Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

1618 Lebih Ajaib Dibanding 1089?

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi matematika
Editor: Sandro Gatra

DARI berbagai pihak, naskah “Lebih Lanjut Tentang Keajaiban 1089” (Kompas.com, 26 September 2022) memperoleh cukup banyak masukan konstruktif untuk melengkapi.

Satu di antara masukan melengkapi adalah bahwa sebenarnya ada angka yang lebih ajaib ketimbang 1089, yaitu 1618 yang disebut sebagai golden number alias angka emas. Saya berterima kasih atas masukan tentang 1618 lebih ajaib ketimbang 1089.

Tanpa mengurangi rasa terima kasih, saya perlu meluruskan bahwa sebenarnya 1618 bukan angka emas, tetapi rasio emas atau proporsi surgawi yang di dalam matematika dirumuskan sebagai (1 + V5) /2 yang kerap diaksara-Junanikan sebagai Phi (bukan pi!) kira-kira setara 1618.

Golden Ratio menurut ensiklopedia Brittanica agar tidak keliru petik saya copas sebagai berikut: “It is the ratio of a line segment cut into two pieces of different lengths such that the ratio of the whole segment to that of the longer segment is equal to the ratio of the longer segment to the shorter segment. The origin of this number can be traced back to Euclid, who mentions it as the “extreme and mean ratio” in the Elements. In terms of present day algebra, letting the length of the shorter segment be one unit and the length of the longer segment be x units gives rise to the equation (x + 1)/x = x/1; this may be rearranged to form the quadratic equation x2 – x – 1 = 0, for which the positive solution is x = (1 + Square root of √5)/2, the golden ratio”.

Menurut pendapat saya, 1089 dan 1618 sama-sama memiliki keajaiban masing-masing sehingga tidak bisa dikatakan bahwa yang satu lebih ajaib ketimbang yang lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasar hasil penelitian Pusat Studi Angkamologi sejauh ini dapat disimpulkan bahwa setiap angka pada hakikatnya memiliki keajaiban masing-masing yang tidak lebih maupun tidak kurang terhadap satu dengan lain-lainnya.

Bahkan setiap angka —- sesuai mashab ajaibmu ajaibmu, ajaibku ajaibku — pada hakikatnya secara angkamologis juga bebas merdeka untuk ditafsirkan sebagai ajaib, namun juga sama sekali tidak ajaib! MERDEKA!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi