Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Akademisi dan konsultan komunikasi
Bergabung sejak: 6 Mei 2020

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Until Tomorrow: Antara Lesti Kejora, Rizky Billar, dan Prank Baim Paula

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi
Pasangan artis Baim Wong serta istrinya, Paula Verhoeven tampak mendatangi Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Senin (3/10/2022).
Editor: Sandro Gatra

"A happy marriage is a long conversation which always seems too short." — Andre Maurois

PERNIKAHAN yang bahagia adalah percakapan panjang yang selalu terasa terlalu singkat. Andai saja Rizky Billar bisa mencerna makna terdalam dari kalimat di atas, mungkin saja kisah pilu yag dialami Lesti Kejora tidak akan terjadi.

Jujur saja saya “baru” mengenal mereka dan akhirnya mengikuti kisah sengkarut pernikahan pasangan selebritas itu karena “menggegerkan” jagat percakapan para pedagang di Pasar Lawata di Kendari, Sulawesi Tenggara atau menjadi isu terkini di ibu-ibu PKK di pelosok Jajag, Banyuwangi, Jawa Timur.

Kisah sengkarut rumah tangga artis jebolan pencarian bakat penyanyi dangdut di sebuah stasiun televisi swasta itu, begitu masif dan mengharu biru disiarkan di layar kaca dan diberitakan di media online, riuh dikupas di media sosial bahkan cuplikan pertengkaran antara Lesti dengan Rizky bersliweran di lini masa.

Isu publik soal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dampak perang Rusia dengan Ukraina atau pencapresan Anies Baswedan oleh Nasdem masih “kalah” dengan drama yang ditampilkan dari gonjang-ganjing pernikahan Lesti dengan Rizky.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik penarikan hakim Aswanto dari Mahkamah Konstitusi oleh DPR malah kalah “pamor” dengan dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan Rizky terhadap Lesti.

Publik selama ini menilai, pernikahan antara Lesti dengan Rizky adalah representasi dari keidealan pasangan.

Sama-sama menjadi idola banyak orang, sama-sama terkenal, masing-masing sukses meraih popularitas dan raihan materi, keduanya berparas elok dan dipersandingkan dalam mahligai pernikahan mewah adalah kesempurnaan dalam bayangan publik.

Belum lagi, pernikahan mereka digelar mahal dan wangi di hotel berbintang mewah. Persis dengan kisah pernikahan pangeran dan permaisurinya. Begitu sempurna dan membuat iri para jomblo sejati atau pendamba pasangan ideal.

Dugaan KDRT yang dilakukan Rizky terhadap Lesti kini memasuki babak baru, usai Lesti melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Bahkan Lesti sempat dirawat intensif di sebuah rumah sakit akibat luka yang dialaminya. Selain trauma psikis, Lesti harus mendapatkan perawatan karena tulang leher bergeser dan lebam di beberapa bagian tubuh (Kompas.com, 04/10/2022).

Mungkin saja Rizky khilaf atau tersulut emosinya sehingga perbuatannya terhadap istrinya tidak terkendali akibat pertengkarannya dengan Lesti.

Sama seperti ibu-ibu “pecinta” sinetron, kalangan pesohor tanah air atau tiktokers, tentunya kita berharap pernikahan antara Lesti dengan Rizky bisa terselematkan dan membangun kebahagian kembali.

Andai saja Rizky dan Lesti sempat menonton film layar lebar “Until Tomorrow” garapan sutradara Hadra Daeng Ratu, mungkin saja mereka tidak saling berseteru dan tidak ada cerita tentang KDRT.

Film yang diangkat berdasar kisah nyata percintaan pasangan Alan Tito asal Semarang, Jawa Tengah dengan Daslina Sombi, gadis dari Baubau, Sulawesi Tenggara.

Kisah kasih yang berakhir tragis itu bermula “ramai” di tiktok. Karena viral, cerita pernikahan singkat antara Alan Tito dengan Daslina Sombi menjadi inspirasi bagi pembuatan film ini.

Cintai pasanganmu sepanjang hidupmu

“Mengapa kamu selalu menyebut akan mencintaiku hingga hari esok? Kenapa kamu harus bilang esok adalah segalanya?”

Selarik kalimat itu begitu membekas di benak penonton “Until Tomorrow” di saat Dave Mahenra yang memerankan Alan Tito mempertanyakan cintanya kepada Deslina Sombi yang dimainkan Clara Bernadeth dengan apik.

