KOMPAS.com - Topik seputar "aha bha pha" belum lama ini menjadi salah satu trending topik Twitter.
Sebanyak 7.170 pengguna Twitter menuliskan twit mereka dengan mencantumkan kata "aha bha pha".
Saat menelusuri topik tersebut, beberapa warganet mengaitkan "aha bha pha" sebagai topik produk perawatan kulit atau skincare.
Baca juga: 10 Skincare Set Terbaik untuk Setiap Masalah Kulit
Lalu, apa itu kandungan AHA, BHA, PHA pada skincare, dan bagaimana aturan pemakaiannya?
Dokter spesialis kulit dan Kelamin RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto, Jawa Tengah, Ismiralda Oke Putranti menyebutkan, AHA, BHA, dan PHA merupakan kelompok asam yang memiliki efek eksfoliasi, pengelupasan kulit lapisan terluar (epidermis) atau keratolitik.
Ia juga menjelaskan bahwa masing-masing kandungan memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda.
AHA
AHA atau singkatan dari Alpha Hydroxy Acid atau asam alfa hidroksi, termasuk termasuk asam glikolat dan asam laktat, sering ditambahkan ke produk perawatan kulit untuk mengobati jerawat, bekas luka, bintik hitam, kekeringan, dan kerutan.
Asam glikolat memiliki ukuran partikel terkecil dari semua asam hidroksi, jadi ini adalah pengelupasan kulit terbaik," ujarnya, dikutip dari Kompas.com (24/7/2018).
Manfaat kandungan AHA pada skincare biasanya untuk mengobati kondisi kulit yang meliputi:
- Jerawat
- Bekas luka
- Melasma (bercak coklat atau abu-abu pada kulit)
- Hiperpigmentasi (bercak-bercak pada kulit yang lebih gelap)
- Kekasaran
- Bintik-bintik penuaan
- Seborrhea (ruam dengan bintik-bintik merah dan gatal dan sisik putih
Ismiralda mengatakan, AHA memiliki stuktur kimia yang lebih bersifat hidrofilik, sehingga lebih mudah penetrasi ke dalam lapisan kulit, merusak ikatan antar sel-sel keratin dan lebih mudah tereksfoliasi.
Penggunaan AHA relatif baik untuk semua jenis kulit.
Baca juga: 15 Skincare Terbaik untuk Menghilangkan Komedo, Apa Saja?
BHA
Asam beta hidroksi atau Beta Hydroxy Acid (BHA) lebih dikenal sebagai asam salisilat (salicylic acid).
Kandungan BHA bersifat lipofilik (lebih terikat lemak), memiliki 2 sifat secara umum keratoplasty (membantu proses penyembuhan luka dan pembetukan lapisan kulit) pada konsentrasi 1-2 persen, dan keratolitik pada konsentrasi lebih besar (umumnya pada produk kosmetik menggunakan konsentrasi 3-5 persen).
"Kandungan BHA biasanya lebih cocok digunakan pada kondisi kulit yang berminyak dan berjerawat," katanya lagi.
Sementara itu, manfaat dari kandungan BHA pada skincare biasanya dipakai untuk mengurangi munculnya kerutan dan garis halus pada kulit dan memperbaiki tekstur kulit secara keseluruhan.
Baca juga: 10 Skincare Terbaik untuk Mengatasi Kulit Berminyak
PHA
Sementara, PHA atau Polyhydroxy acid adalah jenis hidroksi asam.
PHA memiliki molekul yang lebih besar dibandingkan AHA, sehingga dalam penyerapannya lebih sedikit jika dibandingkan AHA.
Efek yang ditimbulkan PHA lebih ringan.
Kandungan PHA memiliki fungsi yang sama dengan AHA. Akan tetapi, ukuran molekulnya lebih besar dibandingkan AHA sehingga PHA lebih cocok untuk digunakan pada kulit sensitif.
Manfaatnya, PHA dapat membantu menghidrasi kulit dan meningkatkan regenerasi sel kulit, yang membantu mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan.
Baca juga: 11 Skincare Terbaik untuk Menghilangkan Bekas Jerawat
Aturan pakai AHA, BHA, PHA
AHADikutip dari Medical News Today (23/4/2021), AHA bekerja dengan mengelupas kulit. Pengelupasan kulit menumpahkan sel-sel kulit permukaan.
Seberapa banyak produk dengan AHA mengelupas kulit tergantung pada konsentrasi bahan AHA, keasamannya, dan bahan lain yang ditemukan di dalamnya.
Panel Ahli Ulasan Bahan Kosmetik (CIR) menyarankan bahwa produk yang mengandung asam glikolat dan asam laktat aman jika:
- Konsentrasi AHA adalah 10 persen persen atau kurang.
- Kandungan AHA memiliki pH di atas 3,5.
- Produk melindungi kulit dari peningkatan sensitivitas terhadap sinar matahari, atau paket merekomendasikan perlindungan sinar matahari setiap hari.
Oleh karena itu, sebelum memilih produk dengan AHA, Anda harus berbicara dengan dokter atau dokter kulit untuk memastikan produk tersebut aman dan efektif.
Baca juga: Tips Memilih Skincare yang Baik, Apa Saja?
BHASementara itu, Panel Pakar CIR menyampaikan, produk yang mengandung BHA, seperti asam salisilat, aman jika formulasinya dirancang untuk menghindari iritasi kulit dan peningkatan sensitivitas terhadap sinar matahari.
Jika produsen produk perawatan kulit mengharapkan pengguna dapat mengalami sensitivitas terhadap sinar matahari setelah menerapkan produk mereka, harus ada peringatan yang terpampang dengan jelas pada kemasan produk.
Sebelum menggunakan produk dengan BHA, orang harus berbicara dengan dokter atau dokter kulit untuk menemukan produk yang paling aman dan efektif.
Baca juga: 4 Bahan Kandungan dalam Skincare, Manfaat dan Cara Kerjanya
PHADikutip dari Healthline (8/12/2020), meskipun banyak serum menggunakan kombinasi AHA, BHA, dan PHA, itu aman karena diformulasikan secara khusus untuk digunakan bersama-sama.
Tetapi, jangan membeli produk exfoliant kimia terpisah dan menggunakannya bersama-sama.
Sebab, mengaplikasikannya dari terpisah dan kemudian berbarengan dapat membuat kulit bekerja terlalu keras dan menipiskan kulit, bahkan merusak ikatan sel-sel sehat.
Adapun Anda bisa memasangkan exfoliant PHA dengan produk perawatan kulit yang mengandung salah satu dari:
- Ceramide
- Asam hyaluronat
- Gliserin
- Peptida
Sebelum Anda mengoleskan produk PHA baru ke seluruh wajah Anda, uji terlebih dahulu di lengan Anda. Jika tidak mengiritasi kulit Anda setelah 24 jam, masukkan secara bertahap ke dalam resume Anda.
Baca juga: Dokter Richard Lee, Kartika Putri, dan Sejumlah Hal yang Perlu Diketahui Seputar Skincare...