Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT Ke-77 TNI, Berikut Sejarah dan Link Twibon Hari Tentara Nasional Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI
Perayaan HUT TNI ke-76 di Kodim Jakarta Pusat digelar dengan iring-iringan musik khas betawi dan rombongan Polisi Wanita (Polwan) yang membawa papan huruf bertuliskan Dirgahayu TNI.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Hari ini, 5 Oktober 2022 diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) yang ke-77.

Tema HUT TNI 2022 yakni “TNI adalah Kita”.

Dikutip dari Intagram TNI AU @militer.udara, akan ada demo udara pada HUT ke-77 TNI.

Demo udara tersebut meliputi, Ryder Flight yang terdiri dari 8 pesawat F-16, Tri Matra Flight yang terdiri dari 8 helikopter gabungan TNI, dan Jupiter Aerobatic Team yang akan terbang membentuk formasi, melintas dan melukis langit Istana Negara pada Upacara Peringatan HUT ke-77 TNI 2022.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 45 Link Twibbon HUT TNI 2022 dan Cara Pasangnya

Baca juga: Penjelasan Kadispenal soal Flyer Larangan Penggunaan TikTok, Smule, dan Bigo Live bagi Personel TNI AL

Diperingati setiap 5 Oktober, bagaimana sejarah TNI?

Sejarah TNI

Berawal dari pembentukan Badak Keamanan Rakyat

Dikutip dari laman Kompas.com, 5 Oktober 2018, sebelum adanya TNI, Indonesia mempunyai Badan Keamanan Rakyat (BKR).

BKR dibentuk usai Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, tepatnya pada 23 Agustus 1945.

Saat itu, BKR bukan badan tentara atau institusi militer resmi Indonesia. 

BKR dibentuk untuk menjaga keamanan daerah dan membantu korban seusai perang kemerdekaan.

Baca juga: Besaran Gaji TNI

BKR berada di bawah Komite Nasional Indonesia (KNI) yang ada di setiap daerah.

Selanjutnya muncul inisiatif untuk membentuk wadah militer dalam bentuk tentara nasional guna meningkatkan fungsi BKR.

Saat itu, dikutip dari Buku TNI-AD Dahulu, Sekarang dan Masa Depan (2000) karya Saurip Kadi, keberadaan militer diperlukan untuk mempertahankan eksistensi bangsa dan negara terutama di masa-masa kemerdekaan.

Hal ini pertimbangannya karena berbagai masalah datang dengan kondisi negara yang belum stabil.

Selanjutnya, mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA), Heiho, dan KNIL yang dulu bergabung di BKR sepakat untuk memperdalam tugas dan fungsi BKR menjadi organisasi ketentaraan.

Baca juga: Dianggap Cemarkan TNI, Siapa Effendi Simbolon?

Pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR)

Awalnya hal tersebut kurang mendapat persetujuan dari beberapa pihak, termasuk Presiden Soekarno yang lebih menitikberatkan pada segi diplomasi dibandingkan peperangan.

Namun karena situasi yang mendesak dengan adanya kedatangan tentara sekutu ke Indonesia, maka kemudian dibentuklah Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Pembentukan TKR dilakukan pada 5 Oktober 1945 dan menjadi Angkatan perang pertama yang dibentuk Pemerintah Indonesia.

Saat itu, Mohammad Hatta menunjuk Mayor Oerip Soemohardjo yang merupakan mantan Perwira KNIL untuk menjadi Kepala Staf TKR.

Selain itu, mantan anggota PETA, KNIL dan HEIHO juga ikut bergabung dalam TKR.

Baca juga: Spesifikasi Jet Tempur Rafale Buatan Perancis yang Dilirik Indonesia

Oerip Soemohardjo kemudian membuat Markas Besar Umum sebagai markas tertinggi TKR di Yogyakarta.

Adapun BKR Laut mengubah dirinya menjadi TKR Laut, dan beberapa bulan kemudian TKR Jawatan Penerbangan juga dibentuk untuk melengkapi sektor udara.

Saat itu, TKR kemudian juga membuka seruan untuk mengajak para pemuda baik yang pernah ikut militer maupun belum untuk mendaftarkan diri sebagai anggota TKR.

Kedatangan dan ancaman Sekutu yang datang ke Indonesia menjadi langkah penting bagi TKR saat itu untuk menyelamatkan kedaulatan Indonesia.

Baca juga: Atribut Pegawai ATR/BPN Kini Mirip Tentara, Apa Alasannya?

Awal mula nama TNI

Pada 7 Januari 1946, pemerintah mengubah Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat untuk memperluas fungsinya dalam hal pertahanan kemerdekaan dan keamanan rakyat Indonesia.

Kemudian nama tersebut berubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada 1946 untuk menunjang standar organisasi militer internasional.

Dari TRI, kemudian berubah nama lagi menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertujuan menyatukan barisan bersenjata lain di samping TRI ke dalam wadah militter nasional.

Masih dari Kompas.com, 3 Juni 2022, pada 1962, angkatan perang dan intitusi kepolisian disatukan menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Baca juga: Besaran Gaji TNI

Penyatuan komando saat itu bertujuan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan peranan masing-masing.

Selain itu, diharapkan agar tidak mudah terpengaruh oleh adanya kepentingan politik tertentu.

Namun pada masa reformasi, tepatnya pada 1 April 1999, TNI dan Polri secara resmi berpisah menjadi institusi sendiri-sendiri.

Sebutan ABRI sebagai tentara juga kembali menjadi TNI.

Tugas pokok TNI saat ini adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari berbagai ancaman.

Baca juga: Daftar Panglima TNI

Twibon HUT ke-77 TNI

Guna menyambut HUT ke-77 TNI, berikut ini beberapa link Twibon yang bisa digunakan:

  1. https://www.twibbonize.com/huttni-ri2022
  2. https://www.twibbonize.com/tnidirgahayu77
  3. https://www.twibbonize.com/huttni77
  4. https://www.twibbonize.com/huttnike-77
  5. https://www.twibbonize.com/huttni2022ke77
  6. https://www.twibbonize.com/huttnike77tahun2022sko
  7. https://www.twibbonize.com/huttni77persitkckpdim
  8. https://www.twibbonize.com/reviewsteknologikutechtni4
  9. https://www.twibbonize.com/huttnike77ri
  10. https://www.twibbonize.com/huttni772022m

Baca juga: Kata TNI AU soal Kursi Pelontar di Pesawat T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi