KOMPAS.com - Menjelang haid atau menstruasi, wanita kerap merasakan tanda-tanda tertentu.
Tanda-tanda ini berguna untuk memprediksi dan mempersiapkan periode haid, terutama bagi wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur.
Dilansir dari WebMD, tanda-tanda haid biasanya muncul sekitar 1-2 minggu sebelum dimulai.
Sebanyak 90 persen wanita mengalami sindrom pramenstruasi (PMS). PMS sendiri merupakan beberapa gejala yang terjadi pada wanita menjelang masa haid.
Umumnya, perubahan hormon menjadi penyebab utama kemunculan tanda-tanda haid kurang nyaman seperti kram dan nyeri payudara.
Namun, tanda-tanda ini biasanya akan berakhir sekitar 3-4 hari setelah pendarahan dimulai.
Lantas, apa saja tanda-tanda haid akan datang?
Baca juga: 6 Tanda Haid Tak Biasa, Jangan Diabaikan!
Tanda-tanda haid
Dilansir dari WebMD dan Healthline, berikut tujuh tanda haid akan datang:
1. Breakout pada wajahBreakout adalah kondisi saat kulit mengalami iritasi dan jerawat. Jerawat menjelang haid adalah masalah umum yang kerap dialami wanita.
Kondisi ini muncul karena meningkatnya kadar hormon pemicu produksi minyak atau sebum. Keberadaan sebum akan menyumbat pori-pori, dan menyebabkan jerawat.
Beberapa posisi jerawat yang sering muncul sebagai tanda haid adalah di area dagu dan rahang.
Namun begitu, jerawat ini bisa tumbuh di area wajah lain dan bagian tubuh seperti punggung.
Nyeri payudara menjelang atau saat haid disebut dengan nyeri payudara siklis.
Menjelang haid dan beberapa hari setelah pendarahan terjadi, payudara akan terasa lunak atau bengkak.
Terkadang, payudara juga tampak lebih besar dan sakit saat disentuh.
Hal ini lantaran perubahan hormon estrogen, progesteron, dan prolaktin atau hormon yang membantu produksi ASI.
Meski umumnya ringan, sebagian orang bisa merasakan payudara menjadi sangat berat dan tebal, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.
Baca juga: Nyeri Payudara Menjelang Haid, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
3. Kram perutKram di perut bagian bawah atau dismenore primer merupakan keluhan haid paling sering terjadi.
Tidak seperti tanda-tanda haid yang timbul 1-2 minggu sebelumnya, dismenore primer biasanya muncul tepat sebelum dan berlangsung selama 2-3 hari.
Tingkat keparahan kram berbeda-beda, mulai dari ringan hingga sakit luar biasa yang mengganggu aktivitas harian.
Biasanya, rasa kram di perut bagian bawah akan menyebar ke punggung bawah dan paha atas.
Kondisi ini disebabkan adanya kontraksi otot rahim yang meluruhkan endometrium atau lapisan dalam rahim saat kehamilan tidak terjadi.
Kontraksi rahimi ini dipicu oleh produksi hormon asam lemak yang disebut prostaglandin.
4. Masalah pencernaanOrgan pencernaan terutama usus sangat sensitif terhadap perubahan hormon. Untuk itu, adanya masalah pencernaan bisa menjadi salah satu tanda haid akan datang.
Hormon prostaglandin yang berfungsi merangsang kontraksi otot rahim juga menyebabkan kontraksi di dalam usus. Sebab, letak kedua organ tersebut berdekatan.
Adapun masalah pencernaan yang menjadi tanda-tanda haid adalah sering buang air besar, diare, mual, perut kembung, atau sembelit.
Baca juga: Apa Itu Tampon? Ini Cara Menggunakan Tampon Saat Haid Tanpa Rasa Sakit
5. Sakit kepalaHormon bertanggung jawab menghasilkan respons terhadap rasa sakit, sehingga tingkat hormon yang berfluktuasi menjelang haid bisa menyebabkan sakit kepala dan migrain.
Hormon estrogen bisa meningkatkan kadar serotonin dan jumlah reseptor serotonin di otak pada titik-titik tertentu.
Serotonin atau hormon pemberi rasa nyaman dan senang ini merupakan neurotransmitter yang sering memicu migrain dan sakit kepala saat kadarnya naik turun.
Oleh karena itu, menjelang maupun saat haid, wanita akan merasakan sakit kepala atau migrain.
Tanda-tanda haid yang tidak bisa dihindari sebagian wanita adalah perubahan suasana hati.
Hal ini lantaran perubahan hormon estrogen dan progesteron yang tidak hanya memengaruhi fisik, tetapi juga memengaruhi wanita secara emosional.
Bahkan, tanda-tanda emosional akibat PMS terkadang lebih parah daripada gejala fisik, termasuk mudah marah, kecemasan, dan depresi.
Untuk itu, tak heran apabila menjelang masa haid, wanita lebih mudah sedih, marah, dan rewel dari biasanya.
Adapun estrogen, memengaruhi produksi serotonin dan endorfin, dua hormon yang memunculkan perasaan senang.
Imbasnya, naik turunnya estrogen membuat perasaan senang dan marah pun turut berfluktuasi.
Sementara progesteron, bagi sebagian orang memiliki efek menenangkan. Akan tetapi, saat kadarnya rendah, efek tenang akan berkurang dan wanita lebih mudah menangis tanpa alasan.
Baca juga: Apa Itu Menstrual Cup? Ini Cara Pakai, Cara Lepas, dan Risikonya
7. Sulit tidurTanda-tanda haid seperti kram, sakit kepala, dan perubahan suasana hati bisa memengaruhi tidur.
Pasalnya, perubahan estrogen dan progesteron turut meningkatkan suhu inti tubuh, terutama saat tidur.
Suhu tubuh inti naik sekitar setengah derajat menjelang haid hingga mulai pendarahan.
Meski terlihat naik sedikit, nyatanya suhu tubuh yang lebih dingin akan membuat seseorang lebih mudah terlelap dan mendapatkan kualitas tidur lebih baik.
Baca juga: Sering Terbangun Tengah Malam? Kenali Waktu Minum Terakhir Sebelum Tidur
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.