Dalam film ini, Haka menjadi nama panggilan untuk Dave atau Alan di dunia nyata. Sedangkan Deslina yang diperankan Clara, mempunyai nama Sarah.

Sarah tidak ingin penyakit kanker darah stadium 3 yang menggerogoti dirinya menjadi beban pernikahannya dengan Haka.

Vonis penyakit mematikan itu diterima Sarah dengan mendadak di saat kisah cintanya terhadap Haka tengah membuncah.

Haka tentu saja tidak ingin masalah penyakit menjadi hambatan terhadap rencana pernikahannya dengan Sarah.

Di saat Sarah menjalani kemoterapi dengan intens dan akhirnya kematian hanyalah tinggal menunggu hari, Haka tetap ingin membahagiakan Sarah hingga ajal memisahkan cinta suci mereka.

Seribu bunga yang diimpikan Sarah hadir di saat hari pernikahan tiba menjadi sia-sia belaka ketika Sarah melepas cintanya dengan tidur panjang selama-lamanya.

Haka menikahi Sara yang tengah koma di ranjang rumah sakit tempat Sarah menjalani perawatan dan tiga jam setelahnya Sarah berpulang untuk selama-lamanya.

Hingga ajalnya tiba, Sarah tidak mengetahui kalau dirinya telah dinikahi dengan Haka disaksikan keluarga dan kerabat.

Sekali lagi, kisah percintaan nyata dan bukan fiksi tersebut terjadi di kehidupan riil Daslina Sombi dan Alan Tito pada 2019.

“Aku hanya dapat mengerti dan memahami arti dari cinta karena saat ini aku tidak dapat bersama lagi dengan orang yang aku cintai karena dia telah pergi tanpa bisa kembali lagi”.

Andai saja pelajaran kehidupan dari film “Until Tomorrow” bisa dicerna dengan baik oleh pasangan-pasangan hidup yang tengah membina keluarga kecil termasuk oleh Rizky Bilar dan Lesti Kejora, tentu KDRT tidak akan terjadi bahkan harus dijauhkan dalam bahtera rumah tangga.

Saya pun yang berhasil “menaklukkan” adik kelas di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) dan akhirnya berakhir di pelaminan terus belajar dari ketidaksempurnaan sebagai lelaki.

Delapan tahun adalah waktu saya dengan calon istri untuk saling memahami dan menyamakan persepsi yang tidak selalu bisa “harus” sama.

Berbeda dengan Lesti dan Rizky yang hanya saling mengenal singkat hingga cepat bertambat di pernikahan.

Memang kuantitas waktu tidak menjadi patokan dan setiap pasangan memiliki perbedaan soal masa penjajagan.

Saya memang jauh dari kata “kaya materi” seperti yang dipunyai Rizky Billar, tetapi saya terus menyempurnakan ketidaksempurnaan dari harapan seorang istri yang harus saya perlakukan dengan baik.

Saya rela berpisah jauh demi menghidupi keluarga karena harkat saya sebagai lelaki yang terpilih dari pilihan seorang perempuan. Bekerja keras sekaligus kerja cerdas adalah pembuktian.

Pernikahan itu sakral, bukan prank

Di saat persoalan kisruh rumah tangga Lesti Kejora dengan Rizky Billar membetot perhatian khalayak, tanpa perasaan dan tanpa pengetahuan yang memadai aksi KDRT dimanipulir dengan sengaja oleh pasangan selebritas Baim Wong dan Paula Verhoeven.

Paula sengaja mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan untuk melaporkan kasus KDRT, sementara suaminya Baim Wong merekam aksi sandiwara istrinya dengan tertawa-tawa.

Polisi yang menerima pengaduan Paula dengan sigap hendak memproses laporan KDRT, tetapi urung karena merasa “dikerjai” oleh pasangan artis yang eksis mencari fulus di platform YouTube tersebut (Kompas.com, 02/10/2022).

Setelah ramai mendapat kecaman dan kritik dari berbagai kalangan, tayangan “prank” laporan KDRT yang sempat di-upload ke kanal YouTube Baim Paula hari Minggu, 2 Oktober 2022, akhirnya dihapus oleh Baim Wong dan Paula Verhoeven.

Aksi-aksi kontroversi dari konten yag dibuat Baim tidak sekali ini saja. Sebelumnya konten tentang pelajar yang rambutnya berkutu atau pendomplengan aktivitas Citayam Fashion Week juga dibincangkan masyarakat dengan keprihatinan.

Salah satunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengkritisi cara-cara yang dilakukan Baim Wong.

