Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Golongan Darah Bisa Menentukan Kepribadian? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org
Golongan darah mempengaruhi kepribadian manusia
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Di sejumlah negara, golongan darah dikaitkan dengan kepribadian seseorang.

Mereka percaya bahwa golongan darah dapat menentukan kepribadian masing-masing individu.

Bahkan di Jepang, banyak perusahaan merekrut karyawan mereka menggunakan teori soal golongan darah ini.

Lantas, benarkah golongan darah bisa menentukan kepribadian?

Baca juga: Para Ilmuwan Temukan Golongan Darah Baru, Apa Namanya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan ilmiah

Dilansir dari Psych Central, tidak ada bukti ilmiah yang menjelaskan hubungan golongan darah dengan kepribadian seseorang.

Bahkan, studi yang dilakukan pada 2021 menyimpulkan bahwa golongan darah dan kepribadian tidak menunjukkan korelasi yang signifikan.

Meskipun sebagian besar penelitian telah menunjukkan bahwa golongan darah tidak memengaruhi kepribadian, beberapa ahli masih percaya adanya kemungkinan korelasi di antara keduanya.

Sebelumnya, pada 2015, penelitian menunjukkan bahwa golongan darah memiliki kemungkinan genetik yang lebih besar untuk memproduksi bahan kimia dalam tubuh sehingga memengaruhi impulsivitas dan pencarian sensasi.

Melalui temuan ini, para peneliti mengungkapkan adanya potensi bahwa golongan darah terkait dengan kepribadian.

Namun, lagi-lagi, studi ini tidak menandakan bahwa golongan darah secara signifikan membawa pengaruh pada perkembangan kepribadian.

Baca juga: 5 Risiko Penyakit Berdasarkan Golongan Darah

Asal mula teori golongan darah dan kepribadian

Meskipun belum ada penjelasan ilmiah, keyakinan soal golongan darah yang dapat menentukan kepribadian seseorang ini bukan datang secara asal-asalan.

Teori kepribadian golongan darah adalah konsep Jepang yang secara resmi dikenal sebagai ketsueki-gata.

Konsep ini menunjukkan bahwa ciri-ciri kepribadian dapat dikaitkan dengan salah satu dari empat golongan darah dalam Sistem Pengelompokan Darah ABO.

Menurut teori, perbedaan permukaan sel darah pada setiap golongan darah dapat menciptakan respons biologis berbeda yang membentuk kepribadian.

Dilansir dari Healthline, pada akhir 1920-an, seorang psikolog penelitian bernama Tokeji Furukawa menerbitkan makalah berjudul "A Study of Temperament and Blood-Groups."

Dalam studi itu, Furukawa melakukan survei dan menghubungkannya dengan kategori tipe kepribadian yang pertama kali ditetapkan oleh dokter Yunani kuno Hippocrates, yakni:

  • optimis
  • apatis
  • mudah tersinggung
  • melankolik

Hasil survei penilaian itu di antaranya:

  • Golongan darah O: orang yang apatis (santai/damai).
  • Golongan darah A: melankolis (mandiri, pemikir yang mendalam).
  • Golongan darah B: orang yang optimis (suka bergaul dan aktif secara sosial).

Baca juga: Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Mudah Kehilangan Ingatan

Selanjutnya, pada 1970-an, seorang jurnalis Jepang bernama Masahiko Nomi membawa penelitian Furukawa ke penelitian lebih lanjut.

Nomi menerbitkan buku berjudul "Understanding Affinity by Blood Type" pada tahun 1971. Buku itu menjadi buku terlaris di Jepang.

Dalam buku tersebut, Nomi mengungkapkan bahwa seperempat dari perilaku dan kepribadian seseorang adalah hasil dari golongan darah mereka.

Kemudian, Nomi menerbitkan lebih banyak buku yang menawarkan saran dan prediksi untuk hidup berdasarkan golongan darah.

Namun, hingga saat itu, studi tersebut hanya berupa teori. Secara ilmiah, tidak ada penelitian yang menemukan korelasi antara golongan darah dan kepribadian seseorang.

Baca juga: Golongan Darah yang Berisiko Terkena Stroke di Usia Muda, Anda Salah Satunya?

Mengapa teori itu masih diyakini?

Hingga 2010 bahkan hari ini, buku-buku tentang kepribadian berdasarkan golongan darah itu terus menempati urutan teratas dan menjadi buku terlaris di Jepang.

Padahal, belum ada bukti ilmiah yang mendukungnya. Lalu, mengapa teori ketsueki-gata masih saja diyakini?

Studi tentang kepribadian yang didasarkan oleh sesuatu yang konkret, seperti golongan darah, menjadi sesuatu hal yang sangat menarik karena bersandar pada sesuatu yang tidak dapat diubah di diri kita.

Hal ini dapat menjawab apakah persepsi kita sejalan dengan apa yang dilihat orang lain ketika mereka berinteraksi dengan kita.

Terlebih lagi, kepribadian berdasarkan golongan darah menawarkan kunci bagaimana mendekati hubungan romantis, tempat kerja, dan keluarga sehingga memberikan kemudahan untuk menciptakan keteraturan.

Hal ini dapat menjawab mengapa teori ketsueki-gata masih dipercaya hingga saat ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi