Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/sumroeng chinnapan
gejala gagal ginjal akut pada anak-anak
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan 131 anak di Indonesia mengalami gagal ginjal akut misterius selama Januari-September 2022.

Gejala gagal ginjal akut beragam, mulai dari penurunan volume urine hingga tidak buang air kecil sama sekali.

Dilansir dari situs RSAB Harapan Kita, gagal ginjal akut pada anak adalah kondisi klinis ketika ginjal mengalami kerusakan atau penurunan fungsi.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mewaspadai beberapa gejala gagal ginjal akut yang mungkin terjadi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: IDAI: 131 Anak Alami Gagal Ginjal Akut, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Gejala gagal ginjal akut

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A(K). mengatakan sebagian besar anak-anak yang mengalami gagal ginjal akut mengeluhkan sejumlah gejala, seperti buang air kecil yang sangat sedikit.

Bahkan, beberapa anak lainnya ada yang tidak buang air kecil sama sekali.

"Dalam 3 hari sampai 5 hari mendadak tidak ada urine, tidak bisa buang air kecil," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Berikut gejala gagal ginjal akut yang terjadi pada anak-anak:

Apabila anak mengalami kondisi tersebut, dr. Eka mengimbau agar anak tersebut segera diperiksakan ke rumah sakit.

Baca juga: IDAI Ungkap 5 Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Apa Saja?

Dugaan sementara penyebab gagal ginjal akut

Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih menyelidiki kasus gagal ginjal akut yang menimpa ratusan anak-anak di Indonesia itu.

Dugaan sementara berdasarkan hasil diskusi dengan tim dari Gambia yang menangani kasus serupa, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan bahwa gangguan itu muncul akibat konsumsi obat yang mengandung etilen glikol.

Etilen glikol adalah senyawa organik tak berwarna atau berbau dan berkonsistensi kental, seperti sirup pada suhu kamar.

"Dugaan ke arah konsumsi obat yang mengandung etilen glikol. Tapi hal ini perlu penelitian lebih lanjut karena tidak terdeteksi dalam darah. Dugaan mengarah ke intoksikasi (keracunan)," kata Syahril, dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/10/2022).

Dirjen Layanan Kesehatan (Yankes) juga telah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes nomor HK.02.92/I/3305/2022 tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal.

Sebab, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), tidak ditemukan bakteri atau virus yang spesifik.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga memastikan bahwa 4 obat sirup yang dilaporkan terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol di Gambia, Afrika tidak terdaftar di Indonesia.

"Berdasarkan penelusuran BPOM, keempat produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia dan hingga saat ini produk dari produsen Maiden Pharmaceutical Ltd, India tidak ada yang terdaftar di BPOM," tulis BPOM dalam situs resminya.

Baca juga: Fakta soal Sirup Obat Batuk yang Diduga Sebabkan Gagal Ginjal Akut hingga Kematian 66 Anak di Gambia

Gagal ginjal akut di Gambia

Sebelumnya sebanyak 66 anak dilaporkan meninggal dunia akibat gagal ginjal akut di Gambia, Afrika.

Bersamaan dengan itu, WHO mengeluarkan peringatan mengenai empat sirup obat batuk dan flu yang merupakan produk medis di bawah standar.

Sirup obat batuk tersebut adalah sirup obat batuk buatan Maiden Pharmaceuticals di India.

Keempat produk yang dimaksud adalah Promoethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.

Namun, BPOM memastikan bahwa keempat produk obat sirup itu tidak terdaftar di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi