KOMPAS.com - Tempo detak jantung sering kali meningkat saat Anda melakukan olahraga.
Lantas, mengapa saat olahraga detak jantung meningkat?
Dilansir dari Live String, saat Anda berolahraga, otot membutuhkan lebih banyak oksigen dan nutrisi untuk digunakan sebagai bahan bakar.
Hal ini membuat detak jantung Anda lebih cepat untuk meningkatkan sirkulasi.
Seperti diketahui, jantung adalah organ tubuh yang berfungsi memompa dan mengedarkan darah yang didalamnya juga ada oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
Baca juga: Cara Menurunkan Risiko Kematian pada Penderita Diabetes Lewat Makanan
Detak jantung normal
Menurut American Heart Association (AHA), detak jantung normal orang yang sedang dalam aktivitas duduk atau berbaring dengan tenang dan santai dalam kondisi sehat adalah 60-100 denyut per menit.
Detak jantung saat Anda istirahat mungkin lebih rendah dibandingkan ketika Anda menggunakan obat-obatan tertentu, seperti beta blocker.
Namun, bagi apara atlet, mereka memiliki detak jantung istirahat yang lebih rendah, yakni turun menjadi sekitar 40 denyut per menit.
Alasannya adalah karena seluruh sistem peredaran darah mereka bekerja lebih efisien.
Baca juga: Efek Minum Kopi Tiap Hari bagi Kesehatan Jantung
Jika denyut jantung berdetak di atas normal, Anda bisa merasakan beberapa gejala, seperti:
- Sakit dada
- Lemah
- Pingsan
- Pusing
- Nyeri pada jantung
- Tekanan darah rendah.
Dilansir dari Healthline, untuk menghitung apakah detak jantung Anda normal, Anda bisa mengeceknya dengan menempelkan jaru telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan atau di samping leher.
Kemudian, temukan denyut nadi Anda dan hitung jumlah ketukan detak jantung selama satu menit.
Baca juga: Untuk Remaja Jompo, Ini Cara Menurunkan Risiko Radang Sendi
Cara menurunkan detak jantung saat olahraga
Dikutip dari Live Strong, terdapat beberapa cara menurunkan detak jantung tinggi saat olahraga, di antaranya:
1. Melambatkan tempo gerakanSalah satu cara termudah untuk menurunkan detak jantung saat olahraga adalah dengan memperlambat gerakan tubuh Anda.
Jika Anda berolahraga dengan kecepatan tinggi, memperlambat saja dapat membantu Anda mengatur napas dan menurunkan detak janutng.
Anda juga bisa mengurangi intensitas olahraga untuk membantu memperlambat detak jantung yang cepat.
Baca juga: 9 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet Menurut Rekomendasi Ahli
2. Latihan pernapasanKetika Anda merasa sesak napas saat olahraga, Anda mungkin tidak memberikan oksigen yang dibutuhkan jantung untuk bekerja secara efisien. Akibatnya, denyut nadi menjadi lebih cepat.
Dalam hal ini, latihan pernapasan dapat membantu menurunkan detak jantung dan mengembalikannya ke kecepatan normal.
Cobalah pernapasan perut, di mana pernapasan tersebut membuat perut Anda terisi udara.
Anda juga dapat mencoba menghitung napas dengan menarik napas selama lima hitungan dan mengeluarkannya selama lima hitungan pula.
Baca juga: 12 Cara Menurunkan Gula Darah secara Alami
3. Mengonsumsi minyak ikanStudi yang diterbitkan dalam "Journal of Cardiovascular Pharmacology" edisi 2008 menemukan, ketika pengendara sepeda pria mengonsumsi 8 gram minyak ikan per hari selama delapan minggu, detak jantung mereka selama berolahraga lebih rendah.
Minyak ikan mengandung asam lemak omega-3 yang berkontribusi terhadap kesehatan jantung.
4. Terus memantau detak jantungTerus memantau detak jantung akan membuat Anda lebih sadar kapan Anda harus mengurangi intensitas latihan dan kapan Anda bisa menambah intensitas gerakan.
Cara ini membantu Anda untuk mengawasi detak jantung sehingga dapat mencegah detak jantung yang tiba-tiba berdenyut semakin tinggi.
Baca juga: Beragam Cara untuk Mengatasi Bau Mulut, Apa Saja?