Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Zaman Gelap Tidak Gelap-gelap Amat

Baca di App
Lihat Foto
DOK. PRIBADI
Jaya Suprana
Editor: Sandro Gatra

JIKA yang disebut sebagai Dark Ages atau Zaman Gelap adalah masa di mana pada malam hari suasana gelap-gulita akibat memang belum ditemukannya teknologi lampu pijar, maka sebutan itu memang benar adanya.

Pada Zaman Gelap suasana peradaban umat manusia malam hari memang relatif lebih gelap dibandingkan dengan suasana malam hari pada abad XXI yang gemerlap dengan sinar lampu-lampu neon sampai sinar laser yang memang lebih terang-benderang ketimbang sinar obor apalagi sinar lilin.

Pada masa Zaman Gelap memang masyarakat Eropa sangat patuh kepada gereja sehingga mengorientasikan segala sesuatu kepada Tuhan. Doa menjadi kegiatan penting pada Zaman Gelap.

Meskipun demikian, sama sekali bukan berarti masyarakat Zaman Gelap berhenti untuk meneliti, menelaah serta membangun dunia di sekeliling mereka.

Justru pada Zaman Gelap dibangunlah katedral-katedral akbar dengan arsitektur serta teknologi bangunan menggetar sukma mulai dari gaya Carolingian pada Palatine Chapel, Ottonian pada St Michael’s Hildesheim, Romanesque pada Vézelay, High Gothic: spires pada Chartres, plain towers pada Notre Dame, Late Gothic pada Rouen.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak semua sejarawan menganggap sains berada pada masa gelap akibat ditekan oleh gereja.

Sejarawan Universitas Cambridge, Seb Falk mengoreksi segenap tafsir keliru terhadap Dark Ages dengan kitab kelirumologi legendaris berjudul The Light Ages dan sub-judul The Surprising Story of Medieval Science berdasar catatan harian seorang paderi merangkap astronom abad ke 14 bernama John Weswyk.

Dari catatan harian John Weswyk, Prof Seb Falk memperoleh kesadaran kelirumologis bahwa yang disebut sebagai Dark Ages pada kenyataannya tidak terlalu gelap-gelap amat.

Di samping warisan mahakarya arsitektural Gotik yang hanya bisa dirancang dan didirikan dengan dukungan ilmu matematika dan ilmu fisika maupun engineering yang jelas tidak sederhana sebenarnya para ilmuwan dan pemikir Dark Ages sedang sibuk mempersiapkan masa kebangkitan yang kini dikenal dengan sebutan Rennaisance sebagai cikal-bakal peradaban Barat termasuk Eropa dan Amerika Serikat masa kini.

Benda sains dan teknologi mahakarya Dark Ages yang paling memesona Prof. Falk adalah apa yang disebut sebagai astrolabe untuk mengukur waktu serta gerak benda langit, mengukur ketinggian bangunan bahkan menyelenggarakan kalkulasi tirgonometri.

Seb Falk juga mengagumi ilmu hitung Romawi yang digunakan pada masa Abad Gelap yang sayang sudah ditinggalkan oleh masyarakat yang disebut modern sehingga menimbulkan celah-celah kesenjangan cara berpikir matematikal masa kini dibandingkan dengan masa lalu.

Namun kesadaran kelirumologis Seb Falk yang paling mencerahkan tersirat dan tersurat pada wejangan beliau tentang pemikiran saintifik perlu didekati dengan kerendahan hati “Mocking previous scientific methods and ideas does not help build and expand on the scientific world. Without medieval science and the discoveries made during that time period, modern advancements in science might have never happened.”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi