Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Anak-anak Minum Kopi?

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/BURST
Jumlah penggemar kopi dari kalangan anak-anak makin meningkat, begitu kata penelitian.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kopi kini menjadi kesukaan banyak kalangan, baik pria maupun wanita, baik tua maupun muda.

Bahkan anak-anak pun, banyak yang menyukai racikan kopi.

Hal ini lantaran kopi tak lagi hanya bisa terhidang pahit kental. Dengan tambahan susu, krimer, dan berbagai perasa lain, kopi bisa tampil dalam sajian yang legit menggoda dengan keharuman yang khas.

Namun, amankah anak-anak minum kopi? Mengingat dalam kopi ada kandungan kafein tinggi yang bisa memengaruhi metabolisme tubuh.

Jumlah penggemar kopi makin meningkat

Dilansir dari Medical News Today, dalam survei yang dilakukan tahun 2017, jumlah penikmat kopi usia 13 hingga 18 tahun mengalami kenaikan paling besar dibanding rentang usia lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedangkan penelitian di 2014, menemukan bahwa kopi menyumbang 10% dari asupan kafein pada anak usia 2-11 tahun pada 1999-2000. 

10 tahun terakhir, asupan kafein pada anak tak hanya disumbang dari minuman soda saja. Namun juga dari energy drinks dan berbagai racikan kopi.

Tidak ada pedoman khusus dari pemerintah untuk asupan kafein anak-anak di A.S.

Namun, rekomendasi dari Health Canada menyarankan agar seorang anak sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 2,5 miligram (mg) kafein per kilogram (kg) berat badan.

Baca juga: Kopi Panas Vs Es Kopi, Mana yang Lebih Menyehatkan Tubuh?

Efek kafein pada tubuh anak

Masih dari sumber yang sama, Medical News Today, kafein adalah stimulan yang bisa meningkatkan performa fisik seperti mendongkrak fokus otak, memperbaiki respons tubuh, dan menunda kelelahan atau kantuk.

Namun, kafein tinggi pada kopi juga bisa menyebabkan efek samping seperti berikut ini:

Baca juga: Amankah Minum Kopi Sebelum Terbang?

Dalam dosis berlebihan, kafein bisa mengancam nyawa. Hal ini terbukti dengan suatu kasus di tahun 2017, di mana seorang anak laki-laki sehat usia 16 tahun dari Carolina Selatan tewas karena serangan jantung akibat menenggak terlalu banyak kafein.

Remaja tersebut jatuh ke lantai selepas meminum kopi, soft drink, dan energy drink sekaligus dalam waktu kurang dari dua jam.

Belum ada bukti penelitian yang mengatakan kafein dalam kopi bisa menghambat pertumbuhan. 

Namun kafein bisa menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap kalsium, terlebih pada anak-anak yang masih membutuhkan pertumbuhan tulang yang kuat. Meskipun, efek ini sangatlah kecil.

Penelitian di tahun 2021 menyebutkan bahwa kafein memengaruhi perkembangan otak janin di dalam uterus. Anak-anak yang dilahirkan dari seorang ibu yang mengonsumsi kopi, memiliki perkembangan otak yang sedikit berbeda.

Perkembangan otak ini berimbas pada perilaku, seperti susah berkonsentrasi dan hiperaktif.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Kantuk Pagi Tanpa Kopi

Saran ahli 

Dilansir dari Healthline, The American Academy of Pediatric (AAP) tak menyarankan kafein ada di daftar menu makanan dan minuman anak terutama balita.

Lebih baik, anak-anak usia balita tetap mengonsumsi susu yang merupakan sumber nutrisi yang dibutuhkan anak.

Hal ini lantaran anak kecil belum bisa memproses kafein layaknya dewasa.

Jika dewasa bisa meningkat fokus dan semangatnya karena kafein, tidak begitu dengan anak-anak.

Kafein dosis kecil saja pada anak, bisa membuat anak gelisah, mengalami anxiety, dan psikis yang sensitif.

Selain itu, anak-anak juga lebih berisiko terganggu pencernaannya ketika harus merombak kafein di dalam tubuhnya.

Para ahli menyarankan, agar wanita hamil tak mengonsumsi lebih dari dua cangkir kopi per hari.

Dan wanita hamil, sebaiknya meniadakan kopi atau mengganti rutinitas kopinya dengan kopi decaf.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi