Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Etilen Glikol? Diduga Jadi Pemicu Gangguan Ginjal Akut Misterius

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/sumroeng chinnapan
Ilustrasi pasien anak dengan gagal ginjal akut. Penyebab gagal ginjal akut misterius pada anak masih belum diketahui. Banyak anak datang ke rumah sakit dengan kondisi atau gejala tidak bisa kencing atau buang air kecil.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menemukan, sebanyak 131 anak menderita gangguan ginjal akut misterius sejak Januari hingga September 2022.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Kamis (13/10/2022), penderita umumnya didominasi oleh anak berusia di bawah lima tahun (balita) hingga anak usia 8 tahun.

Gejalanya, mulai dari batuk, pilek, diare, muntah, dan demam. Gangguan ginjal akut misterius ini juga memiliki gejala lanjutan berupa urine yang sedikit atau bahkan tidak bisa buang air kencing.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut menyelidiki penyebab gangguan ginjal akut misterius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyampaikan, dugaan awal dipicu oleh konsumsi obat yang mengandung etilen glikol.

"Dugaan ke arah konsumsi obat yang mengandung etilen glikol. Tapi hal ini perlu penelitian lebih lanjut karena tidak terdeteksi dalam darah. Dugaan mengarah ke intoksikasi (keracunan)," ujar dia.

Lantas, apa itu etilen glikol? Seberapa bahaya senyawa ini jika masuk ke dalam tubuh?

Baca juga: Muncul Gangguan Ginjal Akut Misterius, Kemenkes: Diduga Keracunan Obat Mengandung Etilen Glikol

Apa itu etilen glikol?

Pakar toksikologi dan dosen dari Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) Budiawan menjelaskan, etilen glikol adalah zat kimia golongan senyawa organik.

"(Etilen glikol) tidak berwarna, tidak berbau, memiliki viskositas atau kekentalan rendah, kental seperti sirup dan sejenisnya," terang Budiawan kepada Kompas.com, Kamis (13/10/2022).

Ia melanjutkan, etilen glikol utamanya digunakan sebagai bahan antifreeze atau penghambat terbentuknya kristal es dalam radiator mobil.

Senyawa ini juga digunakan untuk kegiatan lain, termasuk bahan baku industri serat polister, serta bahan membantu dalam produk pestisida, karet, dan sebagainya.

Terpisah, dosen Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) Robby Noor Cahyono menjelaskan, etilen glikol memiliki rumus molekul C2H6O2.

Pada suhu kamar, senyawa ini berbentuk cair sedikit kental mirip dengan sirup, tidak berwarna dan berbau, serta memiliki rasa manis.

"Penggunaan utamanya adalah sebagai zat anti-beku dalam pendingin," kata Robby saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: IDAI Ungkap 5 Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Apa Saja?

Berbahaya jika masuk tubuh

Robby mengungkapkan, etilen glikol berbahaya jika dikonsumsi atau masuk ke dalam tubuh.

Setelah tertelan, kata dia, etilen glikol dalam waktu sekitar 1-4 jam akan menyerap melalui lambung.

Usai penyerapan, 80 persen atau lebih etilen glikol secara kimiawi diubah menjadi senyawa beracun.

"Toksisitas (tingkat merusak) etilen glikol dikategorikan ke dalam tiga tahap tumpang tindih yang luas dari efek kesehatan yang merugikan," ungkap dia.

Ia memaparkan, tahap pertama atau tahap neurologis berlangsung dari 30 menit sampai 12 jam setelah mengonsumsi.

Tahap kedua atau tahap cardiopulmonary, terjadi antara 12 sampai 24 jam setelah konsumsi.

Sementara tahap ketiga atau tahap ginjal, berlangsung antara 24-72 jam setelah menelan etilen glikol.

Adapun berdasarkan data yang dipublikasikan, dosis etilen glikol yang mematikan pada manusia dewasa dengan berat 70 kg, sekitar 100 ml.

"Atau 1,6 g/kg berat badan, perhitungan dosis dalam ml/kg hingga mg/kg berdasarkan kepadatan EG=1,11 g/l," papar Robby.

Baca juga: Kemenkes Bentuk Tim Selidiki Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius

Efek samping keracunan etilen glikol

Robby melanjutkan, konsumsi atau masuknya etilen glikol ke dalam tubuh juga membawa efek sambungan jangka pendek yang berlangsung kurang dari 8 jam.

Keracunan etilen glikol dini mirip dengan keracunan etanol, tetapi tidak ada aroma alkohol pada napas pasien. Efek samping tersebut antara lain:

  • Depresi sistem saraf pusat
  • Kemabukan
  • Euforia
  • Pingsan
  • Depresi pernapasan
  • Mual dan muntah bisa terjadi akibat dari iritasi gastrointestinal atau saluran pencernaan.

"Toksisitas yang parah dapat menyebabkan koma, hilangnya refleks, kejang (jarang), dan iritasi pada jaringan yang melapisi otak," jelas Robby.

Bukan hanya itu, produk sampingan metabolisme beracun dari senyawa ini turut menyebabkan penumpukan asam dalam darah atau asidosis metabolik.

Biasanya, asidosis metabolik terjadi setelah keracunan etilen glikol. Kendati demikian, tidak adanya asidosis metabolik tidak menyingkirkan keracunan etilen glikol.

"Zat beracun ini juga memengaruhi sistem kardiopulmoner dan dapat menyebabkan gagal ginjal," tutur dia.

Oleh karena itu, keracunan senyawa ini dapat berakibat fatal jika tidak segera mendapat penanganan medis.

"Keracunan etilen glikol yang tidak diobati bisa berakibat fatal," ungkap Robby.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi