KOMPAS.com - Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) lahir pada 15 November 1945.
Korps Marinir dipimpin oleh seorang Komandan Korps Marinir atau Dankormar.
Diberitakan Kompas.com, tercatat sejak 1945 hingga 2022, sudah ada 24 sosok yang menjadi Dankormar.
Namun, dalam artikel ini hanya merinci Dankormar yang menjabat sejak 1987-2022, mengingat adanya keterbatasan sumber informasi yang valid.
Baca juga: Danjen Kopassus dari Masa ke Masa, Berikut Daftarnya...
Dankormar dari masa ke masa
Berikut nama-nama Dankormar sejak 1987-2022, dikutip dari laman marinir.tni.mil.id:
1. Mayjen TNI Marinir Aminullah Ibrahim: 1987-1990
2. Mayjen TNI Marinir Baroto Sardadi: 1990-1992
3. Mayjen TNI Marinir Gafur Chaliq: 1992-1994
4. Mayjen TNI Marinir Djoko Pramono: 1994-1996
5. Mayjen TNI Marinir Suharto: 1996-1999
Baca juga: Daftar Kepala Staf Angkatan Udara dari Masa ke Masa
6. Mayjen TNI Marinir Harry Triono: 1999-2002
7. Mayjen TNI Marinir Achmad Rifai: 2002-2004
8. Mayjen TNI Marinir Safzen Noerdin: 2004-2006
9. Mayjen TNI Marinir Nono Sampono: 2006-2007
10. Mayjen TNI Marinir Djunaidi Jahri: 2007-2009
Baca juga: Beda Warna Baret TNI: Ada Merah, Biru, Hijau, hingga Jingga
11. Mayjen TNI Marinir M Alfan Baharudin: 2009-2012
12. Mayjen TNI Marinir A. Faridz Washington: 2012-2015
13. Mayjen TNI Marinir Buyung Lalana: 2015-2016
14. Mayjen TNI Marinir RM Trusono: 2016-2017
15. Mayjen TNI Marinir Bambang Suswantono: 2017-2018
16. Mayjen TNI Marinir Suhartono: 2018-2022
17. Mayjen TNI Marinir Widodo Dwi Purwanto: 2022-sekarang.
Baca juga: Jadi Andalan TNI AL, Ternyata Begini Pendidikan Prajurit Marinir
Sejarah Korps Marinir TNI AL
Korps Marinir TNI AL dilahirkan di Tegal, Jawa Tengah.
Perjalanan Korps Marinir di Indonesia sudah ada sejak penjajahan yang tergabung dalam Marinir Belanda.
Namun, ketika Belanda pergi meninggalkan Indonesia, ada sebagian yang menjadi pelatih Marinir Indonesia.
Keberadaan Marinir Indonesia secara khusus terbentuk pada 15 November 1945 di Pangkalan IV ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) Tegal. Di sini, dilatih para pelaut Indonesia yang masuk dalam ALRI agar bisa bertempur di darat dalam keadaan darurat.
Tugas utama Korps Marinir yakni sebagai pasukan pendarat, pasukan yang menyerang dari laut ke darat. Mereka dibekali beberapa pelatihan militer lintas matra untuk menunjang penugasan khusus.
Pada 9 Oktober 1948, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor: A/565/1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam Angkatan Laut sehingga seluruh satuan kelautan tersebut dilebur menjadi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).
KKO AL aktif dalam beberapa penumpasan yang dilakukan oleh militer Indonesia. Karena mempunyai kekuatan dalam matra darat, pernah sekali KKO masuk dalam jajaran Angkatan Darat.
Mengutip Harian Kompas, 31 Oktober 1975, KKO AL pernah masuk dalam kesatuan di dalam TNI-AD. Namun, identitasnya masih dipertahankan dengan menjadi resimen tersendiri.
Masuknya KKO AL dalam AD untuk reorganisasi Angkatan Bersenjata pada 1948.
Resimen ini yang ikut dalam beberapa penumpasan pemberontakan. Beberapa tahun kemudian akhirnya dikembalikan ke dalam jajaran Angkatan Laut.
Pada 1975, terjadi suatu peristiwa yang penting bagi keberadaan Korps, nama Korps Komando Angkatan Laut dikembalikan lagi menjadi Korps Marinir sesuai dengan sejarah lahirnya Korps sejak 1945.
Hal itu berdasarkan Surat Keputsan Kasal Nomor: Skep/1831/XI/1975 tanggal 14 November 1975.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.