Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Zaman Dulu Jarang Tersenyum Saat Difoto?

Baca di App
Lihat Foto
un.org
Tokoh pendiri PBB yaitu Josef Stalin, Franklin D Roosevelt , dan Winston Churchill
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Foto zaman dulu, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain, selalu menunjukkan profil-profil dengan wajah datar, alias tanpa senyum.

Dalam sejarahnya, foto pertama yang pernah diambil di dunia dilakukan pada tahun 1820-an, dilansir dari Time (28/11//2016).

Selepas itu, dunia fotografi mengalami perkembangan yang pelan namun pasti, masuk dalam ranah seni hingga kebutuhan sosial.

Di foto-foto zaman kuno tersebut, sangat sedikit ditemukan senyum di wajah mereka-mereka yang diabadikan ke dalam foto.

Barulah pada 1920-an, wajah-wajah dalam foto mulai dihiasi senyum sedikit demi sedikit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa sebab manusia zaman dulu jarang tersenyum saat difoto?

Ini beberapa alasannya:

Baca juga: Sejarah Peristiwa G30S yang Melibatkan PKI dan Pasukan Cakrabirawa


1. Karena kondisi gigi

Salah satu alasan manusia zaman dulu jarang tersenyum ketika difoto berkaitan erat dengan kondisi gigi dan mulut. Mengingat, di tahun 1800-an tersebut, belum berkembang teknologi kesehatan gigi yang memadai.

Namun Angus Trumble, direktur National Portrait Gallery di Canberra, tak setuju akan hal ini.

Menurutnya, meski gigi manusia zaman dulu tak sempurna alias memiliki banyak kerusakan, hal itu tak serta merta membuat mereka malas tersenyum ketika dihadapkan pada kamera.

2. Pengambilan foto terlalu lama

Tentu saja, kamera zaman dulu tak secanggih kamera zaman sekarang. Dalam pengambilan satu jepretan foto, kamera kuno membutuhkan waktu yang sangat lama. 

Sehingga di abad ke-19 tersebut, model foto tak bisa menahan senyum dalam waktu bermenit-menit lamanya. Sehingga ketika bidikan akhirnya terjadi, senyum mereka sudah sirna dari raut wajah.

Baru menjelang tahun 1850-an, di mana teknologi kamera sudah makin berkembang dan bidikan kamera tak butuh waktu sangat lama, seorang model foto bisa menahan senyum untuk diabadikan dalam sebuah frame.

Baca juga: Sejarah Lomba Balap Karung 17 Agustus, Ada Sejak Zaman Belanda

3. Terpengaruh gaya lukisan kuno

Seorang ahli memperkirakan kemungkinan lain mengapa foto lama jarang dihiasi senyum.

Yaitu karena orang-orang zaman dulu terpengaruh gaya lukisan kuno, di mana obyek lukisan yang berupa manusia selalu hadir dalam ekspresi datar tanpa senyum.

Mengapa lukisan lama jarang dihiasi senyum? Karena dalam melukis, dibutuhkan waktu lebih lama lagi dibanding dengan memotret.

Sehingga model lukisan tak bisa mempertahankan senyumnya sepanjang ia tengah dilukis.

4. Tak sesuai tatanan etika

Selain itu, ada sebuah paham yang beredar, bahwa seseorang yang menampakkan senyum lebar, akan dianggap sebagai kegilaan atau seseorang yang kurang beretika.

Baca juga: 6 Fakta soal Donat, Kudapan Kuno yang Bertahan dari Abad ke Abad

5. Bentuk mulut yang berbeda-beda

Dilansir dari History of Yesterday, salah satu alasan mengapa foto orang zaman dulu tak pernah tersenyum adalah karena mereka memiliki bentuk mulut yang berbeda-beda. Dan bentuk mulut yang berbeda, akan menciptakan bentuk senyum yang berbeda-beda pula.

Di mana seseorang akan tersenyum simpul karena berbibir kecil, dan seseorang lain akan tersenyum sangat lebar dengan gigi terlihat karena berbibir lebar atau tebal.

Nah hal ini, dianggap sebagai sesuatu yang kurang estetik dan tak sopan.

6. Untuk menampilkan kekuatan

Masih dari sumber yang sama, History of Yesterday, orang zaman dulu berpose dengan wajah angker tanpa senyum karena sebuah alasan psikologi.

Yaitu, mereka ingin terlihat memiliki kekuatan dan kekuasaan sebagai seorang pemimpin atau tokoh terpandang. 

Meski media sosial belum ada di kala itu, sekitar 200 tahun yang lalu, namun setiap orang tetap ingin menampilkan citra terbaiknya di hadapan masyarakat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi