Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tanda Haid Tak Biasa, Jangan Diabaikan!

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Kittisak Jirasittichai
Ilustrasi tanda haid tidak normal.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Haid atau menstruasi merupakan siklus bulanan yang dialami setiap perempuan.

Saat haid, perempuan biasanya merasakan gejala tidak nyaman seperti kram perut, nyeri payudara, dan perubahan suasana hati.

Meski tergolong normal, beberapa gejala tersebut bisa menjadi tanda haid tidak normal yang patut diwaspadai.

Lantas, apa saja tanda-tanda haid tak normal yang mesti diwaspadai?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tak Tahan Nyeri Haid? Ini Posisi Tidur untuk Mengurangi Nyeri Haid

Tanda haid tidak biasa

Dilansir dari Medical News Today, berikut tanda-tanda haid yang tak boleh dipandang sebelah mata:

1. Perubahan suasana hati yang signifikan

Setelah masa ovulasi atau sebelum awal haid, sebagian perempuan akan merasakan suasana hati tidak mengenakkan dan emosional.

Kondisi tersebut merupakan bagian dari sindrom pramenstruasi atau premenstrual syndrome (PMS).

Menurut Office on Women's Health (OWH), perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron adalah pemicu buruknya suasana hati perempuan saat PMS.

Namun, apabila perubahan suasana hati terjadi begitu tiba-tiba hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi merupakan tanda gangguan disforik pramenstruasi (PMDD).

Baca juga: Beberapa Cara Menunda Haid Selama Puasa, Mana yang Paling Aman?

2. Konsistensi darah tidak biasa

Normalnya, darah haid akan berubah konsistensi dari awal hingga akhir. Pada awal haid, darah akan keluar dalam jumlah banyak dan semakin sedikit menjelang akhir periode.

Apabila mendapati konsistensi darah haid tidak normal atau berbeda dari biasa, sebaiknya segera menemui dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Sebab, bisa jadi merupakan gejala dari menoragia atau perdarahan berkepanjangan selama masa haid.

Apabila tidak ditangani, menoragia bisa menyebabkan anemia.

3. Ada darah menggumpal

Keluarnya darah yang menggumpal merupakan kondisi normal dalam siklus menstruasi, terutama pada hari-hari awal.

Gumpalan darah ini umumnya berukuran kecil dan tidak sebanyak darah encer yang keluar.

Namun, apabila gumpalan darah berukuran lebih besar dan sering keluar bahkan di akhir periode, kemungkinan pertanda masalah kesehatan seperti:

  • Fibroid, yakni pertumbuhan jaringan otot rahim yang bukan kanker.
  • Endometriosis atau jaringan dari lapisan dalam dinding rahim yang tumbuh di luar rongga rahim. Saat haid, jaringan akan menebal dan luruh bersama darah.
  • Adenomiosis, yakni kondisi endometrium (lapisan terdalam rahim tempat menempel ovum yang sudah dibuahi) tumbuh di dalam dinding otot rahim. Meski tidak berbahaya, adenomiosis bisa menimbulkan perdarahan dan rasa sakit.
  • Keguguran apabila sedang hamil.

Baca juga: Apakah Vaksinasi Covid-19 Bisa Pengaruhi Siklus Haid? Ini Kata Dokter

4. Diare atau sakit perut

Dilansir dari Healthline, beberapa perempuan akan mengalami sakit perut saat haid.

Berdasarkan sebuah studi, sebanyak 73 persen perempuan melaporkan gejala sakit perut atau diare, atau keduanya.

Kondisi ini disebabkan oleh pelepasan prostaglandin, senyawa yang berfungsi merangsang kontraksi otot rahim, dari rahim.

Kendati begitu, apabila selama haid tidak terbiasa merasakan sakit perut atau diare, dan tiba-tiba merasakannya, bisa jadi merupakan tanda gangguan medis lain.

Begitu pula dengan diare berlebih yang menganggu aktivitas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter lantaran bisa mengakibatkan dehidrasi.

5. Nyeri payudara

Nyeri payudara umum terjadi menjelang haid dan menjadi bagian dari PMS. Perubahan payudara ini terkadang juga hingga memasuki masa haid. 

Menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), kondisi ini disebabkan naik turunnya kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.

Meski normal, gejala nyeri payudara patut diwaspadai apabila:

  • Lebih nyeri dari biasanya
  • Terjadi pada waktu lain di luar siklus menstruasi
  • Ada gejala lain, seperti benjolan di payudara dan perubahan puting susu atau kulit payudara.

Baca juga: Nyeri Payudara Menjelang Haid, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

6. Kram perut intens

Kram adalah bagian normal dari menstruasi lantaran kontraksi rahim yang mendorong keluar lapisan dindingnya.

Biasanya, kram perut terjadi 1-2 hari sebelum darah mengalir keluar dan akan berlangsung selama 2-4 hari dalam siklus haid.

Beberapa perempuan biasa merasakan kram ringan dan tidak mengganggu. Namun sebagian perempuan lain, merasakan kram lebih parah atau disebut sebagai dismenore.

Kendati begitu, kram perut yang intens bisa terjadi karena penyebab lain, termasuk:

  • Fibroid
  • Endometriosis
  • Adenomiosis
  • Penyakit radang panggul (PID), yakni infeksi pada organ reproduksi, seperti serviks (leher rahim), rahim, dan ovarium.
  • Penyakit menular seksual (PMS)
  • Stres.

Baca juga: Kesepian Lebih Mempercepat Penuaan Dibanding Kebiasaan Merokok

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi