Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang Anies Baswedan, Bakal Calon Presiden 2024 Usungan Nasdem

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Foto Stok: Anies Baswedan
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) resmi mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Deklarasi tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

"Pilihan capres Nasdem adalah yang terbaik daripada yang terbaik. Inilah akhir Nasdem memberikan seorang sosok Anies Baswedan," ujar Paloh, dikutip dari Kompas.com (3/10/2022).

Ia turut mengungkapkan alasan memilih Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini sebagai capres pemilu nanti.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya, why not the best?" tandas dia.

Lantas, seperti apa sepak terjang dan profil Anies Baswedan?

Baca juga: Siap Maju Capres 2024, Ini yang Harus Dilakukan Anies agar Dilirik Partai

Sepak terjang Anies Baswedan

Dilansir dari laman Perpusnas, Anies Baswedan atau Anies Rasyid Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat, pada 7 Mei 1969.

Jiwa kepimpinan Anies mulai terlihat saat dirinya terpilih menjadi Ketua OSIS se-Indonesia pada 1985.

Saat itu, Anies menempuh bangku pendidikan menengah atas di SMA Negeri 2 Yogyakarta.

Pada 1987, anak dari Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid ini terpilih mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat (AS).

Itulah mengapa Anies duduk di bangku SMA selama empat tahun dan baru lulus pada 1989.

Kembali ke Yogyakarta, Anies melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sama seperti saat menempuh pendidikan sekolah, Anies tetap aktif berorganisasi dan bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Di lingkup fakultas, Anies menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa dan ikut membidani kelahiran kembali Senat Mahasiswa UGM setelah sempat dibekukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca juga: SBY Sebut Ada Tanda-tanda Pemilu 2024 Tidak Jujur dan Adil, Ini Tanggapan KPU

Dia kemudian terpilih menjadi Ketua Senat Universitas pada 1992 dan membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pada 1993.

BEM dibentuk layaknya lembaga legislatif dalam universitas, sementara senat berperan sebagai lembaga legislatif.

Masih pada 1993, Anies Baswedan mendapat beasiswa dari JAL Foundation untuk kuliah musim panas di Sophia University, Tokyo, Jepang.

Beasiswa tersebut Anies raih usai memenangkan kompetisi menulis mengenai lingkungan.

Adapun, Anies meraih gelar Sarjana Ekonomi pada 1995, dan melanjutkan pendidikan strata dua di Universitas Maryland, College Park, AS hingga lulus pada 1998.

Sebelum melanjutkan S2-nya, Anies menikah dengan Fery Farhati Ganis pada 11 Mei 1996 dan dikaruniai empat buah hati.

Tak sampai di situ, Anies kembali melanjutkan pendidikan doktor di Departemen Ilmu Politik, Northern Illinois University, AS, dan mendapat gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) pada 2004.

Baca juga: Pemilu 2024 Didominasi Pemilih Muda, Apakah Peta Politik Akan Berubah?

Karier Anies Baswedan

Saat menimba ilmu S3, Anies juga  berkarier sebagai Research Assistant di Kantor Penelitian, Evaluasi, dan Studi Kebijakan, Northern Illinois University pada 2000-2004.

Lulus dari Northern Illinois University, karier Anies kian melonjak dan menduduki sejumlah posisi mentereng.

Dikutip dari PPID Jakarta, ia pernah menjadi Research Manager di IPC Inc., Bannockburn, Illinois, AS, pada 2005-2007.

Pada 2006-2007, Anies juga berkarier di National Advisor for decentralization and regional autonomy, Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.

Sementara itu, sejak 2005, Anies tercatat berkarier sebagai Research Director, Institut Indonesia, Pusat Analisis Kebijakan Publik, hingga 2009.

Pada 2007, cucu pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan ini menjabat sebagai rektor dan presiden Universitas Paramadina.

Kala itu, Anies masih berusia 38 tahun dan disebut sebagai rektor termuda yang pernah dilantik.

Baca juga: Melonjaknya Jumlah Parpol yang Mendaftar Pemilu 2024, Pengaruhnya Apa?

Pada 2010-2013, dia menginiasi Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar.

Selanjutnya, Anies mulai terjun dan berkarier dalam dunia pemerintahan di Indonesia. Dia menjabat sebagai anggota Panitia Seleksi Komisaris KPU dan Bawaslu, pada 2011-2012.

Sejak 2009, Anies Baswedan menjabat sebagai Dewan Manajer AMINEF di Jakarta hingga 2013.

Mulai September 2013, ia diangkat sebagai Dewan Pengawas AMINEF di Jakarta, Indonesia hingga saat ini.

Adapun puncak karier Anies, terjadi pada 2014 saat terpilih sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam Kabinet Kerja.

Sayangnya, kedudukan sebagai Mendikbud harus lepas dalam reshuffle kabinet jilid II pada 27 Juli 2016.

Tak lama setelah dicopot, Anies mencoba peruntungan di pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017.

Dilansir dari Kompas.com, ia berpasangan dengan Sandiaga Uno dan berhasil memenangkan putaran kedua dengan perolehan suara 57,96 persen.

Masa jabatan Anies sebagai gubernur ini akan resmi berakhir pada 16 Oktober 2022.

Baca juga: Cara Cek Apakah Nama Kita Dicatut Parpol untuk Daftar Pemilu 2024

Prestasi dan penghargaan Anies Baswedan

Masih dari laman PPID Jakarta, berikut sejumlah penghargaan yang pernah diraih Anies:

  • Program AFS di South Milwaukee Senior High School, AS (1987)
  • Beasiswa JAL dari JAL Foundation, Jepang (1993)
  • Program Penghargaan Mahasiswa ASEAN dari USAID – USIA – NAFSA (1998)
  • Beasiswa Fulbright dari The American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) (1997-1998)
  • William P. Cole III Fellowship dari School of Public Policy, University of Maryland, AS (1998)
  • Beasiswa ICF di New York (1999-2003)
  • Gerald S. Maryanov Fellow dari Northern Illinois University, AS (2004)
  • Top 100 Intelektual Publik dari Foreign Policy Magazine (2008)
  • 20 Angka Masa Depan Dunia "20 Orang 20 Tahun" dari Foresight Magazine, Tokyo, Jepang (April 2010)
  • Pemimpin Global Muda dari World Economic Forum di Tanzania (Juni 2010)
  • Nakasone Yasuhiro Awards (Juni 2010)
  • 500 Muslim Paling Berpengaruh (2010)
  • Pengunjung Internasional untuk Tahun Akademik 2010-2011 (Mei 2011)
  • Penghargaan Soegeng Sarjadi untuk Inisiatif Hak Asasi Manusia (Oktober 2011)
  • Anugerah Integritas Nasional dari Komunitas Pengusaha Antisuap (Kupas) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia (Agustus 2013)
  • Penghargaan Tokoh Inspiratif dari Anugerah Hari Sastra Indonesia (Juli 2013)
  • Dompet Dhuafa Award 2013 dari Dompet Dhuafa (Juli 2013)
  • Penghargaan emas dari Rakyat Merdeka (Juni 2013).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi