Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan jika Rupiah Melemah?

Baca di App
Lihat Foto
TOTO SIHONO
Ilustrasi Rupiah Melemah
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan beberapa waktu terakhir.

Tercatat pada Minggu (25/9/2022), nilai tukar rupiah di pasar spot melemah ditutup pada Rp 15.038 per dollar AS.

Pada Senin (26/9/2022), nilai tukar rupiah melemah menjadi Rp 15.130 per dollar AS, sebagaimana dikutip dari Kompas.com

Lalu, Selasa (27/9/2022), nilai tukar rupiah menguat tipis 0,04 persen ke Rp 15.124 per dollar AS, dengan Kurs mata uang terhadap dollar AS bergerak pada rentang Rp 15.122-Rp15.174.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar yang mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor cenderung melemah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (27/9/2022) pada sesi perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah Jisdor berada pada level Rp 15.155 per dollar AS lebih tinggi dari perdagangan Senin (26/9/2022) kemarin sebesar Rp 15.119 per dollar AS.

Lantas, apa yang harus dilakukan jika rupiah melemah?

Baca juga: Apa Penyebab dan Dampak dari Melemahnya Rupiah?

Apa yang harus dilakukan jika rupiah melemah?

Kompas.com menghubungi ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara.

Dia menyarankan agar masyarakat melakukan beberapa hal dengan adanya pelemahan rupiah. Salah satunya melakukan penghematan.

“Tentunya lebih banyak berhemat, tunda belanja yang sifatnya tersier atau bukan barang kebutuhan pokok,” ujar Bhima, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/9/2022).

Selain itu, Bhima juga menyarankan agar masyarakat menyiapkan dana darurat untuk antisipasi tekanan ekonomi akibat melemahnya kurs rupiah.

Saran selanjutnya, masyarakat dapat menyisihkan sebagian pendapatan untuk investasi di aset yang cukup dapat memberikan imbal hasil di atas inflasi agar bisa melindungi nilai aset.

Ia mencontohkan investasi seperti reksa dana, SBN retail, dan saham-saham yang masih terlindungi dari gejolak internal.

“Kemudian harus mencari pekerjaan sampingan, karena pelemahan nilai tukar rupiah mempengaruhi upah yang diterima dan kesempatan kerja,” ucapnya.

Baca juga: Rupiah Ditutup Menguat di Pasar Spot, tapi Melemah Rp 15.155 Per Dollar AS di Kurs Tengah BI

Apa dampak dari melemahnya rupiah?

Bhima menjelaskan, dampak melemahnya rupiah ada beberapa.

“Bagi eksportir dengan pelemahan nilai tukar rupiah akan mendapat keuntungan cukup tinggi seperti tahun 1998 saat rupiah melemah cukup dalam terhadap dollar, eksportir komoditas kopi saat itu mendapat devisa yang sangat besar. Jadi (dampak melemahnya rupiah) eksportir diuntungkan,” ujarnya.

Dampak negatifnya akan membuat harga-harga barang impor kebutuhan sehari-hari terutama pangan, seperti gula, garam, daging sapi, gandum, dan kedelai ikut mengalami kenaikan.

“Sehingga bisa menciptakan tekanan inflasi dalam negeri lebih tinggi,” kata dia.

Jika pelemahan rupiah semakin dalam, akan membuat Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga.

Perlu diketahui, suku bunga yang naik cukup tinggi akan menyebabkan pelemahan pertumbuhan kredit perbankan.

Selain itu, dampak yang lain adalah masyarakat juga akan mengurangi belanja akibat kenaikan suku bunga pinjaman.

Contoh belanja yang mungkin akan ditunda masyarakat adalah belanja KPR, properti, hingga membeli kendaraan bermotor.

Dampak lain yang juga akan terasa, yakni pada biaya bahan baku pada industri pengolahan yang diperoleh dari impor.

“Itu (bahan baku industri pengolahan) akan mengalami kenaikan signifikan kalau rupiah melemah,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi