Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Sebut Kasus Cacar Monyet di Indonesia Melandai

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/FunKey Factory
Ilustrasi pasien koinfeksi. Seseorang bisa mengalami koinfeksi virus yakni terinfeksi Covid-19, cacar monyet dan HIV secara bersamaan.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pemerintah menyebut kasus cacar monyet atau Monkeypox di Indonesia terpantau melandai.

Berdasarkan data per 28 September 2022, jumlah total dugaan kasus Monkeypox tercatat sekitar 75 kasus, terdiri dari 1 kasus konfirmasi, 1 kasus suspek, dan 73 kasus discarded.

Jumlah kasus suspek berkurang 1 orang jika dibandingkan data per Minggu lalu. Sementara kasus discarded bertambah 8 pasien. Semuanya dari DKI Jakarta.

Juru Bicara Covid-19 dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH., mengatakan, dari 75 dugaan kasus tersebut, sekitar 73 kasus atau 97,3 persen hasilnya negatif Monkeypox

“Sementara sisanya, yakni 1 pasien terkonfirmasi positif dan telah dinyatakan sembuh per 4 September, dan 1 lagi masih proses pemeriksaan,” katanya, dalam konferensi pers via YouTube Kemenkes RI, dikutip dari laman Kemenkes, (30/9/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gejala Cacar Monyet dari Hari ke Hari yang Perlu Diwaspadai

Syahril menyebut, secara keseluruhan tren kasus Monkeypox di Indonesia masih tetap terkendali.

Perkembangan kasus dan suspek dalam satu bulan terakhir cenderung melandai, bahkan menurun.

“Secara keseluruhan memang terjadi sedikit peningkatan, namun jumlahnya tidak signifikan. Intinya penyakit Monkeypox ini masih tetap terkendali hingga saat ini,” ujarnya.

Baca juga: Gejala Monkeypox atau Penyakit Cacar Monyet Menurut WHO

Kasus Monkeypox di dunia juga melandai

Tak hanya di Indonesia, kasus Monkeypox di seluruh dunia terpantau cenderung melandai.

Berdasarkan data per 28 September 2022, estimasi kasus konfirmasi Monkeypox mencapai 67.539 kasus dengan total kematian 27 orang tersebar di 105 negara.

WHO mencatat di Amerika dan Eropa terlihat sudah melandai, meski di Amerika jumlah kasusnya masih sangat tinggi dengan 25.169 kasus.

Kendati terjadi penurunan di beberapa negara, sejumlah negara di Amerika Selatan justru menunjukkan tren kenaikan kasus di Brazil (7.534), Kolombia (2.042) dan Peru (1.627).

“Kalau dibandingkan dengan data minggu lalu, ada sedikit peningkatan. Namun secara keseluruhan terjadi tren pelandaian kasus,” ungkap Syahril.

Syahril mengimbau masyarakat waspada dan berpartisipasi mencegah penyebaran Monkeypox dengan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Mari kita tetap berkomitmen untuk menjaga jarak, menggunakan masker dan menjaga kebersihan diri dengan rutin mencuci tangan pakai sabun,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi