Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Lebih Berumur Panjang? Si Pemakan Daging atau Si Vegetarian?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Nina Firsova
vegan dan pemakan daging, mana yang lebih berumur panjang
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Belakangan, pola makan vegetarian semakin populer lantaran digadang-gadang bisa mencegah dan meminimalisir berbagai penyakit.

Bahkan, pola makan vegan yang jauh lebih esktrem dibandingkan vegetarian juga semakin digemari oleh berbagai kalangan.

Dilansir dari Live Science, pola makan vegan adalah pola makan di mana Anda sama sekali tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang berasal dari hewan, termasuk daging, susu, dan telur.

Gaya hidup vegan hampir mirip dengan vegetarian. Bedanya gaya hidup vegetarian masih mengonsumsi susu dan telur. Sedangkan vegan tidak.

Perlahan, pola makan vegan mulai mendominasi dan menggeser pemakan daging karena dipercaya mampu menurunkan risiko penyakit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, apakah pola makan vegan mampu membuat seseorang berumur panjang?

Baca juga: Kenali Bahaya Diet Vegan untuk Anak


Risiko kematian vegan lebih rendah

Penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine Journal menunjukkan, pola makan vegan memiliki risiko kematian lebih rendah jika dibandingkan pola makan si pemakan daging.

Dalam penelitian itu, vegan memiliki risiko kematian 9 persen lebih rendah dari pemakan daging.

Dilansir dari Healthline, studi lainnya menunjukkan bahwa vegan mempunyai risiko kematian 12 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang gemar memakan daging.

Penelitian dari The American Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa pola makan vegan memang dapat menurunkan tingkat penyakit kronis tertentu. Namun, tidak dapat disimpulkan apakah hal ini berdampak pada kematian atau tidak.

Artinya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahwa pola makan vegan mampu membuat seseorang berumur lebih panjang.

Baca juga: Diet Vegan Disebut Bikin Badan Jadi Lemas, Benarkah? Ini Kata Ahli Gizi

Alasan mengapa vegan bisa berumur lebih panjang

Para peneliti berteori bahwa beberapa vegan mampu hidup lebih lama dari rata-rata karena dua alasan, yakni pola makan dan gaya hidup.

Berikut penjelasannya:

1. Pola makan vegan

Masih dilansir dari laman yang sama, pola makan vegan menghindari konsumsi makanan hewani, seperti daging, susu, telur, dan produk turunannya.

Dengan begitu, pola makan vegan cenderung kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Penelitian menunjukkan diet yang sarat dengan makanan nabati ini dapat membantu orang hidup lebih lama.

Selain itu, pola makan vegan cenderung mengonsumsi lebih banyak serat, protein nabati, dan antioksidan.

Diet kaya nutrisi ini diyakini melindungi terhadap obesitas, diabetes tipe 2, kanker, hingga penyakit jantung.

2. Vegan memiliki gaya hidup lebih sehat

Kelompok dengan pola makan vegan cenderung menerapkan gaya hidup sehat.

Misalnya, tidak merokok atau minum alkohol, menjaga berat badan, berolahraga secara teratur, dan menghindari makanan cepat saji yang diproses secara berlebihan.

Para ahli percaya, peningkatan kesadaran kesehatan ini menjelaskan mengapa beberapa vegan hidup lebih lama daripada pemakan daging.

Baca juga: Hari Vegan Sedunia, Ini Mitos dan Fakta tentang Vegan

Tidak semua vegan berumur panjang

Namun di sisi lain, tidak semua vegan berumur panjang. Sebab, tidak tidak semua pola makan vegan kaya akan nutrisi.

Faktanya, beberapa vegan mungkin sangat bergantung pada makanan olahan yang cenderung manis.

Sebuah penelitian mengklaim bahwa pola vegan secara keseluruhan dapat menurunkan risiko kematian. Namun, pola makan vegan yang tidak sehat justru dapat meningkatkan risiko kematian hingga 32 persen.

Menurut Reuters, penelitian di Inggris mengungkapkan bahwa pola makan vegan yang mampu mengurangi risiko penyakit jantung justru meningkatkan risiko penyakit stroke.

Dalam penelitian itu, ahli epidemiologi nutrisi di University of Oxford di Inggris Tammy Tong menuturkan bahwa risiko itu berkaitan dengan nutrisi yang diperoleh.

Baca juga: Layani Pasar Vegetarian, Toko Daging Vegan Kini Hadir di Inggris

Vegan akan menghindari telur dan susu yang mampu menurunkan kemungkinan penyakit arteri koroner daripada pemakan daging.

Namun, vegan 20 persen lebih mungkin terkena stroke daripada yang lain, terutama stroke hemoragik.

Peneliti kesehatan dan nutrisi masyarakat di Deakin University di Melbourne, Australia, Mark Lawrence merekomendasikan pola makan yang tepat untuk mengurangi risiko penyakit tersebut.

"Pedoman diet merekomendasikan untuk meningkatkan asupan makanan bergizi lengkap, seperti buah-buahan dan sayuran dan mengurangi asupan makanan dan minuman yang terlalu banyak diolah," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Live Science
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi