Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Obat Penurun Panas untuk Anak Selain Parasetamol? Ini Kata Ahli

Baca di App
Lihat Foto
Dok. SHUTTERSTOCK
Ilustrasi demam.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak di Indonesia menjadi perhatian masyarakat belakangan ini.

Sebelumnya di Gambia terdapat kasus serupa, tetapi penyebabnya karena obat sirup parasetamol yang mengandung dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

Padahal di Indonesia, banyak orang tua menggunakan parasetamol sirup pada anaknya yang demam.

Lantas, apa alternatif obat penurun panas atau demam pada anak selain parasetamol?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Puluhan Anak Gagal Ginjal karena Sirup Paracetamol di Gambia, BPOM: Produknya Tak Terdaftar di RI

Penjelasan ahli

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati menjelaskan, alternatif obat penurun panas untuk anak salah satunya adalah ibuprofen.

"Kalau bukan karena DBD, bisa gunakan ibuprofen," kata Zullies pada Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Selain itu, bisa juga menggunakan parasetamol puyer.

Menurutnya, paracetamol puyer aman, tapi rasanya pahit.

Dia menjelaskan kandungan parasetamol sirup dan puyer sama, bedanya pada puyer tidak ada pelarutnya.

"Sama-sama parasetamol, tapi nggak ada pelarutnya," ujar Zullies.

Adapun pemberian parasetamol puyer pada anak dilakukan saat jika demam saja.

Baca juga: Tak Perlu Paracetamol, Ini 7 Obat Batuk Alami untuk Anak

Bisa juga dikompres

Dihubungi terpisah, Wakil Dekan Farmasi Universitas Indonesia (UI) yang juga ahli herbal Prof Abdul Munim, menjelaskan alternatif pengobatan untuk anak yang demam adalah dikompres.

"Penanganan pertama demam balita bisa dikompres. Jika tak menurun baru ke obat. Obat lain selain parasetamol adalah ibuprofen," kata Abdul pada Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa efek samping parasetamol lebih banyak pada kerusakan hati.

Sedangkan pada ginjal belum banyak laporannya.

"Namun efek samping ibuprofen ke ginjal lebih banyak laporannya dibandingkan parasetamol," tutur Abdul.

Menurutnya, sirup parasetamol sudah digunakan sejak lama tanpa perubahan formula dan penggunaan tersebut tak ada masalah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi