Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Orang Sering Overthinking Sebelum Tidur?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Antonio Guillem
Ilustrasi tidur berkeringat sangat banyak sampai kegerahan, tidur berkeringat berlebih gejala apa saja?
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Overthinking hingga berbicara sendiri sebelum tidur dikeluhkan oleh sebagian besar orang belakangan ini. 

Apa itu overthinking

Psikolog dari Center of Public Mental Health, Fakultas Psikologi, UGM Wirdatul Anisa mejelaskan, overthinking adalah menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal dengan cara yang merugikan.

Menurut Wirda, overthinking dapat berupa ruminasi dan khawatir.

Ruminasi adalah kecenderungan untuk terus memikirkan hal yang telah berlalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti merasa hari ini akan lebih baik jika kemarin melakukan suatu hal juga merupakan salah satu bentuk masa lalu. Sedangkan khawatir adalah kecenderungan memikirkan prediksi yang negatif.

Baca juga: Cara Mengatasi Overthinking Pada Hal Kecil agar Lebih Menikmati Hidup

Warganet juga ramai membahas soal overthinking seperti dalam unggahan Twitter berikut ini. 

Twit ini telah disukai lebih dari 73.000 kali dan dibagikan ulang lebih dari 16.000 kali.

Twit tersebut berisi meme yang menggambarkan seseorang sebelum tidur mengalami overthinking, berbicara sendiri seperti orang sedang podcast, hingga membuat skenario palsu.

Warganet membalas dengan menceritakan apa yang mereka alami. Ternyata banyak yang mengalami hal serupa.

Kenapa orang overthinking?

Psikolog klinis dari Personal Growth Maria Alyssia menjelaskan sebenarnya hal-hal seperti itu wajar terjadi.

Dia mengatakan overthinking sebenarnya sudah terjadi sejak dulu, dan tidak hanya dialami oleh kaum muda.

"Namun, sekarang orang lebih memiliki kesadaran and keterbukaan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan mental," kata Maria pada Kompas.com, Kamis (13/10/2022).

Dia menambahkan, selain itu, dengan adanya sosial media, masyarakat juga mengakses informasi dengan lebih gampang, sehingga kesannya fenomena ini adalah hal yang baru terjadi.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Overthinking yang Sering Terjadi ala Psikolog IPB

Lalu orang-orang mengatakan juga mengalami fase berbicara sendiri seperti orang yang sedang podcast.

"Untuk berbicara sendiri, kita menyebutnya 'self-talk'. Self-talk pun bukan sesuatu hal yang baru, dan tidak selalu menyebabkan dampak negatif terhadap orang," ujar Maria.

Menurutnya self-talk bisa memberikan motivasi, serta membantu memproses informasi dan menyusun pikiran.

Mengalami kecemasan yang berlebihan tentang masa depan (catastrophizing) dan merenungkan hal-hal yang terjadi di masa lalu (ruminating) bisa menjadi tanda "overthinking".

Agar tidak overthinking

Dia mengatakan sebagai manusia, tentunya seseorang memiliki keinginan untuk merasa aman dan nyaman.

Ketika dihadapkan dengan ketidakpastian atau masalah, seseorang akan berusaha untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin.

"Inilah sebabnya orang melakukan overthinking," tuturnya.

Baca juga: Dosen IPB Jelaskan Apa Itu Overthinking, Dampak dan Cara Mencegahnya

Akan tetapi, dia menegaskan sebenarnya seseorang tidak akan pernah bisa memprediksi apa yang akan terjadi ke depannya. 

"Daripada overthinking dan menjadi terpaku dengan masalah tersebut, akan lebih baik kalau kita fokus terhadap langkah-langkah yang kita bisa ambil untuk memecahkan masalah tersebut," kata Maria.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi