pemimpin terkuat China pasca-Mao," kata Rachmat kepada Kompas.com, Selasa (27/9/2022).
"Adalah benar bahwa PKC terdiri dari berbagai faksi, termasuk yang tidak menyukai kepemimpinan Xi, tetapi faksi-faksi ini sejauh ini bisa diredam," sambungnya.
Ia menjelaskan, Xi juga menjadi pemimpin utama militer China dengan jangkauan kekuasaan yang sangat besar.
Karena itu, isu-isu kudeta menjelang Kongres Nasional PKC bukan yang aneh dan hanya desas-desus semata.
"Sepanjang yang saya baca, tampaknya ini hanya desas-desus," jelas dia.
"Tetapi karena ini China, yang pemerintahnya terkenal menyensor berita demi kepentingan rezim, saya bisa saja salah," lanjutnya.
Baca juga: Di Balik Isu Kudeta Militer China dan Xi Jinping dalam Tahanan Rumah
Diberitakan sebelumnya, sebagian besar pakar China menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kudeta di China di tengah rumor liar yang beredar di media sosial.
Dilansir Outlook India, seorang pakar China Aadil Brar mencatat bahwa Xi kemungkinan menjalani karantina setelah kembali dari KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO).
Melalui akun Twitter-nya, Senin (26/9/2022), Brar menggarisbawahi bahwa rumor kudeta militer terhadap Xi tidak benar.
Dia juga mencatat bahwa desas-desus mengenai kudeta militer terhadap Xi berasal dari media luar China.
Brar juga membagikan visual briefing publik oleh pejabat senior China, menunjukkan bahwa pemerintah berfungsi normal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.