Mungkin saja Baim dan Paula tuna pengetahuan soal KDRT bahwa KDRT memiliki dampak yang panjang baik dari fisik, psikis, sosial, ekonomi hingga karir. Persoalan KDRT bukan konten untuk prank, guyonan atau hoaks.

Publik harus mendapat pengetahuan dan kecerdasan dari setiap tayangan bahwa kaum perempuan yang menjadi korban dari KDRT harus mendapat dukungan dan empati.

Kasus-kasus KDRT tergolong tindak pidana yang bermakna pelanggaran hak asasi berupa kekerasan berbasis gender terhadap perempuan.

Komnas Perempuan mendata sepanjang tahun 2021 ada 171 kasus KDRT, 771 kasus kekerasan terhadap istri dan 212 kasus kekerasan terhadap anak perempuan (Kompas.com, 04/10/2022).

Saya yakin, angka yang tidak dilaporkan jauh lebih banyak dari angka yang terdata di Komnas Perempuan.

Banyak kasus KDRT diselesaikan dengan tertutup karena dianggap sebagian masyarakat menyangkut aib keluarga dan terkait konteks budaya yang tidak menghendaki kasus domestik dalam keluarga diumbar ke ranah hukum.

Tendensi kenaikan angka kasus KDRT dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring longgarnya pemahaman pernikahan dan dampak negatif kemajuan teknologi.

Penyelesaian kasus “prank” KDRT yang dilakukan Baim dan Paula seharusnya tidak mengedepankan restorative justice dengan alasan mereka adalah pesohor.

Justru tindakan permisif yang dilakukan aparat akan menjadi pemantik dari tindakan-tindakan serupa di kemudian hari mengingat perbuatan yang sama juga akan mendapatkan kata maaf.

Konten “prank” KDRT yang diperankan Paula dan diskenariokan Baim jelas-jelas penghinaan kepada institusi kepolisian dan layak diproses pidana.

Kelemahan penanganan kasus-kasus hukum yang melibatkan ulah salah publik figur selama ini adalah begitu simpelnya penyelesaian dengan menihilkan kesakralan hukum materai senilai Rp 10.000.

Akibatnya kasus-kasus serupa lembali terulang, dimaafkan, terulang kembali, dan dimaafkan kembali. Persis seperti sirkular yang tiada henti.

Tayangan “prank” KDRT yang dibuat Baim dan Paula seperti memanfaatkan momentum keterpurukan dalam hidup berumah tangga pasangan sesama artis Lesti Kejora dengan Rizky Billar demi konten yang bernilai receh.

Turun naik dalam kehidupan berumahtangga bisa dialami siapa saja, tidak terkecuali mungkin saja bisa dirasakan Baim Wong dan Paula Verhoeven di kemudian hari.

Kita dan Anda semua termasuk Lesti Kejora, Rizky Billar, Baim Wong dan Paula Verhoeven tentu tidak ingin problema rumah tangga ditertawakan orang dengan konyol.

Dari film “Until Tomorrow” kita yang menonton epik kehidupan pasangan suami istri Alan Tito – Daslina Sombi yang berakhir tragis begitu mendapat hikmah kebijaksanaan.

Saya begitu rindu pulang agar bisa membantu menjemur pakaian yang usai dibilas di mesin cuci. Saya kangen balik ke rumah untuk mencicipi sayur sop ayam enak buatan istriku.

Pasti istri saya di Depok, Jawa Barat juga teringat saya di Kendari, Sulawesi Tenggara kalau kelakuan saya begitu menyebalkan di rumah ketika tiba-tiba inspirasi menulis begitu mengasingkan hubungan kami.

Saya yakin, Rizky Billar begitu menyesali perbuatannnya terhadap Lesti Kejora. Lesti pasti teringat, mimpinya untuk mengasuh putranya semata wayang bersama Rizky Billar akan menjadi kisah yang dirindukan.

Bilangan waktu demikian singkat tanpa pernah kita sadari, penghujung waktu tiba-tiba di hadapan kita. Waktu demikian fana sementara kehidupan suami istri begitu abstrak.

“Aku mencintaimu tanpa tahu bagaimana, atau kapan, atau dari mana. Aku mencintaimu dengan sederhana, tanpa masalah atau kebanggaan. Aku mencintaimu dengan cara ini karena aku tidak tahu cara lain untuk mencintai selain ini. Di mana tidak ada aku atau kamu, begitu intim sehingga tanganmu di dadaku adalah tanganku. Begitu intim maka ketika aku tertidur matamu terpejam.” – Pablo Neruda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi