KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar tes Viral Load gratis bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) mulai Oktober 2022.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, program tersebut sudah berjalan dan diatur oleh Subdit HIV Kemenkes.
"Program sebenarnya sudah berjalan dan diatur oleh Subdit HIV Kemenkes," ujar Syahril saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/10/2022).
Lalu, apa itu tes Viral Load dan apa manfaatnya?
Mengenal tes Viral Load
Saat dikonfirmasi, Syahril menjelaskan, tes Viral Load atau VL adalah pemeriksaan viral load HIV, yaitu pengukuran kadar virus yg berada di dalam tubuh ODHA.
Sehingga syarat peserta pemeriksaan tersebut tentunya adalah ODHA atau orang dengan HIV positif.
"Untuk pemeriksaan tersebut selama ini dilakukan oleh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) yang melayani program HIV dan juga RS rujukan HIV sesuai dengan kriteria pemeriksaan VL," ujar Syahril.
Menurut dia, pemeriksaan VL ini memang termasuk program HIV yang dikooridnir Subdit HIV dengan pelaksana di masing-masing Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten.
Menariknya, program ini dibiayai oleh dana GF-ATM.
"Pemeriksaan tersebut gratis sesuai kriteria," kata dia.
Baca juga: Gejala HIV dari Waktu ke Waktu, Ini Tahapannya
Tujuan tes Viral Load
Lebih lanjut, Syahril mengatakan bahwa pemeriksaan VL ini bertujuan untuk mengetahui status virologi ODHA terutama ketika sudah mendapatkan ARV.
Dikutip dari situs Kemenkes (23/6/2022), ARV atau obat antiretroviral merupakan bagian dari pengobatan HIV dan AIDS untuk mengurangi risiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi.
Sejauh ini obat ARV yang digunakan untuk pengobatan HIV di Indonesia sendiri ada 3 golongan utama, di antaranya :
1. NRTI (Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor) seperti: Zidovudin, Lamivudin, Abacavir, Tenofovir, Didanosine dan Emtricitabine.
2. NNRTI (Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor) seperti: Evafirenz, Nevirapin dan Rilpivirin.
3. PI (Protease Inhibitor) seperti : Lopinavir/Ritonavir.
Baca juga: Ribuan IRT di Jateng Terinfeksi HIV, Kapan dan Berapa Kali Sebaiknya Melakukan Tes?
Logistik VL kosong
Meski masih diberlakukan, Syahril mengatakan, saat ini ketersediaan logistik VL sedang kosong.
"Saat ini secara keseluruhan ketersediaan logistik VL sedang kosong dan masih menunggu datangnya reagen baru," ujar Syahril.
"Kami terus berkoordinasi dengan Dinkes Jakarta Utara. Disampaikan bahwa sementara sampel dapat di-collect untuk kemudian diperiksa ketika reagen sudah ada," lanjut dia.
Lokasi fasyankes yang melayani VL
Jika Anda tertarik dan ingin menjalani tes VL, Anda cukup mendatangi ke fasyankes terdekat yang sudah tersedia layanan VL.
Dikutip dari akun Twitter Yayasan KNCV Indonesia, @YKI4TBC, berikut sejumlah wilayah yang mengadakan tes Viral Load gratis.
- Kepulauan Riau: Kota Batam
- Riau: Bengkalis, Indragigi Hilir, Pelalawan
- Jambi: Kota Jambi
- Sumatera Barat: Kota Bukittinggi
- Banten: Kab. Tangerang, Tangerang, Tangerang Selatan
- Jawa Tengah: Cilacap, Klaten, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Tegal, Temanggung
- Jawa Timur: Jember, Jombang, Kota Surabaya, Tulungagung
- Jawa Barat: Kab. Bekasi, Kab. Bogor, Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Depok
- D.I.Yogyakarta: Gunung Kidul
- Bali: Kota Denpasar, Buleleng
- Kalimantan Barat: Sanggau, Singkawang, Sintang
- Kalimantan Selatan: Tanah Bumbu
- Sulawesi Selatan: Kepulauan Selayar
- Sulawesi Tenggara: Kota Kendari
- Maluku: Kota Ambon, Maluku Tenggara