KOMPAS.com - Informasi nilai gizi adalah label pada kemasan makanan atau minuman yang mencantumkan informasi terkait kandungan gizi produk tersebut.
Label informasi nilai gizi tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu barang.
Keterangan pada label informasi nilai gizi sangat bermanfaat bagi seseorang yang sedang membatasi asupan kalori atau memiliki kondisi medis tertentu.
Namun, mengingat banyaknya informasi yang tertera pada label informasi nilai gizi, tidak heran bila masih ada masyarakat yang kesulitan membacanya.
Baca juga: Ramai Resep Minuman Penambah Berat Badan di TikTok, Ini Kata Ahli Gizi
Lantas, seperti apa cara membaca informasi nilai gizi?
Cara membaca informasi nilai gizi
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui unggahan di akun Instagram resminya, @kemenkes_ri, membagikan informasi soal cara membaca informasi nilai gizi.
Kompas.com telah mendapatkan izin dari Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi untuk mengutip unggahan tersebut.
Kemenkes menuliskan, apabila setiap hari mengonsumsi gula lebih dari 50 gram, garam lebih dari 2.000 miligram, dan lemak total lebih dari 67 gram maka Anda bisa berisiko terkena hipertensi, stroke, diabetes hingga serangan jantung.
Untuk itu, alangkah baiknya cek label informasi nilai gizi pada kemasan makanan.
Selengkapnya terkait cara membaca informasi nilai gizi dapat dilihat di infografis samping kiri ini.
Baca juga: Kemenkes Peringatkan Kewaspadaan terhadap Penyakit Legionellosis di Indonesia, Penyakit Apakah Itu?
Penjelasan soal keterangan informasi nilai gizi
1. Umumnya informasi nilai gizi suatu produk berdasarkan pada satu kali penyajian.
- Jika mengonsumsi produk tersebut lebih dari 1 kali penyajian, maka kontribusi jumlah asupan kalori dan semua nutrisi yang ada dalam produk tersebut akan lebih tinggi.
2. Kandungan lemak dalam satu kali penyajian.
3. Kandungan gula dalam satu kali penyajian.
4. Persen Angka Kecukupan Gizi (AKG) memberikan informasi kontribusi produk tersebut terhadap kebutuhan sehari.
- Misalnya persen AKG menunjukkan nilai 20 persen, maka kebutuhan nutrisi tersebut sudah terpenuhi 20 persen bila dikonsumsi sesuai takaran saji.
Baca juga: Benarkah Susu Bumil Dapat untuk Menggemukkan Badan? Ini Kata Ahli Gizi