Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Lift Non-Halal di Hotel, Apa Tujuannya?

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar twit @sitikasim
Tanda lift non-halal di salah satu hotel di Kuala Lumpur, Malaysia
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan soal pelabelan non-halal pada lift diduga di sebuah hotel di Malaysia ramai di media sosial Twitter.

Twit disertai gambar tersebut diunggah oleh aktivis asal Malaysia, Siti Kasim, melalui akun @sitikasim, pada Senin (3/10/2022).

Tampak dalam gambar, lift di sebuah hotel di Kuala Lumpur, Malaysia, ditempeli kertas berlaminating.

Kertas tersebut dipasang secara landscape atau horizontal dan bertuliskan, "Non Halal Lift".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jadi, seorang temanku mengambil foto ini di sebuah hotel. Bisakah kalian (merujuk pada hotel) menjelaskan alasan rasional di balik ini?" twit Siti Kasim.

Baca juga: Syarat Lowongan Pendamping Proses Produk Halal Kemenag 2022, Apa Saja?

Lalu sebenarnya, apa tujuan pelabelan non-halal pada lift tersebut?

Penjelasan hotel

Dilansir dari The Star, Rabu (5/10/2022), pihak hotel memberikan penjelasan terkait alasan pemberian label non-halal pada lift tersebut.

Menurut juru bicara hotel, disebut lift non-halal lantaran hotel menggunakannya untuk mengangkat bahan-bahan makanan tidak halal dan mudah rusak.

Ia mengatakan, pemberian label non-halal pada lift merupakan standar operasional prosedur (SOP) dari Jabatan Kemajuan Islam Malaysia disingkat (JAKIM).

JAKIM merupakan lembaga pemerintah Malaysia yang mengatur urusan agama Islam, terutama prosedur halal pada makanan.

Menurut pihak hotel, pihaknya harus menuruti aturan pemisahan lift halal dan non-halal agar mendapatkan sertifikasi halal dari JAKIM.

"Itu bagian dari persyaratan sertifikasi halal," ujar juru bicara hotel.

Baca juga: Serba-serbi Gaduhnya Klaim Malaysia atas Reog Ponorogo

Lebih lanjut, untuk memudarkan kebingungan dan kesalahpahaman pengunjung hotel, pihaknya mengaku telah menulis ulang papan non-halal pada lift.

"Kami telah menulis ulang papan nama kami untuk pemahaman yang lebih jelas," kata dia.

Di sisi lain, Siti Kasim mengatakan bahwa alasan pemisahan bahan makanan halal dan non-halal selama di lift terdengar tidak masuk akal.

"Kenapa liftnya terpisah? Apakah untuk menghindari kontaminasi? Saya pikir ini tidak bisa menjadi alasan," ujar Siti Kasim.

Untuk itu, menurut dia, seharusnya pihak hotel berani menanyakan alasan penerapan aturan oleh JAKIM tersebut.

"Tempat usaha harus mematuhi banyak aturan untuk mendapatkan sertifikasi halal, tetapi mereka juga harus berani dan bertanya," kata dia.

"Terkadang, saya menyalahkan orang karena hanya menerima aturan ini, Kenapa kita diam saja?" lanjutnya.

Baca juga: Antrean Haji di Malaysia 141 Tahun, Apa Penyebabnya dan Bagaimana dengan Indonesia?

Bukan pertama kali terjadi

Kejadian serupa pernah terjadi di salah satu hotel di Petaling Jaya, Malaysia.

Diberitakan FMT (4/4/2016), hotel tersebut memasang papan di dekat parkir bawah tanah yang menginstruksikan pengangkut barang-barang non-halal untuk tidak menggunakan lift.

Sebagai gantinya, mereka yang mengangkut barang non-halal harus menggunakan tangga.

"Lift ini hanya untuk mengangkut barang halal saja. Untuk barang-barang non-halal, silakan gunakan tangga," bunyi papan tersebut.

Bukan hanya itu, papan juga disertai peringatan bahwa lift yang dimaksud berada di bawah pengawasan CCTV.

Senada dengan respons di Kuala Lumpur, hotel yang berlokasi di Petaling Jaya ini turut menyampaikan, pihaknya hanya mematuhi aturan JAKIM terkait pengangkutan barang non-halal sebagai bagian dari syarat perizinannya.

Baca juga: Biaya, Syarat, dan Cara Mendaftarkan Sertifikat Halal

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi