Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Kurir Ekspedisi Kerap Cegah Penipuan Barang Abal-abal

Baca di App
Lihat Foto
Kisah kurir ekspedisi yang bantu warga terhindar penipuan barang abal-abal
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seorang kurir ekspedisi meminta konsumen membatalkan pembelian karena barang diduga abal-abal, viral di media sosial.

Dalam sebuah video, kurir tersebut bertanya terlebih dahulu mengenai jenis, harga, dan toko penjual barang.

Berdasarkan pengakuan penerima, barang itu berisi ponsel yang dibeli oleh cucunya melalui salah satu marketplace dengan harga Rp 1,1 juta.

Ia pun kemudian memberitahu si cucu bahwa barang tersebut kemungkinan besar abal-abal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini kan harganya lumayan, takutnya isinya tidak sesuai. Itu kalau enggak salah yang HP China RAM 12GB yang memorinya 512GB?," tulisnya dalam video tersebut.

"Kalau boleh saran ya mbak, itu handphone-nya enggak sesuai, karena sudah banyak juga yang tertipu," sambungnya.

Setelah berbicara panjang lebar, keduanya sepakat untuk return atau mengembalikan barang tersebut.

Video selengkapnya dapat dilihat di sini.

Baca juga: Penjelasan BNI soal Video Viral Tak Bisa Buka Rekening karena Data Terdaftar di 21 Rekening

Konfirmasi Kompas.com

Diketahui, kurir yang ada dalam video tersebut bernama Bagus Armanto (34), pria asal Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur.

Video tersebut hanya satu dari sekian banyak pengalamannya dalam menemui kasus serupa selama 2 tahun menjadi kurir.

Namun, ia baru mengabadikan momen itu sejak 2-3 bulan yang lalu.

Baca juga: Video Viral Nadiem Sebut Ada Shadow Organization di Kemendikbud, Apa Itu?

Bagus mengatakan, ia mau meluangkan waktu untuk melakukan hal tersebut karena merasa kasihan kepada warga yang tertipu dengan barang abal-abal.

"Kalau dari segi jobdesk, kita ngantar paket, nyampe ke customer, dan antar barang, sudah cukup. Cuma kan harus mikir juga, kalau orang lain ketipu tega enggak sih," kata Bagus kepada Kompas.com, Rabu (28/9/2022).

"Dengan harga Rp 1 jutaan kan, orang pasti mengumpulkan uang dulu untuk membelikan anak atau cucunya," sambungnya.

Baca juga: Ramai soal Biaya Platform Rp 1.000 di Tokopedia, Begini Penjelasannya

Konsumen diminta lebih cermat 

Atas dasar itu, Bagus selalu bertanya kepada konsumen apabila ada indikasi barang abal-abal, khususnya barang dengan harga di atas Rp 300.000.

Khusus untuk ponsel abal-abal, biasanya ditawarkan dengan harga Rp 1 jutaan dan memiliki spesifikasi RAM 12GB dan memori 512GB. Padahal, ponsel dengan keunggulan itu biasanya masuk kategori flagship atau ponsel mahal.

Baca juga: Waspada Penipuan Mengatasnamakan Program Promo KAI, seperti Ini Contohnya!

Kendati demikian, beberapa customer tetap memilih untuk mengambil barang itu dan tidak menghiraukan imbauan Bagus.

Dalam seminggu, Bagus menyebut biasanya mendapati kasus pengiriman ponsel abal-abal sebanyak dua kali.

Tak hanya ponsel, Bagus juga kerap menemui adanya barang abal-abal lain yang diantar melalui ekspedisinya, seperti magicom dan sepatu.

"Kalau jenis paket lain, lumayan sering. Misalnya, orang beli rice cooker promo Rp 90.000 dapatnya cuma kardus," kata dia.

Baca juga: Ramai soal Penipuan BI Fast Aplikasi BRImo di Media Sosial, Ini Kata BRI

Karena itu, Bagus berharap agar warga lebih cermat dalam membeli barang di marketplace dan tidak mudah tertipu dengan promo tak masuk akal.

Berdasarkan pengalamannya, ia juga menyarankan agar tidak membeli barang di Facebook karena kerap bermasalah.

"Karena kebanyakan orang-orang enggak ngerti, yang penting lihat gambar bagus dan harga murah langsung dibeli," tutupnya.

Baca juga: INFOGRAFIK: 10 Marketplace Paling Banyak Dikunjungi

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 Marketplace Paling Banyak Dikunjungi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi