KOMPAS.com - Asam lambung naik atau penyakit asam lambung terjadi saat asam lambung berulang kali naik ke kerongkongan atau esofagus.
Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit yang disebut juga dengan gastroesophageal reflux disease (GERD) ini terjadi karena katup di ujung lambung tidak berfungsi dengan baik.
Akibatnya, asam lambung sering naik dan mengiritasi dinding kerongkongan, sehingga menimbulkan beberapa gejala yang menyakitkan.
Bahkan, tak jarang yang beranggapan asam lambung naik bisa menyebabkan kematian lantaran rasa sakitnya.
Lantas, benarkah jika penyakit asam lambung bisa membunuh?
Baca juga: Alami GERD, Hindari Daftar 5 Makanan Berikut
GERD bisa menyebabkan kematian?
Penyakit asam lambung memiliki tanda dan gejala umum tertentu. Kendati begitu, beberapa gejala asam lambung naik sering disalahartikan sebagai penyakit lain.
Berikut gejala umum penyakit asam lambung atau GERD:
- Sensasi terbakar di dada (heartburn), biasanya setelah makan dan kemungkinan memburuk saat berbaring atau pada malam hari.
- Regurgitasi atau kembalinya makanan yang belum dicerna ke kerongkongan atau mulut. Biasanya berupa makanan atau cairan asam.
- Sakit perut bagian atas atau sakit dada.
- Kesulitan menelan atau disfagia.
- Terasa ada benjolan di tenggorokan.
Gejala asam lambung naik yang sering disalahpahami adalah sakit atau nyeri di bagian dada.
Dada yang tiba-tiba terasa sakit kerap dianggap sebagai serangan jantung yang bisa menyebabkan kematian mendadak.
Namun sebenarnya, seperti dilansir Medical News Today, GERD bukan merupakan penyakit yang mengancam jiwa.
Meski begitu, penyakit ini bisa menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan serius dari waktu ke waktu.
Baca juga: Jangan Asal Makan, Kandungan Makanan Ini Dapat Picu GERD
Komplikasi GERD
GERD yang tidak mendapatkan penanganan atau pengobatan, bisa menimbulkan beberapa komplikasi serius.
Dilansir dari Healthline, komplikasi yang kemungkinan timbul akibat asam lambung naik antara lain:
1. EsofagitisEsofagitis adalah peradangan di lapisan kerongkongan, organ yang menghubungkan makanan dari mulut ke lambung.
Gejala esofagitis adalah sulit menelan atau terasa sakit saat mencoba menelan sesuatu. Gejala lain termasuk sakit tenggorokan, suara serak, maag atau tukak lambung.
Esofagitis kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan tukak dan striktur esofagus. Kondisi ini meningkatkan risiko terkena kanker kerongkongan.
2. Striktur esofagusGERD yang tidak diobati dapat memicu peradangan, jaringan parut, atau pertumbuhan jaringan abnormal pada kerongkongan.
Akibatnya, kerongkongan menjadi lebih sempit dan kencang. Kondisi ini disebut striktur esofagus dan membuat penderita sulit menelan.
Striktur esofagus juga mempersulit makanan dan cairan mengalir dari kerongkongan ke perut, serta membuat pernapasan terasa sempit.
Di beberapa kasus, makanan padat bisa tersangkut di kerongkongan dan meningkatkan risiko tersedak.
Baca juga: Asam Lambung Mengamuk? Redakan dengan Cara Alami Ini
3. Esofagus BarrettEsofagus Barrett adalah kerusakan sel yang melapisi esofagus atau kerongkongan karena paparan asam lambung dalam jangka panjang.
Paparan asam lambung terus-menerus bisa mengubah bentuk sel skuamosa pada kerongkongan menjadi sel kelenjar, mirip dengan sel yang melapisi usus.
Jika tidak ditangani dengan tepat, sel-sel ini bisa berkembang menjadi kanker dan menyebabkan kanker kerongkongan.
Esofagus Barrett sendiri berkembang pada sekitar 10 hingga 15 persen orang yang menderita GERD.
4. Kanker kerongkonganAncaman paling serius dari GERD adalah kanker yang berkembang di bagian bawah kerongkongan atau kanker kerongkongan.
Namun begitu, sebagian besar penderita GERD tidak sampai berkembang menjadi kanker kerongkongan dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup.
Baca juga: Apakah Asam Lambung Bisa Sembuh?
Cara mencegah komplikasi
Masih dari Medical News Today, cara terbaik mencegah komplikasi asam lambung naik adalah menghindari makanan dan aktivitas pemicunya.
Beberapa tips untuk menghindari asam lambung baik meliputi:
- Menghindari makanan berlemak atau pedas
- Makan dalam porsi kecil tapi sering dan menghindari makan sekali dalam porsi besar
- Menghindari makan sebelum tidur
- Tetap tegak selama 45 menit setelah makan
- Mempertahankan berat badan ideal
- Berhenti merokok atau menghindari paparan asap rokok
- Minum obat sesuai petunjuk dokter.
Baca juga: Cara Meredakan Sesak Napas Saat Asam Lambung Naik
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.