Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Usia Kehamilan Lebih Tua dari Usia Pernikahan? Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Maksym Azovtsev
Ilustrasi hamil muda, penyebab perut perih saat hamil muda dan cara mengatasinya.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Usia kehamilan lebih tua daripada usia pernikahan kerap menimbulkan pertanyaan dan prasangka buruk dari masyarakat.

Pasangan tersebut akan dianggap menikah lantaran hamil di luar pernikahan. Kasus usia kandungan ini juga tak jarang membuat suami curiga kepada istri.

Namun baru-baru ini, unggahan di media sosial TikTok menjelaskan penyebab usia kehamilan lebih tua dibandingkan pernikahan.

Diunggah oleh akun ini pada Jumat (7/10/2022), video memperlihatkan tangkapan layar berisi twit soal penjelasan usia kandungan lebih tua dibanding pernikahan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Baru nikah 1 minggu tapi istri hamil 1 bulan? Kok bisa? Jangan su'udzon dulu," keterangan dalam video.

Hingga Sabtu (8/10/2022) malam, unggahan TikTok ini telah ditonton lebih dari 1,5 juta kali, dan disukai lebih dari 130.000 pengguna.

Lantas, mungkinkah usia kehamilan lebih tua daripada usia pernikahan?

Baca juga: Tanda-tanda Hamil Minggu Pertama

Penjelasan dokter

Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata Semarang, dr Indra Adi Susanto membenarkan, usia kehamilan bisa lebih tua dari usia pernikahan.

"Bisa sekali itu," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/10/2022).

Indra menjelaskan, usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid terakhir atau HPHT.

HPHT sendiri merupakan masa saat seorang wanita mulai mengeluarkan darah haidnya, sebelum terjadi kehamilan.

Adapun saat hari pertama haid, ovarium memproduksi folikel yang berisi sel telur. 

Sel telur akan terus berkembang dan matang, kemudian dikeluarkan dari ovarium menuju rahim atau yang dinamakan dengan fase ovulasi.

"Folikel sel telur sudah mulai muncul sejak hari pertama haid dan terus akan berkembang dan matang kemudian ovulasi pada kurang lebih hari ke 12-14 sejak haid awal," jelas Indra.

Pada fase ovulasi, sel telur yang telah matang berada di rahim dan siap untuk dibuahi oleh sperma.

Baca juga: Posisi Tidur yang Nyaman dan Aman untuk Ibu Hamil

Indra mencontohkan, apabila seorang wanita haid pada tanggal 1 dan malam pertama terjadi pada tanggal 14, maka ada pertemuan sperma dan sel telur matang di tanggal 14.

Apabila pembuahan oleh sperma tersebut berhasil, maka akan terjadi kehamilan.

"Nah kehamilan dihitung sejak folikel sel telur itu muncul yaitu tanggal 1, meski baru dibuahi tanggal 14," papar Indra.

Ia melanjutkan, saat pemeriksaan kehamilan melalui USG, maka akan muncul ukuran janin sesuai dengan HPHT.

Menurut Indra, hasil perhitungan usia kehamilan berdasarkan USG dan HPHT secara teori hanya meleset sekitar satu minggu.

Namun demikian, usia perhitungan dengan HPHT akan lebih tepat atau sesuai USG apabila pola haid teratur.

Apabila tidak teratur, maka kemungkinan usia kehamilan bisa berbeda dengan hasil USG.

"(Haid tidak teratur) tetap bisa menggunakan HPHT, hanya tingkat ketepatannya meleset jauh. Jadi wajib dikonfirmasi dengan USG pada trimester awal kehamilan," ungkap Indra.

Baca juga: Ramai soal Anak Pancingan Dapat Membuat Hamil, Ini Penjelasan Dokter

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi