Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Inggris Memicu Meningkatnya Pekerja Seks hingga Kelaparan

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Tomas Marek
Bendera United Kingdom atau Inggris Raya di London.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Inggris berada dalam situasi sulit ketika mata uang mereka, poundsterling berada dalam titik terendah sepanjang sejarah terhadap dollar AS.

Hal ini terjadi setelah kepercayaan manajemen ekonomi dan aset Inggris menguap.

Dampaknya, negara itu dilanda krisis akibat kenaiakan kebutuhan pokok. Warga pun mulai merasakan berbagai kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Berikut sederet potret dampak dari krisis di Inggris.

Baca juga: Krisis Inggris, Anak Sekolah Lapar, Makan Karet hingga Pura-pura Makan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan pekerja seks bertambah

Dikutip dari Evening Standard, perempuan di Inggris terpaksa menjadi pekerja seks setelah putus asa mencari uang di tengah krisis biaya hidup.

Jumlah panggilan ke English Collective of Prostitutes, sebuah organisasi pekerja seks akar rumput, telah melonjak sepertiga musim panas ini.

Krisis biaya hidup sekarang mendorong perempuan menjadi pekerja seks dengan berbagai cara, baik di jalan, di tempat, maupun online.

"Secara keseluruhan apa yang kami lihat adalah orang-orang datang ke pekerjaan itu dari tempat yang putus asa," kata juru bicara English Collective of Prostitutes Niki Adams.

Anak-anak sekolah kelaparan

Menurut laporan dari kepala sekolah di sejumlah sekolah di Inggris, anak-anak merasa sangat kelaparan, sehingga ada yang terpaksa mengunyah karet karena tidak mampu membeli makan siang.

Dikutip dari The Guardian, pihak sekolah menyebut pemerintah meninggalkan sekolah untuk menghadapi krisis yang meningkat.

Ini diperkuat dengan survei dari sebuah badan amal makan sehat Chefs in Schools yang mengungkapkan banyaknya sekolah di Inggris melihat peningkatan jumlah anak kelaparan.

Bahkan sebelum musim dingin dan tagihan energi yang besar memaksa lebih banyak keluarga untuk memilih antara menyalakan pemanas atau membeli makanan.

Baca juga: Krisis Inggris, Anak Sekolah Lapar, Makan Karet hingga Pura-pura Makan

 

Berpura-pura makan hingga mengunyah karet

Sebuah sekolah di Lewisham, London tenggara, memberi tahu badan amal Chefs in Schools tentang seorang anak yang berpura-pura makan dari kotak makan yang kosong.

Hal ini dikarenakan mereka tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan makanan gratis dari sekolah.

Kelompok bantuan pangan masyarakat juga mengatakan, mereka berjuang untuk mengatasi permintaan baru dari keluarga yang tidak mampu agar memberi makan anak-anak mereka.

"Kami mendengar tentang anak-anak yang sangat lapar, sehingga mereka mengunyah karet di sekolah," kata Naomi Duncan, kepala eksekutif Chefs in Schools.

"Anak-anak datang karena belum makan apa pun sejak makan siang sehari sebelumnya. Pemerintah harus melakukan sesuatu," ujar Naomi. 

Di Inggris, semua anak berhak atas makanan sekolah gratis dari penerimaan hingga tahun kedua.

Tetapi di luar itu, hanya anak-anak yang orang tuanya berpenghasilan kurang dari 7.400 poundsterling per tahun yang memenuhi syarat.

Baca juga: Sejarah Kenapa Keluarga Kerajaan Inggris Ganti Nama Jadi Windsor

Harga makanan meningkat

Pada Agustus 2022, dilaporkan bahwa pendapatan rumah tangga rata-rata telah turun sebesar 16,5 persen, dikutip dari The Guardian.

Akibatnya, dua dari lima orang mengatakan mereka mengurangi makan di luar, bepergian, dan bersosialisasi di luar rumah.

Naiknya biaya bahan bakar mempersulit perjalanan untuk bertemu teman, terutama bagi mereka yang tinggal di luar kota, yang mungkin tidak memiliki akses ke transportasi umum. 

Selain itu, pub dan restoran telah menaikkan harga menu minuman dan makanannya sejak tahun 2020.

Perayaan besar, seperti ulang tahun dan pernikahan, juga menjadi lebih sulit untuk dianggarkan.

Seorang perawat bernama Beth mengaku tidak bisa pergi ke pesta ulang tahun keponakannya karena dia tidak mampu membeli bahan bakar untuk perjalanan.

"Adikku benar-benar marah padaku," jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi