Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Musim Penghujan, Ini 29 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir hingga 8 Oktober 2022

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Alexandru Chiriac
Ilustrasi hujan lebat. Peringatan dini cuaca ekstrem BMKG.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengindikasikan adanya potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia pada 3-8 Oktober 2022.

Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas serta aktifnya fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin.

Hal itulah yang kemudian meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

29 wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai petir

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (3/10/2022), BMKG memprakirakan potensi cuaca ekstrem untuk periode 3-8 Oktober 2022.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adapun cuaca ekstrem yang dimaksud yakni curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Berikut daftar wilayahnya:

  1. Aceh
  2. Sumatera Utara
  3. Sumatera Barat
  4. Kep. Riau
  5. Riau
  6. Kep. Bangka Belitung
  7. Jambi
  8. Bengkulu
  9. Sumatera Selatan
  10. Lampung
  11. Banten
  12. DKI Jakarta
  13. Jawa Barat
  14. Jawa Tengah
  15. DI Yogyakarta
  16. Jawa Timur
  17. Bali
  18. Nusa Tenggara Barat
  19. Kalimantan Barat
  20. Kalimantan Timur
  21. Kalimantan Utara
  22. Kalimantan Tengah
  23. Sulawesi Utara
  24. Sulawesi Tengah
  25. Sulawesi Barat
  26. Sulawesi Selatan
  27. Sulawesi Tenggara
  28. Papua Barat
  29. Papua.

Baca juga: 29 Daerah Diprediksi Hujan Sedang-Lebat Sepekan Ini, Mana Saja?

Mulai memasuki musim hujan

Senior Forecaster BMKG, Irsal Yuliandri mengatakan, potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan masih terjadi di Indonesia hingga saat ini.

"Terpantau di awal Oktober, beberapa wilayah di Indonesia memasuki peralihan musim dari kemarau ke musim hujan," ujar Irsal saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/10/2022).

"Kemudian, akan terjadi peningkatan potensi thunderstrom (hujan kilat petir) yang bisa mengakibatkan terjadinya angin puting beliung dan hujan es," lanjut dia.

Hal serupa juga disampaikan oleh Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari. Ia menyampaikan bahwa sampai saat ini sudah 40 persen wilayah Indonesia yang berada di zona musim hujan.

Informasi itu terlihat pada peta Analisis Perkembangan Musim Hujan 2022.

"Sampai saat ini sudah 40 persen Zona Musim yang diidentifikasi masuk musim hujan, pada peta yang berwarna hijau," ujar Supari saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Prediksi Awal Musim Hujan di Indonesia 2022/2023 dan Puncaknya

Sementara itu, ada 60 persen wilayah yang masih mengalami musim kemarau pada Oktober 2022.

"Pada peta yang berwarna coklat artinya daerah yang masih kemarau, artinya belum memenuhi kriteria musim hujan," kata dia.

Adapun kriteria penentuan awal musim, baik musim hujan maupun musim kemarau, didasarkan pada jumlah curah hujan yang dihitung per dasarian dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Awal musim kemarau

Awal musim kemarau ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya.

Permulaan musim kemarau, bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) dari normal (normal curah hujan 1991-2020).

  • Awal musim hujan

Sedangkan, awal musim hujan ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 (dua) dasarian berikutnya.

Permulaan musim hujan, bisa terjadi lebih awal (maju), atau lebih lambat (mundur) dari normal.

Baca juga: Kota Padang Berpotensi Tsunami, BMKG Dorong Tsunami Ready Community

Rekomendasi dari BMKG

Dari penjelasan mengenai potensi cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia, BMKG memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan persiapan sebagai berikut:

1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.

4. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).

5. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi